Penerapan Konsep Massa Jenis Dalam Kehidupan Sehari Hari

Penerapan Konsep Massa Jenis Dalam Kehidupan Sehari Hari – Kapal yang terhubung adalah beberapa kapal yang bagian bawahnya saling terhubung dan bagian atasnya tetap terbuka. Contoh dalam kehidupan sehari-hari. Ceret, teko, penyemprot bunga, dll. Hukum wadah yang bersekutu menyatakan: “Jika wadah yang terhubung diisi dengan zat yang sama dan berada dalam keadaan setimbang atau diam, maka permukaan zat cair berada pada ketinggian yang sama.” Jadi syarat berlakunya hukum wadah berasosiasi adalah :  Zat cair dalam wadah seragam  Zat berada dalam keadaan setimbang atau diam atau permukaan zat cair tidak terpengaruh oleh bentuk tabung zat tersebut. wadah. Apapun bentuk wadah atau tabungnya, permukaan zat cair akan selalu rata. Selain itu, permukaan zat cair tidak dipengaruhi oleh letak wadahnya. Sekalipun wadahnya dimiringkan, permukaan zat cair akan tetap rata. Aturan di atas juga menjadi sifat kapal yang bersentuhan. Namun, sifat atau hukum wadah yang terhubung tidak berlaku jika terdapat kondisi berikut:  Wadah yang terhubung mengandung lebih dari satu jenis fluida yang tidak dapat bercampur, dengan fluida dengan massa jenis lebih rendah mempunyai luas permukaan lebih besar.  Mulut salah satu bejana yang terhubung tertutup, sehingga tekanan pada permukaan zat cair tidak sama, permukaan zat cair dalam wadah yang mulutnya tertutup lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan zat cair pada mulut bejana yang tidak tertutup.  Jika pembuluh penghubung mempunyai pipa kapiler.  Jika cairan dalam wadah yang terhubung dikocok atau cairannya terguncang.

Tekanan suatu benda merupakan hasil pembagian gaya tekanan dengan luas permukaan tempat gaya tersebut bekerja. Dirumuskan secara matematis : P = tekanan (N/m2 atau Pascal/Pa) F = gaya tekan (N) A = luas daerah yang dikenai gaya tersebut (m2) Contoh soal : Sebuah benda mempunyai luas 50 m2 Jika diberi gaya sebesar 10 N diterapkan, apa yang dicetak? Pembahasan : Tanggul : A = 50 m 2 F = 10 N Dit : P = …; Jawaban : P = P = = 0,2 N/m 2 2. Tekanan dalam zat cair Tekanan hidrostatik Tekanan hidrostatis adalah tekanan suatu zat cair yang dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, gaya gravitasi bumi dan kedalamannya. Oleh karena itu, semakin tinggi massa jenis zat cair dan semakin dalam zat cair, maka semakin besar pula tekanan yang tercipta. Secara matematis tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: P = tekanan (N/m2) ρ = massa jenis zat cair (kg/m3) g = percepatan gravitasi (m/s2) h = tekanan zat cair Ketinggian (m ) Contoh Soal : Seorang penyelam pada kedalaman 3 m, massa jenis air adalah 1 kg/m 3 , konstanta gravitasi pada posisi ini adalah 10 N/kg. Tentukan besarnya tekanan hidrostatis! Pembahasan : Dik : h = 3 m ρ =1 kg/m 3 g = 10 N/kg Dit : p = …? Jawab: p = ρ.g p = 1 kg/m 3 x 10 N/kg x 3 m p = 30 N/m 2 Jadi tekanan hidrostatis pada kedalaman 3 m adalah 30 N/m 2 .

Penerapan Konsep Massa Jenis Dalam Kehidupan Sehari Hari

Penerapan Konsep Massa Jenis Dalam Kehidupan Sehari Hari

Contoh soal: Sebuah benda (hidrolik) digunakan untuk mengangkat beban sebesar 15 N. Jika luas penampangnya 500 cm2 dan gaya tekan pada penampang yang lebih kecil adalah 300 N, tentukan luas penampang yang lebih kecil dari ​stekernya! Penyelesaian : Arah : F 2 = 15 N F 1 = 300 N A 2 = 500 cm 2 Arah : A 1 …?

