Makalah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Makalah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia – A. Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia 1. Teori Nusantara Teori Nusantara menyatakan bahwa asal muasal masyarakat yang tinggal di wilayah nusantara tidak berasal dari luar, melainkan dari nusantara itu sendiri, demikian teori nusantara. Orang-orang zaman dahulu merupakan nenek moyang bangsa Indonesia sendiri yang argumentasinya mengikuti teori Nusantara. Bangsa Melayu merupakan bangsa yang sangat beradab. Kebudayaan tidak dapat diperoleh kecuali mengalami proses pengembangan dari kebudayaan sebelumnya. Bahasa Melayu mempunyai kemiripan dengan Campa (Kamboja), namun kemiripan itu hanya kebetulan saja. Ada kemungkinan orang Melayu merupakan keturunan Homo soloensis dan Homo vajacensis. Terdapat perbedaan kebahasaan antara bahasa Australia yang berkembang di nusantara dengan bahasa Indo-Eropa yang berkembang di Asia Tengah. 2. Teori Yunnan Dalam teori Yunnan dikatakan bahwa orang-orang zaman dahulu di Indonesia yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan di Tiongkok bagian selatan. Menurut para pendukung teori Yunnan, pendapat mereka didasarkan pada dua hal berikut:  Telah ditemukan kapak tua di kepulauan Indonesia yang mirip dengan kapak kuno di Asia Tengah. Bahasa Melayu yang berkembang di nusantara mirip dengan bahasa Kamp Kamboja. Hal ini menyisakan kemungkinan bahwa penduduk di Kamboja berasal dari daratan Yunani di sepanjang Sungai Mekong. Arus migrasi kemudian berlanjut, ada pula yang terus bermigrasi dan mencapai wilayah nusantara.

Simanjantaka. Menurut pendekatan linguistik, semua bahasa yang digunakan oleh suku-suku di nusantara termasuk dalam satu rumpun, yaitu rumpun Australia. Semua cabang bahasa yang digunakan oleh nenek moyang yang menetap di nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau yang dikenal dengan rumpun Taiwan, selain itu menurut penelitian genetik yang dilakukan terhadap ribuan kromosom terdapat pola genetik. di sana. Itu tidak cocok dengan wilayah Tiongkok.

Makalah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Makalah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Dengan dukungan sejarawan Van Leur. Menurut Van Leur, bangsa Indonesia juga berperan dalam proses penetrasi agama dan budaya Hindu-Buddha (India). Para pedagang Indonesia sendiri datang ke India karena penasaran dengan budaya India. Sebaran nenek moyang di india – Banyaknya suku yang ada di Indonesia mempengaruhi munculnya beragam bahasa dan budaya daerah. dalam kehidupan sehari-hari. Aset ini bisa menjadi masalah jika Anda tidak pandai mengelola keberagaman dan perbedaan yang sudah ada. Tentunya juga terkait dengan asal usul kedatangan suku-suku tersebut dan masuknya mereka ke Indonesia.

Jejak Migrasi Austronesia Dan Pengaruhnya

Banyak jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia dengan ciri fisik yang berbeda dengan yang ada saat ini. Selama evolusinya, jenis manusia primitif ini akan punah. Sedangkan jenis Homo sapiens mengalami evolusi atau evolusi secara perlahan. Anak-anak tentu bertanya-tanya siapa nenek moyangnya.

Dengan semboyan “Bhinneka Tungal Ika” yang dimiliki bangsa Indonesia mempersatukan keberagaman termasuk suku bangsa. Dalam buku Ensiklopedia Etnis Indonesia Dr. Zulyani Hidayah, Anda bisa belajar tentang berbagai suku bangsa di Indonesia.

Untuk memahami asal usul nenek moyang di Indonesia, terlebih dahulu kita harus melihat sejarah lahirnya umat manusia yang dapat dipelajari dalam buku Grafik Gramadas Sapiens: Kelahiran Manusia karya Yuval Noah Harari.

Menurut Saracen bersaudara, penduduk asli kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh pendek. Mereka awalnya tinggal di Asia Tenggara. Ketika zaman es mencair dan air laut naik membentuk Laut Cina Selatan dan Laut Jawa, memisahkan pegunungan vulkanik kepulauan Indonesia dari daratan.

