Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Pertanian

Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Pertanian – 2 Pupuk mikroba merupakan salah satu bentuk mikroorganisme luar biasa yang dapat menambah atau meningkatkan jumlah unsur hara dalam tanah. Kehadirannya berperan penting dalam pertanian organik berkelanjutan. Ada banyak jenis pupuk mikroba yang beredar di pasaran saat ini, antara lain mikroorganisme pengikat nitrogen (N), mikroorganisme pengikat fosfat, mikroorganisme pengikat N, dan mikroba pelarut dan pengurai fosfat.

Ada enam mikroorganisme utama pengikat N2 di dalam tanah: a. Bakteri yang hidup bebas Bacillus, Klabsiella (anaerob fakultatif), Clostridium (anaerob) b. Bakteri dari genus Rhizobia hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan c. Actinomycetes dari genus Frankia mempunyai hubungan simbiosis dengan angiospermae

Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Pertanian

Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Pertanian

E. Cyanobacteria bersimbiosis dengan lumut, paku-pakuan air (Azolla) f. N2-Meregenerasi bakteri yang berasosiasi dengan akar tanaman tertentu seperti Azotobacter, Beijerinckia dan Azospirilium

Peranan Mikroorganisma Berfaedah

A) Rhizobium merupakan salah satu bentuk simbiosis pengikat N antara mikroorganisme dengan tumbuhan tingkat tinggi, lebih dikenal dengan simbiosis bakteri rhizobia dengan tumbuhan polong-polongan. Banyak jenis kacang tanah termasuk kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang tanah (LCC), serta spesies pohon seperti akasia dan sage. Untuk lebih memahami bentuk simbiosis ini, diperlukan pemahaman lebih dalam tentang proses perlekatan bakteri pada tanaman inang.

6 Bakteri Rhizobium hidup pada akar tanaman polong-polongan dan saling bersimbiosis. Bakteri ini masuk ke dalam saluran akar dan saluran akar, membentuk bola akar dan mengikat (fixing) nitrogen. Itu sebabnya bakteri ini disebut bakteri akar. Peran tanaman inang adalah menyediakan karbohidrat sebagai energi bagi rhizobia dan memperoleh unsur N untuk pertumbuhannya. Nitrogen tetap digunakan untuk pertumbuhan oleh pemilik rumah dan tanaman non-vegetatif (non-vegetatif) yang tumbuh di sekitar rumah. Nitrogen juga tertinggal di dalam tanah saat akar muncul dan membelah.

7 Pada kondisi optimal, fiksasi Rhizobium N dapat mencapai 160 kg/ha, namun biasanya hanya 90 – 100 kg/ha. Penentuan N Rhizobium pada tanaman kedelai mencapai 47% dari total komposisi N tanaman. Ada tiga faktor yang menentukan tingkat efisiensi perolehan N: tekanan Rhizobium, tanaman, mesin dan lingkungan seperti suhu, kelembaban, ventilasi dan kandungan kalsium aktif. Bakteri Rhizobium aktif dapat dibedakan secara visual melalui bintil-bintil bulat pada akar tanaman. Ketika akar dibelah atau dipijat, cairan merah yang disebut leghemoglobin dilepaskan.

8 Pada tumbuhan polong-polongan, jumlah nitrogen terbesar yang diperoleh tanaman akibat fiksasi Rhizobium terjadi pada tahap pertumbuhan dan reproduksi, yaitu pada tahap pertumbuhan dan reproduksi. 45% pada saat pembungaan sebelum pembentukan polong dan 43% pada saat pengisian sebelum benih berkecambah. Data ini menunjukkan bahwa bakteri Rhizobium penting untuk hasil yang tinggi. Bakteri Rhizobium secara aktif memulihkan nitrogen pada tanah dengan nitrogen rendah dan mereduksinya pada tanah dengan nitrogen tinggi. Oleh karena itu, pemberian pupuk nitrogen yang terlalu banyak dapat menghambat aktivitas Rhizobium dalam mengikat N dari udara.

Peranan Mikroorganisme Dalam Melawan Penyakit Tumbuhan

11 Azolla Azolla (Azolla spp.) merupakan tumbuhan paku air yang mampu mengakumulasi N dari udara melalui simbiosis dengan Annabaena azollae (ganggang hijau). Azolla terutama dimanfaatkan untuk padi sawah, baik dalam bentuk segar maupun sebagai bagian dari biomassa yang membusuk (kompos). Selain N kompos, Azolla mengandung unsur hara lain yang dibutuhkan tanaman. Menurut penelitian, Azola dapat meningkatkan N 90-120 kg/ha dan meningkatkan hasil padi sebesar 35-58%. Selain sebagai pupuk organik, Azola juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan unggas atau pakan ikan. Untuk melakukan ini, azolla harus dikeringkan dan digiling.

