Perusahaan Ekspor Impor Di Solo – Operasi bongkar muat peti kemas di pelabuhan ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (8/5/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 menyebabkan impor barang dan jasa mengalami kontraksi sebesar -16,96 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan II-2019 yang justru mengalami kontraksi -6,84 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Halodoc, Jakarta – Kotak masih jarang ada di Indonesia. Hal ini ditunjukkan para pelaku transportasi di Sumatera Selatan (Sumsel). Pasokan peti kemas masih terbatas karena ketidakseimbangan perdagangan internasional dan domestik.
Kepala Cabang Samudera Indonesia Palembang Iwan Simangunsong mengatakan, situasi ini akibat berkurangnya sumber daya manusia dan material akibat penerapannya.
Hingga saat ini, dunia usaha pelayaran masih menghadapi dua permasalahan, yaitu kurangnya peti kemas dan tingginya biaya pengiriman, kata Iwan, mengutip Antara, Senin (14/2/2022).
Namun, bagi mereka yang memiliki kontrak jangka panjang, kecil kemungkinan mereka akan menjalankan bisnisnya karena tingginya biaya pengiriman dan kurangnya kontainer.
Biasanya yang bermasalah adalah perusahaan yang mempunyai container sendiri (bukan rental), yang kapal pengapalannya belum kembali dari negara tujuan perjalanan ke luar negeri karena prosedur pemblokiran.
“Makanya perusahaan harus menyewa kontainer untuk memenuhi kewajibannya kepada penjual, jika tidak maka akan dikenakan sanksi. “Banyak perusahaan yang mencari kotak-kotak ini, yang biaya sewanya juga naik,” ujarnya.
Namun, ia berharap bisnis pelayaran akan tumbuh 10-15 persen pada 2022 karena perusahaannya memiliki kontrak jangka panjang dengan vendor di Singapura.
“Kami punya container sendiri (tidak disewakan) dan prosedurnya mudah karena Singapura terbuka untuk bisnis, terutama untuk produk.
*Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp nomor 0811 9787 670 ketikkan kata yang diinginkan saja.
Sebuah truk pekarangan terjatuh di Tol Cipularang menuju Bandung, tepatnya di KM 91.800. Diduga truk tersebut terjatuh sehingga berbalik arah dan terjadi kecelakaan.
Operasi bongkar muat peti kemas di pelabuhan ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (8/5/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 menyebabkan ekspor barang dan jasa pada triwulan II tahun 2020 justru turun sebesar 11,66% dibandingkan -1,73 pada triwulan II tahun 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Wilayah 2 Palembang Imam Rahmiyadi mengatakan pandemi berdampak pada operasional pemuatan dan pengangkutan peti kemas di Pelabuhan Boom Baru Palembang.
Pada tahun 2021, Pelindo Regional II Palembang pengelola terminal peti kemas Pelabuhan Boom Baru mencatatkan operasional bongkar muat peti kemas sebesar 121.590 TEU, turun dari tahun 2020 yang mampu mencapai 129.408 TEU.
(berlawanan pengertian), bukan hanya karena pandemi, tapi juga karena kurangnya kapal dan kontainer. “Tetapi pada tahun 2022 diharapkan bisa dilahirkan kembali,” kata Imam.
Dampak pandemi juga terasa pada arus kapal, dimana pada tahun 2021 terjadi penurunan dibandingkan tahun 2020 untuk kapal asing yang singgah di Pelabuhan Boom Baru.
Pada tahun 2021, hanya 638 kapal asing yang berlabuh di Pelabuhan Boom Baru dan 4.706 kapal dalam negeri. Sedangkan kapal penumpang sebanyak 127 buah dan kapal kota (wisata) sebanyak 9 buah.
Sedangkan pada tahun 2020, kapal asing singgah di Boom Baru sebanyak 671 kapal, kapal dalam negeri 4.268 kapal, kapal penumpang 185 kapal, dan kapal kota (wisata) 14 kapal.
* Kebenaran atau Kebohongan? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp Truth Check nomor 0811 9787 670 hanya dengan mengetikkan kata yang diinginkan.
