Hakikat Pendidikan Menurut Para Ahli

Hakikat Pendidikan Menurut Para Ahli – Kelompok 2: Gusti Rada ( ) Ibnu al-Fajri ( ) Putri Halisa ( ) Raveli Yogi ( ) Sylvia Yasni ( )

Ilmu pendidikan merupakan gabungan dari dua kata yaitu ilmu dan pendidikan yang masing-masing mempunyai arti dan arti tersendiri. Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Balai Pustaka Publishing menyatakan bahwa “sains” adalah “pemahaman suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut suatu metode tertentu yang dapat menjelaskan fenomena-fenomena tertentu dalam bidang itu (ilmu pengetahuan).”

Hakikat Pendidikan Menurut Para Ahli

Hakikat Pendidikan Menurut Para Ahli

Profesor M. J. Langeweide Ilmu pendidikan adalah ilmu apa pun yang tidak hanya menyelidiki sesuatu untuk mengetahui kondisi/hakikat benda itu, tetapi juga bagaimana seharusnya benda itu berperilaku. Pedagogi Sutri Imam Brindeep adalah studi tentang iklim dan proses pendidikan. Pedagogi Dryarkara merupakan pemikiran ilmiah tentang realitas yang kita sebut pendidikan (pendidikan dan enkulturasi) yang bersifat kritis, metodis, dan sistematis. Carter F. Bagus. Konstruksi sistematis aspek kuantitatif dan substantif dari proses pembelajaran dengan penggunaan alat yang cermat dalam mengembangkan hipotesis dan eksperimen pembelajaran yang dapat diuji, seringkali eksperimental.

Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli Dan Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Teori berarti kajian yang luas (profesional) terhadap bidang ilmu pengetahuan hingga ke detail terkecil. Pendidik hendaknya mempelajari pedagogi karena akan memberikan beberapa keuntungan yaitu : 1. Dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui tujuan apa yang akan dicapai, 2. Untuk menghindari atau mengurangi kesalahan dalam praktek, karena dengan memahami teori pendidikan seseorang akan mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan 3. Hal ini dapat dijadikan ukuran seberapa baik seseorang dalam memenuhi kewajiban akademiknya

Sebab objeknya adalah situasi pendidikan yang terletak pada dunia pengalaman manusia. Ilmu empiris dapat dibedakan menjadi ilmu alam dan ilmu spiritual. Jika pokok bahasan ilmu alam adalah pada alam, maka pokok bahasan ilmu spiritual adalah pada aktivitas kerohanian. Ilmu kerohanian dapat dilakukan secara deskriptif dan normatif. Artinya, manusia dengan segala kelebihan uniknya tidak dilihat dan diperlakukan sebagaimana adanya, melainkan berdasarkan standar.

Norma tersebut mempunyai sifat/aturan dasar yang mendukung aturan dasar yang baku, misalnya melestarikan kebudayaan nasional dengan mengedepankan budaya daerah yang positif. Ilmu pendidikan bersifat normatif karena didasarkan pada pilihan antara apa yang baik dan apa yang tidak baik, baik bagi peserta didik secara khusus maupun bagi masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, sebagai ilmu yang bersifat normatif, ilmu pendidikan tidak mau sekadar menguraikan atau menjelaskan. Sebagai ilmu normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah, patokan, dan/atau standar perilaku yang benar-benar diikuti masyarakat. Atau ilmu pendidikan dihadapkan pada tugas merumuskan kaidah-kaidah tingkah laku manusia dalam kehidupan dan kehidupan sehari-hari.

1. Peran ilmu-ilmu pendidikan Ilmu-ilmu pendidikan berperan sebagai perantara dalam pembentukan masyarakat yang mempunyai basis individu dan sosial dalam menyelenggarakan pendidikan, misalnya antara guru dan anak, serta dalam keluarga antara suami dan istri. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mengembangkan kemampuan dan meningkatkan taraf hidup serta harkat dan martabat bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan.