12 Penyiapan kompos Azolla terdiri dari dua tahap yaitu proses pengayaan biomassa Azolla dengan cara menanamnya pada lingkungan yang sesuai, proses memperoleh produk yang berkualitas dalam jumlah banyak, dan proses penguraian (pengomposan) biomassa Azolla.

Fosfor (P) merupakan unsur penting bagi pertumbuhan tanaman. Fosfor dalam tanah terbagi menjadi fosfor organik dan fosfor anorganik. Fosfor organik adalah fosfor yang terlarut dalam humus dan bahan organik lainnya, sedangkan fosfor anorganik berbentuk ionik. Fosfor anorganik sulit larut dan berikatan dengan besi, aluminium, kalsium dan magnesium. Fosfor yang sukar larut ini merupakan fosfor yang tidak ada bagi tanaman. Fosfor tersebut dapat diubah menjadi fosfor yang tersedia bagi tanaman melalui pelepasan atau pelarut fosfor mikroba. Ada dua jenis mikroorganisme pelarut fosfat: mikoriza (mikroba pelarut fosfat) dan mikroba pelarut fosfat non-simbiosis (bakteri dan jamur).

Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Pertanian

14 1. Mikoriza Di alam terdapat berbagai bentuk simbiosis yang secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas tanaman, termasuk jamur mikoriza. Jamur ini sering disebut arbuscular vesicular mycorrhiza (MVA) karena dapat membentuk struktur vesikuler pada kulit akar tanaman yang terinfeksi. Vesikel merupakan struktur mirip kantung yang terletak di ujung hifa dan mengandung banyak minyak. Vesikel bertindak sebagai organ penyimpanan. Namun karena tidak semua jamur mikoriza berbentuk gelembung, beberapa ahli menyebutnya sebagai mikoriza arbuskula (MA).

Pengertian Bioteknologi, Jenis & Contoh Penerapannya

15 MA merupakan bentuk hubungan antara jamur dengan akar tumbuhan tingkat tinggi. Koherensi antara inang dan jamur melibatkan sintesis fotosintesis (karbohidrat) oleh tanaman inang. Sebaliknya tanaman inang menerima unsur hara tambahan yang diperoleh jamur dari dalam tanah.

Endomikoriza Ektomikoriza. Endomikoriza merupakan jamur MA yang bersimbiosis dan tidak dapat berkembang biak tanpa tumbuhan. Hingga saat ini endomikoriza belum bisa ditumbuhkan pada media buatan. Oleh karena itu, penggunaan pupuk MA mikroba endomikoriza masih terbatas.

17 Namun, ektomikoriza dapat diperbanyak di lingkungan buatan tanpa mesin, sehingga potensi penggunaannya lebih besar. Beberapa contoh jamur MA yang tersebar luas dan berevolusi dari kelas Zygomycetes antara lain Glomus, Gigaspora, Aculospora, dan Sclerocystis.

18 Selain meningkatkan penyerapan unsur hara dalam tanah (N, P, K, Ca, Mg. MA menghasilkan antibiotik yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap busuk akar.

Bab Ii Peranan Mikroorganisme Bagi Kehidupan Manusia

19 Lapisan hifa menutupi akar, melindungi organisme tumbuhan, terutama dari penetrasi virus akar. Jamur MA merangsang aktivitas mikroorganisme tanah yang bermanfaat. Jamur MA dapat memperbaiki struktur dan konsentrasi tanah. Tanaman ini toleran terhadap kekeringan dan pulih dengan cepat dari periode kelangkaan air. Penggunaan pupuk anorganik lebih ekonomis.

Menurut Subba Rao, mikroorganisme tersebut termasuk bakteri dan jamur, dan sebagian besar bakteri yang larut fosfat merupakan perwakilan dari Pseudomonas aeruginosa, mikrobiota, Bacteroides, Cytobacter, dan Enterobacter. Jamur, Aspergillus sp., Penicillium sp., Sclerotium dan Fusarium.

