Teori Birokrasi Menurut Para Ahli

Teori Birokrasi Menurut Para Ahli – Secara etimologis, istilah birokrasi berasal dari gabungan kata Perancis “bureau” yang berarti “kantor” dan kata Yunani “kratein” yang berarti peraturan. Birokrasi sebagai suatu bentuk kelembagaan sudah ada sejak lama. Penyebab keberadaannya adalah munculnya beberapa permasalahan sosial yang pengelolaannya memerlukan koordinasi dan kerjasama banyak orang dengan keterampilan dan peran yang berbeda-beda.

Pemikiran Hegel tentang birokrasi muncul dalam konteks filsafat sosial dan politiknya. Birokrasi dilihat dari sudut pandang sistem pemikiran yang utuh, merupakan unsur konseptual yang termasuk dalam apa yang disebutnya dengan “jiwa tujuan”, yaitu tahap sentral dari rangkaian perjalanan Ruh (Geist) untuk mengenali diri sendiri. seperti yang diwujudkan. dalam kehidupan sosial. . Kita tidak akan membahas sistem metafisik Roh Hegel. Di sini cukup disebutkan tempat dan peran birokrasi ekonomi dalam gagasan Hegel tentang kehidupan sosial dan politik. Birokrasi dipahami sebagai tahapan tertinggi kehidupan sosial dalam konteks “Sittlichkeit” yang dapat diterjemahkan sebagai tatanan sosial dan moral. Dalam “Filsafat Hak”-nya, Hegel menyatakan bahwa masyarakat dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, atau komponen etika, sebagai suatu sittlichkeit: keluarga, masyarakat sipil, dan negara. Birokrasi adalah bagian dari negara, perannya memediasi kepentingan khusus masyarakat sipil dengan kepentingan universal negara. Dengan kata lain, birokrasi merupakan jembatan antara negara dan masyarakat sipil.

Teori Birokrasi Menurut Para Ahli

Teori Birokrasi Menurut Para Ahli

4 Peran ini, yang sekilas tampak aneh, dapat dipahami jika kita mengingat bahwa Hegel memberikan dua karakter utama kepada masyarakat sipil. Pertama, setiap anggota masyarakat sipil berupaya mewujudkan kepentingan pribadinya. Setelah keluar dari kepompong keluarga “feodalisme”, mereka menggunakan kekuatan refleksi mereka pada pertukaran pasar dan komodifikasi alam. Untuk mencapai tujuan tersebut, sebagian anggota masyarakat sipil menganggapnya sebagai sarana untuk mencapai tujuan pribadi. Namun inilah ciri utama masyarakat sipil yang kedua, anggota masyarakat sipil mau tidak mau harus memenuhi kebutuhan anggota masyarakat sipil lainnya demi mewujudkan kepentingan pribadinya. Kepentingan bersama adalah dasar dari aktivitas bersama dalam masyarakat sipil. Ini berarti tesis Adam Smith bahwa mengejar kepentingan pribadi menciptakan tatanan sosial.

Majalah Simpul Perencana Vol. 42 By Pusbindiklatren Kementerian Ppn/bappenas

Pemikiran lain tentang birokrasi disampaikan oleh Karl Marx. Menanggapi optimisme idealis Hegel tentang birokrasi, Marx menganggap pertentangan Hegel antara kepentingan khusus dan kepentingan universal tidak ada artinya, karena negara tidak pernah mewakili kepentingan universal. Bagi Marx, birokrasi selalu hanya mencerminkan kepentingan khusus kelas sosial yang dominan. Dalam hal ini, birokrasi tidak seperti instrumen yang dikendalikan dan dikelola oleh kelas penguasa untuk menjamin kepentingannya. Dasar pemikiran dan keberadaan birokrasi bergantung sepenuhnya pada kelas penguasa. Jika birokrasi mengklaim dirinya mewakili kepentingan universal masyarakat, sebenarnya hal tersebut merupakan kedok ideologis yang berusaha menutupi esensinya sebagai pelayan kekuasaan kelas penguasa.

Dari sudut pandang kelas, birokrat menempati posisi yang genting. Di satu sisi, mereka tidak termasuk dalam kelas sosial mana pun karena posisinya yang anorganik, yaitu tidak mempunyai hubungan langsung dengan proses produksi, di mana proses produksi tentu menentukan identitas kelas yang kuat: jika itu adalah kaum borjuis. atau kaum proletar. Di sisi lain, posisi tersebut menempatkan mereka pada posisi yang relatif otonom, sehingga konflik dengan “pemilik” mereka (kaum borjuis) mungkin saja terjadi, meskipun konflik tersebut tidak melampaui batas-batas tertentu yang ditentukan oleh hubungan produksi dan produktivitas. kekuatan.