Fenomena Kapilaritas: Rumus Dan Contohnya Dalam Kehidupan

A1 = 10 cm2 Jadi luas penampang kecil dongkrak adalah 10 cm2. Penerapan hukum Pascal sehari-hari meliputi dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, pengepres hidrolik, rem hidrolik, dan pengukur tekanan. 3. Hukum Archimedes Hukum Archimedes berbunyi sebagai berikut: “Bila suatu benda dicelupkan seluruhnya atau sebagian ke dalam air, maka benda tersebut akan mendapat tekanan ke atas yang besarnya sama dengan perpindahan air oleh bagian air yang terendam. terhadap beratnya. Secara sederhana, hukum Archimedes dapat dituliskan sebagai persamaan berikut: FA = wc FA = mc x g Karena mc = x Vc (rumus massa jenis), maka: Keterangan: FA = Gaya Archimedes (N) = Fluida. massa jenis (kg/ m 3 ) V = Volume zat cair yang dipindahkan (m 3 ) G = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) Contoh Soal: Volume suatu balok adalah 0,4 m 3 jika bagian balok tersebut tidak ¼ bagian terendam air , balok terendam = 0,4 m Vc = ¾ x 0,3 m 2 = 1000 kg/m 3 Dit : , ? ) tidak bercampur, padahal tekanan kedua zat cairnya sama dapat diperoleh sebagai berikut: P 1 = P 2 G x H 1 = G x H 2 H 1 =. , misalnya minyak (m atau cm) ρ 1 = massa jenis zat cair 1 (kg/m 3 atau g /cm 3 ) ρ 2 = massa jenis zat cair 2 Massa jenis (kg/m 3 atau g/cm 3 ) Contoh Soal: A wadah diisi dengan air. Kemudian tambahkan minyak pada kaki satunya hingga minyak berada 20 cm di atas garis keseimbangan. Jika massa jenis air adalah 1 g/cm 3 dan massa jenis minyak adalah 0,8 g/cm 3 , hitunglah: a. Berapa jarak air di atas garis kesetimbangan? SI. Perbedaan antara kadar air dan minyak! Penyelesaian : Dik : h 2 = 20 cm ρ 1 = 1 g/cm 3 ρ 2 = 0,8 g/cm 3 Dit : h 1 …..? Jawaban : A. h 1 = h 2 ρ 2 /ρ h 1 = 20.0, 8/ 1 h 1 = 20.0, h 1 = 16 cm Jadi tinggi air dari garis kesetimbangan adalah 16 cm. SI. x = h 2 – h 1 = 20 cm – 16 cm = 4 cm Jadi beda tinggi permukaan air dan minyak adalah 4 cm. 2. Hukum Pascal Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan luar yang diberikan pada fluida dalam sistem tertutup akan diteruskan ke segala arah dan besarnya sama. Hukum ini ditemukan oleh fisikawan Perancis Blaise Pascal (1623-1662). Hukum Pascal dapat dituliskan dengan rumus: P 1 = P 2

F 1, F 2 = gaya-gaya yang bekerja pada pipa 1 dan 2 A 1, A 2 = luas penampang pipa 1 dan 2 FA = x VC x g

Bagaimana darah bisa beredar ke seluruh tubuh? Darah dapat mengalir masuk dan keluar jantung karena jantung dapat mengembang (relaksasi) dan berkontraksi (berkontraksi). Ketika atrium jantung berkontraksi, bilik jantung menjadi rileks sehingga darah dapat masuk ke dalam bilik jantung. Saat ruang jantung berkontraksi, katup semilunar terbuka dan memompa darah ke paru-paru dan aorta. Saat jantung berelaksasi, darah memasuki atrium dan ventrikel. Setiap kali otot jantung berkontraksi, hal itu menyebabkan jantung berdetak. Dengan denyut nadi ini, darah dipompa keluar dari jantung dan mendorong serta memperluas dinding arteri. Tekanan ini disebut tekanan darah. Tekanan darah tinggi terjadi ketika otot jantung berkontraksi dan jantung berkontraksi serta mendorong darah ke dalam arteri. Tekanan ini disebut tekanan darah sistolik (sistolik). Tekanan darah rendah terjadi ketika otot jantung rileks dan jantung mengembang, dan darah masuk ke jantung melalui pembuluh darah. Tekanan ini disebut tekanan darah diastolik (diastolik). Satuan skala untuk tabung yang berisi air raksa adalah mmHg (Hg adalah singkatan dari air raksa/merkuri). Tekanan darah yang normal adalah sekitar 120/80 mmHg. 120 mmHg adalah tekanan darah sistolik, sedangkan 80 mmHg adalah tekanan darah diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan alat yang disebut monitor tekanan darah (tensimeter). D. Tekanan berkaitan dengan pengangkutan molekul melalui membran sel Pengangkutan/pemindahan molekul/zat melalui membran sel berlangsung melalui 3 cara, yaitu: a. Difusi Difusi adalah penyebaran molekul suatu zat dari konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah tanpa menggunakan energi. Secara spontan, molekul-molekul zat dapat menyebar hingga mencapai kepadatan molekul yang sama seperti di dalam ruangan. Misalnya, molekul dari satu sendok teh gula akan menyebar ke seluruh volume air dalam gelas, bahkan tanpa diaduk (difusi padatan dalam media berair), hingga massa jenis zat menjadi seragam. 4. Hidrometer Hidrometer merupakan suatu alat untuk mengukur besaran yang dihasilkan, yang merupakan salah satu penerapan hukum Archimedes yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Suatu benda di dalam fluida (cair atau gas) menerima gaya dari segala arah yang diberikan oleh fluida di sekitarnya. Hukum Archimedes menyatakan bahwa benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas sebesar gaya yang dipindahkan oleh zat cair. Prinsip kerja hidrometer menggunakan hukum Archimedes. Nilai massa jenis suatu zat cair dapat diketahui dengan membaca skala hidrometer yang mengapung di dalam zat cair tersebut. 5. Jembatan ponton Jembatan ponton merupakan kumpulan drum kosong yang dijajarkan menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibangun berdasarkan prinsip benda terapung. Drum harus ditutup rapat untuk mencegah masuknya air.

Penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari, penerapan gelombang cahaya dalam kehidupan sehari hari, penerapan ilmu matematika dalam kehidupan sehari hari, penerapan ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari, penerapan matematika dalam kehidupan sehari hari, penerapan gaya lorentz dalam kehidupan sehari hari, penerapan gaya gravitasi dalam kehidupan sehari hari, penerapan koloid dalam kehidupan sehari hari, penerapan dalam kehidupan sehari hari, penerapan gerak melingkar dalam kehidupan sehari hari, penerapan konsep fisika dalam kehidupan sehari hari, penerapan elektromagnetik dalam kehidupan sehari hari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like