Syariat Tarikat Hakikat Makrifat”: Metode Ilmiah Dalam Beragama

Kedudukan ilmu-ilmu pendidikan terletak di tengah-tengah ilmu-ilmu lainnya. Ilmu pendidikan adalah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan. Ilmu pendidikan juga dapat dianggap sebagai ilmu yang mandiri dan interdisipliner. Pedagogi sebagai ilmu yang mandiri artinya ilmu-ilmu pendidikan berperan sebagai pemersatu analisis kegiatan, sedangkan ilmu-ilmu lain berperan sebagai pemberi informasi/referensi/referensi tentang kegiatan pendidikan menurut sudut pandang keilmuannya. Pendidikan bersifat interdisipliner, artinya pendidikan dibangun di atas landasan ilmu-ilmu lain. Analisis interdisipliner ini diperlukan, berdasarkan pada kenyataan bahwa kegiatan pendidikan mempelajari/membahas/menyelidiki secara ilmiah hal-hal yang berupa: (a) fenomena spiritual, (b) peristiwa sosial, dan (c) hubungan antara nilai dan norma. . Gejala spiritual yang disebutkan berkaitan dengan perkembangan spiritual anak pada masa dewasa/kedewasaan melalui interaksi pendidikan.

Agar situs ini berfungsi, kami mencatat data pengguna dan memberikannya kepada pemroses kami. Untuk menggunakan situs ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami. Grup 2: 1. Justi Radha ( ) 2. Putra Fajri ( ) 3. Putri Khalissa (150290 4. Ravli Yogi ( )

Manusia sebagai makhluk yang terpisah harus utuh (individu; terbagi: tak terpisahkan), dan merupakan satu kesatuan fisik dan jasmani. Keberadaan ini unik artinya berbeda satu sama lain. Kesadaran diri manusia merupakan wujud individualitas manusia. Kesadaran ini mencakup pengertian yang sangat luas, antara lain: kesadaran akan realitas, harga diri, realisme, egoisme, martabat individu, perbedaan dan persamaan kesempatan pribadi, yang menjadi dasar realisasi diri.

Hakikat Pendidikan Menurut Para Ahli

4 2. Manusia sebagai makhluk sosial Manusia adalah makhluk sosial dan juga makhluk individu. Artinya manusia berbeda dengan orang lain, namun manusia sangat membutuhkan orang lain karena manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Manusia hidup dalam suasana saling ketergantungan dalam hubungan dan interaksi. Misalnya kedudukan keluarga atau orang tua dalam menentukan kedisiplinan anak. Bahwa anak juga merupakan orang yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain untuk membesarkan seorang anak.

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Terlengkap

5 3. Manusia sebagai Makhluk yang Beretika/Bermoral Dimensi moral dapat juga disebut sebagai keputusan yang lebih tinggi. Etika diartikan mencakup moral dan etika. Moralitas adalah (masalah kebaikan) dan etiket adalah (masalah kesopanan dan kesopanan). Pada dasarnya, orang mempunyai kemampuan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan moral. Inilah sebabnya mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk yang bermoral. Masalah etika selalu erat kaitannya dengan nilai-nilai kehidupan. Moralitas berkembang menjadi mempunyai makna yang diperluas, menjadi suatu kebaikan yang lebih sempurna. Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, dan moralitas adalah ajaran tentang baik dan buruknya perbuatan dan perilaku. Etika mengajarkan segala perbuatan yang dianggap baik dan patut dilakukan, serta perbuatan yang dianggap buruk hendaknya ditinggalkan.

6 4. Manusia Sebagai Makhluk Beragama Manusia adalah makhluk beragama yang dibekali dengan ajaran yang diyakininya. Ajaran ini akan ada jika diterima di bawah bimbingan Nabi. Masyarakat juga mendapat pelajaran agama dari orang tuanya, guru agama, dan orang yang paham agama. Karena agama diwajibkan bagi kita demi keamanan hidup dan ketenangan pikiran. Misalnya saja Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Agama merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang rapuh dan membutuhkan tempat untuk bersandar atau mengadu. Manusia membutuhkan agama untuk keamanan dan perlindungan hidupnya.