Profil Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan di Kabinet Jokowi, yang menurut Gibran memberikan penipu kepada Cak Imin saat debat cawapres.
Jelang Madura United dan Persib Bandung di BRI Liga 1, Persis Solo jadwalkan 2 laga uji coba, Kementerian Perdagangan (Kemendag) DKI Jakarta menerapkan berbagai strategi untuk mempengaruhi penurunan aktivitas ekspor. Peluncuran aplikasi Inaexport.id merupakan salah satu langkahnya.
Dengan aplikasi ini, penjual mudah mendapatkan informasi tentang peluang pemasaran baru di luar negeri. Aplikasi ini juga dibagikan kepada perwakilan perdagangan luar negeri yaitu Atase Perdagangan (Atdag), Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC), Dinas Perdagangan dan Perdagangan Indonesia (KDEI) dan Konsulat Dagang Indonesia.
“Melalui aplikasi Inaexport.id dikembangkan dengan tujuan untuk menghubungkan eksportir Indonesia dengan pembeli di luar negeri. Melalui aplikasi ini, kami berharap Anda dapat meningkatkan hubungan antara eksportir Indonesia dan
Aplikasi dapat diakses dari ponsel dengan mengunduh melalui Android Play Store dan Apple App Store. International Fire menunjukkan informasi yang dapat diakses publik.
Aplikasi ini juga memuat informasi yang hanya dapat diakses oleh pengunjung yang tergabung dalam member. Ada beberapa jenis grup di aplikasi Inaexport.
Pertama, sebagai penjual, selain mendapatkan informasi umum, penjual juga dapat mengetahui informasi lebih detail seperti informasi pasar, informasi kegiatan pameran, misi dagang, dan pelatihan ekspor.
Yang dapat menerima informasi mengenai profil perusahaan pemasok dan produknya, mengirimkan permintaan kepada satu atau lebih pemasok, melakukan pemesanan produk, melakukan negosiasi melalui komunikasi langsung dengan pemilik produk dan informasi terkait lainnya.
Ketiga, perwakilan perdagangan luar negeri, perwakilan perdagangan bertugas memeriksa profil pembeli dari negara akreditasi, mengirimkan lamaran.
Alat ini juga dapat digunakan sebagai sarana promosi digital usaha mikro, kecil dan menengah (MEME). Kementerian Perdagangan ingin terus mendorong pertumbuhan ekspor produk nonmigas melalui fasilitas Inaexport.
Mendag mengatakan ekspor makanan dan minuman (mamin) masih dibuka. Padahal, saat ini ekspor makanan dan minuman ke Jepang mengalami peningkatan sebesar 200%. Oleh karena itu, Mendag terus mendorong pelaku usaha dalam negeri untuk memanfaatkan peluang yang ada. Pasar ekspor yang terus berkembang harus terus disikapi secara serius, termasuk oleh para pengusaha UKM.
Misalnya pelaku usaha di Indonesia diharapkan mampu mengidentifikasi citarasa produk di Jepang, menyiapkan keseimbangan dan sertifikasi pangan olahan, seperti izin BPOM dan HACCP untuk menjamin keamanan produk, menjaga kualitas produk, kehigienisan dan kebersihannya, kebutuhan akan makanan olahan. nutrisi. pengujian konten untuk persyaratan label, kesiapan produksi, dan kecepatan respons terhadap permintaan pesaing
“Selanjutnya perlu mematuhi regulasi dan persyaratan standar yang berlaku di pasar pangan olahan Jepang, agar ekspor Indonesia dapat bersaing di pasar Jepang, khususnya dengan Thailand, Vietnam, Malaysia, dan China.