Mikroba melakukan fungsi metabolisme seperti organisme hidup. Proses metabolisme ini menghasilkan senyawa metabolik sekunder berupa asam organik seperti asam sitrat, glutamat, suksinat, laktat-oksalat, glikosat, malat, fumarat, tartrat, dan katabolit. Asam-asam organik ini dapat melepaskan ikatan P dari kompleks serapan sehingga dapat digunakan oleh tanaman. Asam ini mengkelat kation Ca2+, Fe3+ dan Al3+ dalam kompleks yang stabil. Kemampuan mikroorganisme dalam melarutkan P sangat bervariasi tergantung pada spesies dan adaptasinya terhadap lingkungan baru.

Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Pertanian

H2 (reduksi) FePO Fe3+ + PO43 + H H+ + e Fe Fe2 + FePO4 + H Fe2 + + H2PO4- akibat penguraian CO2 (oksidasi) CO2 + H2O HCO3- + H Ca3 (PO4) + 6HCO Ca (HCO3 ) PO42 +

Mikroorganisma Berfaedah (1)

26 3. Mikroba pengurai Di dalam tanah banyak terdapat mikroorganisme yang mampu menguraikan selulosa. Di alam, sebagian besar penghancuran mikroorganisme ini terjadi secara biologis dan dilakukan oleh jamur, actinomycetes dan bakteri, baik mikroorganisme selulolitik anaerobik maupun anaerobik.

27 Beberapa mikroorganisme yang menghasilkan enzim pendegradasi lignin adalah Paecilomyces sp, Allezcheria sp, Chaetomium sp, Poria sp, Nocardia sp, Streptomyces sp, Psedomonas sp, dan Flavobacterium sp. Pengurai mengurangi produksi kompos sebagai pupuk mikroba aktif. Mikroorganisme pengurai ini banyak dipasarkan, antara lain EM-4, Starbio Plant, Temban, Orgadec, dan lain-lain.

Agar situs web ini berfungsi, kami mencatat data pengguna dan mengirimkannya ke sistem operasi. Untuk menggunakan situs ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami.3 Pendahuluan Badak adalah habitat yang kaya nutrisi dan rumah bagi berbagai macam bakteri dan jamur, yang masing-masing penting bagi tanaman. Berguna atau berbahaya. Beberapa organisme ini dapat merangsang pertumbuhan tanaman melalui mekanisme berbeda. Contoh: Pseudomonas fluorescens dan Trichoderma adalah mikroorganisme yang mampu mendorong pertumbuhan tanaman dan melindungi tanaman dari infeksi melalui resistensi antagonis dan terinduksi (ISR) Rhizosphere PGPR (rhizobacteria pemacu pertumbuhan tanaman) dan koloni. PPPF (tanaman). Jamur merangsang pertumbuhan).

6 Informasi tentang PGPR Pertama kali dipelajari pada pertengahan tahun 1982 oleh peneliti Amerika Clopper dan Scrot. Hasilnya menunjukkan bahwa bakteri tanah yang hidup pada zona perakaran tanaman tanpa biji dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Sejak pertama kali diperkenalkan oleh Clopper dan Scrott (1982), PGPR telah berkembang pesat.

Tanya Jawab Seputar Mikrobiologi • Mikrobio.id

7 Informasi tentang PGPR Keberadaan bakteri ini sangat baik bagi tanaman. Bakteri berguna untuk proses fisiologis dan pertumbuhan tanaman. Rhizobacteria adalah sekelompok bakteri menguntungkan yang mengkolonisasi rhizosfer.

8 Pengaruh PGPR PGPR mempunyai banyak manfaat bagi tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung. Efek langsung: berdasarkan kemampuan menyediakan dan memperlancar penyerapan berbagai unsur hara dalam tanah, serta kemampuan mensintesis dan mengubah konsentrasi fitohormon untuk mendorong pertumbuhan. Efek tidak langsung: berkaitan dengan kemampuan menghambat aktivitas patogen melalui produksi berbagai senyawa atau metabolit, seperti antibiotik.

Rhodobacteria adalah bakteri yang hidup bebas, beberapa di antaranya hidup di jaringan tanaman. Bakteri ini dapat digunakan pada benih atau tanaman dan dapat mencegah, meningkatkan atau menurunkan pertumbuhan tanaman.

Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Pertanian

Peranan bioteknologi di bidang pertanian, peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian, peranan kimia di bidang pertanian, peranan mikroorganisme dalam bidang kesehatan, peran mikroorganisme dalam bidang pertanian, peranan biologi dalam bidang pertanian, peranan tik dalam bidang pertanian, peranan sektor pertanian dalam perekonomian, peranan ilmu kimia di bidang pertanian, peranan bakteri dalam bidang pertanian, peranan kimia dalam bidang pertanian, contoh peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like