Teori Kecerdasan Emosional Menurut Para Ahli

Teori Kecerdasan Emosional Menurut Para Ahli – Kompetensi emosional atau menurut Gardner (dalam Tadkiroatun) disebut kecerdasan intrapersonal ditandai dengan kemampuan memahami perasaan orang lain dan kemampuan membedakan perasaan, serta pengetahuan tentang kelebihan dan kelemahan. Kecerdasan interpersonal dipupuk oleh tindakan, kepercayaan diri, dan pengetahuan. Anak hendaknya diberi tugas untuk dikerjakan secara mandiri, dipercaya untuk berpikir dan memecahkan masalah, serta didorong untuk mandiri. Menurut Tadkiroatun, anak yang cerdas secara intrapersonal seringkali dipandang sebagai anak yang pendiam dan mandiri. Keterampilan interpersonal anak dapat diketahui dengan memperhatikan secara seksama: a) kecenderungan anak yang pendiam, namun mampu melaksanakan tugas dengan efisien dan hati-hati; b) kemauan dan keinginan yang kuat, tidak mudah menyerah, kadang terkesan buruk. c) percaya diri, tidak takut masalah, tidak malu-malu. d) kecenderungan anak untuk bekerja sendiri, mandiri, melakukan segala sesuatunya sendiri, tidak diganggu. e) kemampuan mengungkapkan pikiran dan keinginan dengan baik. Anak-anak dengan kecerdasan intrapersonal belajar sesuatu dari dirinya sendiri.

Kecerdasan emosional (kecerdasan intrapersonal) ditandai dengan kemampuan memahami pikiran/perasaan diri dan kemampuan memisahkan emosi, serta pengetahuan tentang kelebihan dan kelemahan. Yang terbaik dalam kebijaksanaan ini adalah yang terbaik. Orang dengan kecerdasan interpersonal sering kali terlihat sebagai sosok yang tenang dan mandiri, berkemauan keras, dan tidak mudah menyerah. Seseorang yang memiliki kecerdasan interpersonal belajar sendiri. Yang terbaik dalam hatinya adalah menjaga perasaannya, selalu introvert, tahu dan peduli dengan keinginan dan perasaannya, tahu kelemahan dan kelebihannya, pandai membuka diri dan termasuk menetapkan tujuan yang realistis.

Teori Kecerdasan Emosional Menurut Para Ahli

Teori Kecerdasan Emosional Menurut Para Ahli

Armstrong (dalam Tadkiroatun: 2011) Kecerdasan intrapersonal dapat diartikan sebagai kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pengetahuan tersebut. Campbell, 2002 (dalam Tadkiroatun, 2011:93) Kebijaksanaan intrapersonal adalah kebijaksanaan dunia di dalam, kebijaksanaan yang muncul dari pemahaman diri kita secara keseluruhan untuk menghadapi, merencanakan dan memecahkan berbagai masalah. Menurut Armstrong (1999:2003), kaum intelektual mempunyai beberapa tanda kecerdasan, yaitu: 1) mereka menghabiskan waktu untuk berpikir, memikirkan atau memikirkan berbagai permasalahan; 2) Anda sering menghadiri acara pelatihan atau seminar pengembangan pribadi untuk lebih memahami diri sendiri. 3) selalu dapat menghadapi rintangan, kegagalan dan masalah. 4) mempunyai hobi, minat, hobi yang anda simpan sendiri. 5) Anda memiliki tujuan penting dalam hidup yang selalu Anda pikirkan. 6) memperoleh pemahaman yang benar tentang kekuatan dan kelemahan seseorang dari umpan balik dari sumber lain. 7) lebih suka menghabiskan akhir pekan sendirian di tempat pribadi yang jauh dari keramaian. 8) Anda menganggap diri Anda orang yang kuat dan mandiri. 9) Dapatkan jurnal untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan menulis pengalaman pribadi. 10) Anda mempunyai keinginan untuk bekerja sendiri, untuk mandiri.

Teori Kecerdasan Emosi Goleman

Emosi adalah pikiran yang ada di dalam diri kita, bisa bahagia atau tidak, baik atau buruk. Dalam Kamus Bahasa Inggris (1994:690) emosi diartikan sebagai emosi kuat yang berbeda-beda, perasaan benci, takut, marah, cinta, bahagia dan sedih.