Manusia Purba Pernah Mampir Di Arab Saudi

Penduduk asli kepulauan Indonesia sebagian tetap tinggal dan menetap di pedalaman, sedangkan ada pula yang menetap di daerah pesisir. Kaum Saracen menyebut penduduk aslinya sebagai kasta Vedda. Suku-suku yang termasuk dalam kelompok ini adalah suku Hieng di Kamboja, suku Miaotse, suku Yao-Jen di Tiongkok, dan suku Senoi di Semenanjung Malaya.

Beberapa suku seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di Sumatera dan Toala di Sulawesi merupakan penduduk tertua di kepulauan Indonesia. Mereka berkerabat dekat dengan nenek moyang masyarakat Melanesia dan Weda masa kini yang masih ada hingga saat ini di Afrika, Asia Selatan, dan Oseania. Vedda adalah orang pertama yang mencapai pulau-pulau berpenghuni. Mereka membawa serta budaya perkakas batu. Peradaban Mesolitikum dihuni oleh suku Melanesia dan Weda.

Kebudayaan baru, kebudayaan Neolitikum, muncul belakangan. Jumlah pendatang baru melebihi jumlah penduduk aslinya. Mereka datang dalam dua tahap. Kaum Saracen menyebut mereka sebagai Proto Melayu dan Deutero Melayu. Proto Melayu dan Deutero Melayu diperkirakan telah terpisah sejak 2000 tahun yang lalu.

Makalah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Suku Melayu Proto diyakini sebagai nenek moyang suku Melayu Polinesia yang menyebar dari Madagaskar hingga kepulauan Pasifik bagian timur. Mereka diyakini berasal dari Tiongkok selatan. Ras Melayu ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: bulu lurus, kulit kuning kecoklatan, dan mata sipit.

Latar Belakang Penerapan Kebijakan Asas Tunggal Pancasila Dalam Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila (p4) Pada Masa Pemerintah Orde Baru

Dari Tiongkok bagian selatan (Yunnan) mereka bermigrasi ke Indochina dan Siam lalu ke kepulauan Indonesia. Mula-mula mereka menduduki wilayah pesisir Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat.

Ketika pendatang baru datang (Deutro Melayu atau Ras Melayu Muda), ras Proto-Melayu pindah ke pedalaman dan mencari tempat tinggal baru di hutan. Tinggal di hutan memisahkan mereka dari dunia luar, sehingga menyebabkan kemunduran budaya mereka. Penduduk asli kemudian menyatu dengan suku proto-Malaysia dan kemudian menjadi suku Batak, Dayak, Toraja, Alastar, dan Gayo.

Karena kehidupan etnik yang terpisah ini, orang-orang Melayu proto kemudian dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan Islam. Dengan demikian, suku Melayu terpengaruh agama Kristen ketika mereka bertemu dengan para misionaris yang memasuki wilayah mereka untuk memperkenalkan agama Kristen dan budaya baru.

Sebaran suku Dayak di selatan Filipina, Sarawak dan Malaka menunjukkan jalur migrasi mereka dari kepulauan Indonesia. Sedangkan suku Batak melakukan perjalanan ke barat menyusuri pantai Burma dan barat Malaka. Oleh karena itu, beberapa bahasa yang digunakan suku Karen di Burma memiliki banyak kemiripan dengan bahasa Batak.

Mengenal Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Ras Deutero Malaya merupakan ras yang berasal dari Indonesia bagian utara. Suku ini membawa kebudayaan baru berupa alat dan senjata besi ke kepulauan Indonesia atau kebudayaan Dongsan. Ada yang menyebut mereka Dongsan.

Peradaban mereka lebih unggul dibandingkan ras proto-Melayu. Mereka tahu cara membuat perkakas dari perunggu. Budaya mereka dicirikan oleh keterampilan pengerjaan logam. Migrasi mereka ke wilayah kepulauan Indonesia terlihat dari jalur distribusi alat yang mereka tinggalkan di beberapa pulau di Indonesia, seperti kapak segi empat. Kebudayaan ini terdapat di Sumatera, Kalimantan, Malaka, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur.