7 Max Weber Menurut Weber, pertumbuhan organisasi yang lebih besar akan mendorong pertumbuhan birokrasi dalam organisasi. Karena organisasi besar memerlukan mekanisme untuk melakukan berbagai tugas administratif. Negara, perusahaan, gereja, atau serikat sipil adalah contoh organisasi yang dapat menjadi birokrasi. Birokrasi di sini dipahami sebagai asas-asas organisasi dan bukan suatu institusi yang eksklusif, seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana dipahami oleh masyarakat awam di negeri ini. Weber menggunakan istilah birokratisasi untuk menjelaskan semakin meluasnya penggunaan prinsip birokrasi di berbagai organisasi dan lembaga modern.

8 Weber menjelaskan secara rinci terdapat 15 ciri ideal birokrasi, yaitu: 1) kekuasaan berada pada pejabat, bukan pada pemegang jabatan; 2) kewenangannya ditentukan oleh peraturan organisasi; 3) tindakan organisasi tidak bersifat pribadi, tetapi meliputi pelaksanaan kebijakan negara; 4) tindakan organisasi ditetapkan oleh sistem pengetahuan disiplin; 5) peraturan dikodifikasikan secara formal; 6) aturan dasar dan abstrak menjadi standar tindakan organisasi; 7) spesialisasi; 8) batasan tegas antara tindakan birokrasi dan tindakan nyata menentukan legalitas tindakan; 9) pemisahan tugas fungsional yang diikuti dengan struktur wewenang resmi; 10) wewenang yang diberikan melalui hierarki; 11) pendelegasian wewenang yang dinyatakan dalam tugas, hak, kewajiban dan tanggung jawab yang ditentukan dalam kontrak; 12) kualifikasi yang diperlukan untuk menduduki suatu jabatan diukur dengan pengakuan resmi atas kredensial (ijazah, sertifikat, dll.); 13) struktur karir dan promosi berdasarkan senioritas dan prestasi; 14) posisi yang berbeda dalam hierarki menerima pembayaran yang berbeda; dan 15) sentralisasi koordinasi, komunikasi dan pengendalian.

Pembahasan Lengkap Teori Sistem Informasi Manajemen Daerah (simda) Menurut Para Ahli Dan Contoh Tesis Sistem Informasi Manajemen Daerah (simda)

Untuk mengoperasikan situs web ini, kami mengumpulkan data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui Kebijakan Privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami. KURSUS PENGENALAN STRUKTUR BIROKRASI DAN IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DALAM KEBIJAKAN GOVERNANCE INDONESIA PADA MATERIAL SESI KE 3

Dalam bahasa Inggris, istilah “bureaucracy” terdiri dari dua kata, yaitu “bureau” (bahasa Perancis) yang berarti meja dan “cratein” (Yunani) yang berarti mengatur atau mengatur.  Maknanya adalah kekuasaan atas orang-orang di meja. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “birokrasi” berarti suatu sistem pemerintahan yang dikelola oleh pegawai pemerintah karena mengikuti hierarki dan tingkatan pekerjaan, cara kerja atau pengaturan kerja. Ini lambat dan mengikuti aturan dengan banyak putaran.

Menurut Pryudi Atmosudirjo dalam Harbani Pasolong (2007: 67), birokrasi mempunyai tiga pengertian, yaitu (a) birokrasi sebagai suatu jenis organisasi, (b) birokrasi sebagai suatu sistem, (c) birokrasi sebagai semangat kerja. Konsep birokrasi adalah model Max Weber. Max Weber adalah seorang sosiolog Jerman terkenal, yang gagasannya tentang birokrasi telah menjadi karya klasik dalam literatur akademis. Weber menggunakan istilah birokratisasi untuk menggambarkan semakin meluasnya penggunaan prinsip-prinsip birokrasi di berbagai organisasi dan lembaga modern.

Teori Birokrasi Menurut Para Ahli

Menurut Weber dalam Miftah Thoha (2010: 17-18), tipe birokrasi rasional yang ideal diciptakan dengan cara sebagai berikut: Pejabat bebas dari nalar tetapi dibatasi oleh jabatannya. Jabatan diatur dalam tingkat hierarki dari atas ke bawah dan ke samping, dengan konsekuensi berupa perbedaan kekuasaan. Peran dan tanggung jawab masing-masing posisi dalam hierarki berbeda satu sama lain. Setiap petugas memiliki kontrak tugas yang harus dipenuhi. Setiap petugas dipilih berdasarkan kualifikasi profesional. Setiap pejabat berhak mendapat gaji, termasuk pensiun. Ada struktur kemajuan karir yang jelas. Setiap pejabat dilarang keras menjalankan tugasnya untuk kepentingan pribadi. Setiap petugas berada di bawah pengawasan dan kendali sistem yang disiplin. (Weber, 1978 dan Albrow, 1970)