Daniel Goleman (1995:411) mengatakan dalam Rini Hildayani, “konsep mengacu pada perasaan atau emosi secara umum, keadaan biologis atau psikologis, dan serangkaian tindakan.” Teori perkembangan emosi yang banyak digunakan untuk menjelaskan perkembangan anak adalah teori kebutuhan Maslow. Teori ini merinci tingkat kebutuhan manusia, dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Kebutuhan dasar merupakan kebutuhan tubuh yang membuat manusia lebih memikirkan pemuasan rasa lapar, haus, dan tempat tinggal. Kualitas tertinggi adalah kualitas kinerja. Maslow mengembangkan teori motivasi manusia berdasarkan kebutuhan manusia yang digambarkan sebagai hierarki. Ada 5 kebutuhan dalam hierarki ini yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dan kebutuhan cinta, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi.

Salovey dan Mayer dalam Saptono mengembangkan konsep kecerdasan emosional sebagai “kemampuan mengenali dan mengekspresikan emosi, menghubungkan emosi dengan emosi, memahami dan memikirkan emosi dan termasuk mengelola persepsi terhadap diri sendiri dan orang lain.

Menurut Goleman dalam Saptono, kreativitas diartikan sebagai “suatu keterampilan yang melibatkan pengendalian diri, semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri”. Dalam versi terbaru, empati diartikan sebagai “kemampuan untuk menghormati dan mengatur perasaan satu sama lain.” Sementara itu, Bar-On mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai “kombinasi kemampuan, kekuatan, dan keterampilan non-kognitif yang meningkatkan kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tantangan lingkungan”.

Pdf) Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini

Menurut Hurlock, perkembangan emosi adalah perasaan batin seseorang, baik berupa gangguan pikiran, perasaan, kondisi mental dan fisik yang dapat dilihat atau dinyatakan dalam gejala-gejala seperti cemas, takut, sedih, marah, cemburu, iri hati. , kebahagiaan. , Selamat tinggal. . dan minat..

Nah, menurut Ary Ginanjar, kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan merasakan, kunci kebenaran hati nurani. Namun menurut Susanto51, perkembangan berpikir sosial adalah tercapainya kematangan hubungan sosial dan emosional anak, yang dapat diartikan sebagai proses belajar untuk berubah menjadi bagian dan berkomunikasi satu sama lain.

Memahami pikiran dan perasaannya, serta mampu memahami kelebihan dan kekurangannya, sehingga menumbuhkan rasa sabar, mandiri, tidak mudah menyerah, percaya diri dan kemampuan berbicara.

Teori Kecerdasan Emosional Menurut Para Ahli

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam memahami dirinya sendiri, kelebihan dan kekurangannya, emosinya serta kemampuan mengelola emosinya yang didalamnya dapat memberikan inspirasi, inspirasi. pikiran yang sabar, percaya diri, dan tidak mudah putus asa, mampu mengemukakan gagasan dan bertindak mandiri.

Detail Berita Kecerdasan Emosional Seorang Guru

Pada masa ini, kecerdasan anak seusianya adalah kemampuan mengelola dan mengekspresikan emosi sendiri, seperti senang atau sedih, kemampuan memotivasi diri/menikmati, sikap dapat diandalkan/sabar, bangga terhadap pekerjaannya. . Menghargai orang lain Selama 20 tahun terakhir, konsep kecerdasan emosional (EQ) muncul sebagai cara untuk menggambarkan rangkaian mental. Pasalnya, kecerdasan intelektual saja tidak cukup. –

(IQ) digunakan sebagai ukuran kecerdasan dan prestasi seseorang. Tentu saja tes IQ saja tidak cukup untuk menjelaskan hal ini.

Oleh karena itu, para peneliti memperluas definisi kecerdasan dengan mencakup keterampilan yang lebih luas, salah satu hasilnya

Apakah saya mengenal anda? Kecerdasan dan kekuatan emosional mempunyai tempat yang tinggi dalam dunia kerja. Konsep kecerdasan emosional pertama kali diperkenalkan oleh Peter Salovey dan John Mayer dalam sebuah artikel pada tahun 1990, dan kemudian diterbitkan dalam buku yang ditulis oleh Daniel Goleman.

Faktor Faktor Pengembangan Kecerdasan Emosional Anak Dan Cara Mengoptimalkannya Sesuai Tahap Perkembangan!