Selain itu, importir Jepang kini tidak ingin bergantung pada satu negara sebagai pemasok produk impor dan mulai mempertimbangkan negara lain untuk menciptakan rantai pasokan yang lebih andal dan berkelanjutan. “Hal ini membuka peluang lebih besar bagi ekspor makanan dan minuman,” jelas Mendag.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau cabai saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Senen, Jakarta, Senin (03/02/2020). Audit dilakukan untuk memverifikasi harga bahan pokok yang dijual pedagang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Mendag menegaskan, masih banyak strategi lain yang dilakukan untuk mengantisipasi penurunan aktivitas ekspor yang cukup besar pada paruh kedua tahun 2020, termasuk menjaga kehadiran perwakilan perdagangan di luar negeri untuk terus memantau perkembangan ekspor ke negara-negara yang divalidasi melalui pemantauan dan pelaporan. . . perkembangan kondisi negara pengekspor sehingga dapat diperoleh informasi dengan cepat mengenai peluang dan batasan ekspor dan
Antara eksportir dan pembeli hampir di luar negeri. “Contohnya pada tanggal 20 Mei 2020, ITPC Sydney memfasilitasi perjanjian kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Australia dengan total transaksi kurang lebih $1,4 juta,” jelasnya.
Selain itu, seluruh kantor atase komersial dan ITPC akan bergerak untuk terus mendorong promosi ekspor Indonesia di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, mendorong para pelaku perdagangan internasional untuk segera memanfaatkan akses pasar ke negara mitra FTA, seperti Indonesia-Australia CEPA (IA-CEPA) yang akan mulai berlaku pada 5 Juli 2020.
Dalam jangka pendek, kami terus mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan produk ekspor yang fokus pada sektor-sektor yang tumbuh signifikan di dalam negeri selama Covid-19, seperti makanan dan minuman olahan, alat kesehatan, produk pertanian, produk perikanan, produk agroindustri. . . , dll. dia berkata
Selain itu, ekspor kami difokuskan ke negara-negara yang sudah pulih dari pandemi Covid-19 atau mulai pulih seperti China, Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan dan masih banyak negara perjalanan luar negeri lainnya.
Mendag tidak memungkiri adanya perubahan tren pasar, dan untuk menyikapi hal tersebut, strategi peningkatan ekspor dibagi menjadi tiga poros pasar, yaitu produk yang tumbuh positif di masa Covid-19, barang pulih. setelah pandemi Covid-19 dan produk baru yang muncul akibat pandemi Covid-19.
Pada masa penanganan Covid 19 hingga memasuki masa normal baru, konsumsi ekspor difokuskan pada sektor-sektor yang tumbuh baik selama pandemi, seperti makanan dan minuman olahan, peralatan sanitasi, produk pertanian, produk perikanan, dan produk pertanian. produk pertanian
Strategi berikut ini fokus pada produk-produk yang sudah pulih dari pandemi Covid-19 seperti mobil, TPT, sepatu, elektronik, baja dan lain-lain.
“Cara yang akan diterapkan selanjutnya adalah fokus pada produk-produk baru yang muncul akibat Covid-19, seperti obat-obatan dan produk ekspor baru hasil perpindahan perusahaan dari beberapa negara ke Indonesia,” kata Mendag Agus. . menyimpulkan.
* Kebenaran atau Kebohongan? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp Truth Check nomor 0811 9787 670 hanya dengan mengetikkan kata yang diinginkan.
Profil Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan di Kabinet Jokowi, yang menurut Gibran memberikan penipu kepada Cak Imin saat debat cawapres.
Sebelum menghadapi Madura United dan Persib Bandung di BRI Liga 1, Persis Solo merencanakan 2 laga uji coba. Peluang bisnis wirausaha di Solo. Mencari informasi baru tentang lemari solo? Cek sekarang….
Peluang kerja PT Hechen Jaya Abadi di Solo untuk posisi staff pengadaan berpengalaman. Peluang kerja Procurement Officer PT Hechen Jaya Abadi di Solo dengan kemampuan komunikasi untuk berkolaborasi dan menguasai sektor agribisnis. PT Hechen Jaya Abadi merupakan pejabat yang membeli apartemen di Solo untuk pria dan wanita yang tinggal di Surakarta dan sekitarnya. Kirimkan pertanyaan tentang peluang kerja ke PT Hechen Jaya Abadi di Solo segera. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi PT Hechen Jaya Abadi di Solo di Octavianus Budi Raharjo 0813-2637-9286.
PT Hechen Jaya Abadi merupakan perusahaan ekspor-impor