Dari sudut pandang pertanian, mereka memiliki kemampuan mengairi lahan pertanian yang telah berhasil menciptakan deforestasi. Ras Deutero Melayu juga memiliki budaya pelayaran yang lebih berkembang dibandingkan pendahulunya, karena petualangan maritim membantu penguasaan astrologi mereka. Pergerakan suku Deutero Melayu juga menggunakan jalur pelayaran laut. Beberapa ras Deutero Melayu mencapai pulau Jepang dan Madagaskar.

Makalah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Kedatangan tanaman Deutero Malay di Indonesia semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Kemudian mereka pergi mencari tempat baru di hutan untuk ditinggali. Akhirnya suku Melayu proto dan deutero menyatu dan menjadi penduduk kepulauan Indonesia.

Asal Nenek Moyang

Nantinya sulit membedakannya. Dengan demikian, suku Melayu meliputi suku Gayo di Sumatera Utara dan suku Toraja di Alastair dan Sulawesi. Sedangkan penduduk kepulauan Indonesia merupakan ras Deutero Melayu selain suku Papua yang bermukim di sekitar Kepulauan Papua.

Genus melanezoid ini tersebar luas di pulau-pulau yang terletak di sebelah timur Samudera Pasifik, terutama di daratan Irlandia dan Australia. Di kepulauan Indonesia, mereka tinggal di Papua, bersama dengan Papua Nugini, Bismarck, Kepulauan Solomon, Kaledonia Baru dan Fiji, mereka termasuk dalam keluarga Melanesoid. Menurut Daljoeni, sekitar 70% suku Melanesia tinggal di Papua, dan 30% tinggal di beberapa pulau di sekitar Papua dan Papua Nugini.

Pertama, kedatangan Melanesoid ke Papua dimulai pada Zaman Es terakhir atau 70.000 SM. Saat itu kepulauan Indonesia belum berpenghuni. Saat suhu menjadi paling dingin maksimum dan air laut membeku. Permukaan laut 100 meter lebih rendah dari permukaan saat ini. Saat itu muncul pulau-pulau baru. Keberadaan pulau-pulau tersebut memudahkan pergerakan organisme hidup dari Asia ke kawasan Oseania.

Suku-suku Melanesoid pindah ke timur ke Papua dan kemudian ke benua Australia, sebuah negara kepulauan yang pernah dikaitkan dengan Kepausan. Saat itu, suku Melanesoid mencapai 100 ribu jiwa yang meliputi Papua dan Australia. Budaya Melanesoid disebut Paleotik.

Modul Materi Ajar Berbasis Kearifan Lokal Kota Kediri

Ketika Zaman Es berakhir dan permukaan air laut mulai naik kembali pada tahun 5000 SM, pulau Papua dan benua Australia terpisah seperti yang terlihat saat ini. Saat itu jumlah penduduknya mencapai 0,25 juta jiwa, dan pada 500 SM mencapai 0,5 jiwa.

Penduduk asli Pulau Jawa adalah Proto Melanesia. Masyarakat Wajaka-lah yang menyebar ke timur dan menduduki Papua sebelum berakhirnya Zaman Es dan naiknya permukaan air laut saat itu. Di Papua, suku Wajak hidup berkelompok kecil di tepian sungai.

Mereka bertahan hidup dengan menangkap ikan di sungai dan mengumpulkan tanaman. Tempat kedudukannya adalah desa yang terbuat dari bahan ringan. Rumah-rumah tersebut hanyalah tenda atau gubuk angin yang sering dibangun di dinding gua besar. Tenda dan gubuk angin hanya digunakan sebagai tempat tidur dan berteduh, sedangkan aktivitas lainnya dilakukan di dalam ruangan.

Makalah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Bangsa protomelanesoid terus terdesak oleh bangsa Malaysia. Mereka yang belum sampai di Kepulauan Papua bercampur dengan ras baru ini. Pencampuran Melayu dengan Melanesoid menghasilkan keturunan Melanesoid Melayu. Mereka saat ini tinggal di Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

Ai Temukan Genom ‘hantu’ Yang Berasal Dari Nenek Moyang Misterius

Sebelum kedatangan rombongan Melayu Kuno a

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like