Pengetahuan disimpan dalam dunia kerja, sehingga setiap orang dalam tim akan berkontribusi terhadap hasil kerja yang baik.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan manusia untuk menggunakan dan memahami emosi (emosi orang lain dan diri sendiri) dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Dalam keberhasilan pekerjaan, kecerdasan hanya menyumbang 4%. Tidak mungkin memprediksi kualitas kinerja atau kinerja seseorang. Di sisi lain, keterampilan khusus seperti empati, disiplin, dan perencanaan dapat mempengaruhi keberhasilan kerja.

Teori Kecerdasan Emosional Menurut Para Ahli

Nah, kata Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi internal orang lain secara efektif dan hubungan dengan orang lain.

Kecerdasan Sosial Emosional

Dalam bukunya “Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ”, Goleman juga menyebutkan 5 tanda kecerdasan emosional, yaitu:

Faktanya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan kemampuan akademis, tingkat emosi yang tinggi berdampak lebih besar pada kesehatan fisik dan mental serta dapat mempengaruhi kesuksesan di dunia kerja.

Dibutuhkan kemampuan berbeda-beda dalam suatu usaha agar setiap orang dapat menghasilkan karya yang baik. Untuk itu, daftarkan perusahaan Anda untuk mengikuti pelatihan LMS dan tingkatkan kualitas karyawan dengan bimbingan ahli!

Penting bagi setiap karyawan untuk memilikinya sedemikian rupa agar visi dan misi perusahaan terpenuhi. Peran kecerdasan emosional dalam dunia kerja adalah sebagai berikut:

Teori Untuk Guru: Teori Kecerdasan Emosional Daniel Goleman

Kolaborasi mendukung perluasan tempat kerja. Hal ini mudah dilakukan ketika anggota tim saling mencintai, saling mempercayai, dan memahami perasaan satu sama lain. Anggota komunitas intelijen harus terbuka dan jujur ​​dalam hubungan interpersonal.

Mereka akan terbuka untuk meminta bantuan, mengakui kesalahan, berbagi masalah dan menerima pendapat unik setiap orang. Dari sini pengambilan keputusan, penyelesaian tugas, koordinasi dan kolaborasi dapat dilakukan dengan lebih baik.

Perubahan kinerja yang cepat diperlukan agar setiap orang dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang tidak terduga. Karyawan yang cerdas secara emosional membiarkan dirinya fleksibel dan beradaptasi dengan baik.

Teori Kecerdasan Emosional Menurut Para Ahli

Ketika dihadapkan pada perubahan, mereka akan lebih kuat dari perubahan tersebut. Karyawan yang cerdas berani mengambil resiko, tidak takut melakukan kesalahan dan dapat melihat hasil yang kreatif.

Kecerdasan Emosional Dalam Perspektif Pendidikan Islam

American Psychological Association menyebutkan bahwa 65% pekerja setuju bahwa pekerjaan adalah penyebab utama stres. Karena beban kerja yang berat, jam kerja yang panjang dan lingkungan kerja yang buruk.

Untuk itu, selain pengetahuan intelektual, pegawai juga harus memiliki kecerdasan emosional. Goleman menjelaskan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memotivasi dirinya sendiri, tangguh dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi, dan mengatur keadaan mental.

Kecerdasan emosional membantu seseorang mengatur keadaan mentalnya dan mengatasi stres pekerjaan. Setiap perusahaan sangat menginginkan karyawannya mampu menghasilkan karya yang baik, memiliki motivasi, empati, dan kreativitas yang tinggi.

Kecerdasan emosional memungkinkan seseorang mengendalikan dan mengungkapkan perasaannya dengan baik, serta memahami dan merespons perasaan orang lain.

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Seseorang dengan hati yang baik membuat keputusan yang tepat. Alasannya adalah karena mereka berpikir dengan hati-hati dan hanya mengambil keputusan jika sudah mengambil keputusan.

Simak beberapa perilaku di bawah ini yang menunjukkan rendahnya kecerdasan masyarakat dalam dunia kerja, semoga Anda atau karyawan Anda tidak termasuk salah satunya ya?

1. Tidak bisa mengontrol emosi saat berinteraksi dengan rekan kerja

Teori Kecerdasan Emosional Menurut Para Ahli

Teori csr menurut para ahli, pengertian kecerdasan emosional menurut para ahli, teori motivasi menurut para ahli, teori pancasila menurut para ahli, teori fotografi menurut para ahli, teori internet menurut para ahli, teori kecerdasan emosional, pengertian emosional menurut para ahli, teori pendidikan menurut para ahli, kecerdasan emosional menurut para ahli 2015, kecerdasan emosional menurut para ahli, teori peran menurut para ahli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like