Pendidikan berasal dari kata “sains”, kemudian ditambah kata awal “aku” menjadi “sains” yang berarti “ilmu dan pengajaran”. Pelatihan etika dan intelektual, persyaratan dan pedoman diperlukan untuk mendukung dan memastikan pembelajaran. Pendidikan berasal dari kata pedagogy, yang secara khusus drive berarti “anak”, sedangkan agus berarti “memimpin”, sehingga kata “pedagogy” dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak”. Oleh karena itu, pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, budi pekerti, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, dan bangsa. Dan negara bagian.

8 – Pendidikan dalam arti paling sederhana adalah upaya mengembangkan kepribadian sesuai dengan nilai dan budaya masyarakat. Yang dimaksud dengan “pendidikan” atau “pedagogi perkembangan” adalah bimbingan atau bantuan yang sengaja diberikan oleh orang dewasa untuk menjadi dewasa. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang lain untuk mencapai kedewasaan atau mencapai taraf hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti intelektual. Langfield: Pendidikan adalah usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak dengan tujuan untuk mendewasakan anak, dan lebih tepatnya membantu anak agar cukup kompeten untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya. John Dewey: Pendidikan adalah proses pembentukan keterampilan dasar untuk sikap intelektual dan emosional terhadap alam dan orang lain.h. 2

Pdf) Manajemen Pendidikan Islam

9 JJ Rousseau: Pendidikan memberi kita sarana yang tidak tersedia di masa kanak-kanak, namun kita butuhkan di masa dewasa. Dryarkara: Pendidikan adalah humanisasi pemuda atau pengangkatan pemuda ke tingkat kemanusiaan. Carter W. Hood: Pedagogi adalah seni, praktik, atau profesi mengajar. Pengajaran atau pengajaran yang sistematis berkaitan dengan prinsip dan metode mengajar, mengawasi dan mengarahkan peserta didik; Istilah ini sebagian besar telah digantikan oleh istilah pendidikan. Arti: Seni, praktek atau profesi mengajar, ilmu pengetahuan atau pengajaran yang sistematis berkaitan dengan prinsip-prinsip dan metode mengajar, mengawasi dan mengarahkan siswa; Dalam arti luas diganti dengan istilah pendidikan. Ahmad D. Marimba. Pendidikan adalah pengarahan atau pengarahan sadar guru dalam pengembangan jasmani dan rohani orang yang dididiknya guna membentuk kepribadian dasar.

Sepuluh unsur pendidikan tersebut adalah : usaha (kegiatan), usaha yang bersifat kepemimpinan (bimbingan atau bantuan) dan dilaksanakan dengan sadar, ada pendidik, pembimbing atau pembantu, ada peserta didik, kepemimpinan mempunyai dasar dan tujuan, dalam Upaya ini tentunya ada alat yang mereka gunakan ki hagar devantara. Pendidikan merupakan tonggak penting dalam pertumbuhan kehidupan anak. Menurut UU Nomor 2, pendidikan adalah upaya sadar untuk mempersiapkan lembaga pendidikan untuk perannya di masa depan melalui kegiatan penasehatan, pengajaran dan pembelajaran. Menurut UU Nomor 20, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya dalam kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, budi pekerti, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan. Diri sendiri, masyarakat, bangsa dan tanah air.

Agar situs ini berfungsi, kami mencatat data pengguna dan memberikannya kepada pemroses kami. Untuk menggunakan situs ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami.

Hakikat Pendidikan Menurut Para Ahli

Hakikat manusia menurut para ahli, makna pendidikan menurut para ahli, pengertian pendidikan menurut para ahli, pendidikan menurut para ahli, hakikat menulis menurut para ahli, hakikat belajar menurut para ahli, menurut para ahli tentang pendidikan, hakikat bahasa menurut para ahli, arti pendidikan menurut para ahli, tujuan pendidikan menurut para ahli, hakikat membaca menurut para ahli, teori pendidikan menurut para ahli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like