Makalah Kelompok 5 (etika Birokrasi).docx

Reformasi Birokrasi merupakan upaya melakukan reformasi dan perubahan mendasar pada sistem administrasi publik, khususnya pada aspek kelembagaan (organisasi), manajemen (proses bisnis), dan sumber daya manusia aparatur. (Kemenpan & Reformasi Birokrasi RI). kata Dr. Taufiq Effendi, MBA (mantan Menteri PAN&RB RI), Pengertian Reformasi Birokrasi (1) perubahan pola pikir, pola pikir (pola pikir, pola sikap dan pola tindakan); (2) mengganti “otoritas” dengan “layanan”, (3) menempatkan “peran” sebelum “otoritas”, memikirkan “hasil” daripada “output”, (4) mengubah kinerja untuk dikelola, dan (5) memantau keberhasilan percontohan ( praktek terbaik); kurangnya tata kelola pemerintahan yang baik, pemerintahan yang bersih (clean goverment, transparan, akuntabel dan profesional) dan KKN; dan (6) menggunakan rumus “MULAI DI AKHIR DAN BERAKHIR DI AWAL”. (Agenda Strategis Reformasi Birokrasi Menuju Good Governance, Sekretariat Negara, 2007)

Reformasi Birokrasi aparatur negara merupakan “perubahan dari pemerintahan (pemerintah; peranan pemerintah lebih dominan dalam penyelenggaraan pemerintahan) menjadi manajemen (administrasi, pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan, bagaimana negara mendistribusikan kekuasaan, mengelola sumber daya, dan berbagai permasalahan yang dihadapinya).mempengaruhi dan melaksanakan kebijakan dan keputusan mengenai masyarakat, reputasi, kehidupan masyarakat, pembangunan ekonomi dan sosial, pemerintahan yang baik, tata kelola yang baik, pengelolaan pemerintahan, pemerintahan yang bertanggung jawab, baik, bersih dan layak (Dr. (Taufiq Effendi, MBA, Sekretariat Negara, 2007)

Ketetapan MPR-RI No. VI/2001 mengamanatkan Presiden untuk mewujudkan budaya birokrasi Indonesia yang transparan, akuntabel, bersih dan bertanggung jawab, menjadi abdi masyarakat, abdi masyarakat, teladan dan teladan bagi masyarakat. Dasar Hukum Penyelenggaraan Reformasi Birokrasi: PERPRES No.: 2010 Tentang Proyek Besar Reformasi Birokrasi 81 – 2025 PERMENPAN RB No.: Tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2010 2010 – 2014.

8 Tentang PERMENPAN RB: Pedoman Penyampaian Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (PERMENPAN RB No. 7/2011); Pedoman Verifikasi Dokumen Usulan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN RB No. 8/2011); Pedoman Penyusunan K/L dan Peta Jalan Birokrasi Pemerintahan Daerah (PERMENPAN RB No. 9/2011); Petunjuk Pengajuan Penghasilan Cepat (PERMENPAN RB No. 10/2011); Petunjuk Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan (PERMENPAN RB No. 11/2011); Petunjuk Manajemen (Proses Bisnis) (PERMENPAN RB No. 12/2011); Standar dan Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN RB No. 13/2011); Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan (PERMENPAN RB No. 14/2011); Reformasi Birokrasi K/L dan Mekanisme Persetujuan Pelaksanaan Tunjangan Kinerja (PERMENPAN RB No. 15/2011).

Buku Reformasi Birokrasi Dalam Pelayanan Publik

Ada empat permasalahan yang muncul, yaitu: Berbagai pengaduan masyarakat yang tidak ditanggapi oleh pihak berwenang. Belum ada data awal yang akurat dan serupa. Kriteria keberhasilannya masih belum jelas. Belum ada analisis yang jelas mengapa korupsi diberantas sejak era Presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono tidak menunjukkan tanda-tanda keberhasilan.

Lemahnya kemauan pemerintah atau kemauan politik/kehendak pemerintah. Belum adanya kesamaan pemahaman dan pemahaman mengenai visi, misi, tujuan dan rencana aksi. Kegagalan pemanfaatan teknologi informasi (e-Government, e-procurement, teknologi informasi) untuk menghilangkan KKN. Masih belum ada kesepakatan mengenai penerapan SIN (seragam identifikasi/identification number) pada data kepegawaian, asuransi kesehatan, perpajakan, pertanahan, imigrasi, bea cukai dan hal-hal terkait lainnya.

Birokrasi menurut para ahli, teori csr menurut para ahli, teori kedisiplinan menurut para ahli, teori komunikasi menurut para ahli, teori behavioristik menurut para ahli, teori fotografi menurut para ahli, definisi birokrasi menurut para ahli, teori pemberdayaan menurut para ahli, teori crm menurut para ahli, teori lokasi menurut para ahli, pengertian reformasi birokrasi menurut para ahli, teori bullying menurut para ahli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like