Pengertian Modal Sosial Menurut Para Ahli

Pengertian Modal Sosial Menurut Para Ahli – Perkembangan di berbagai bidang membawa perubahan pada masyarakat. Terselenggaranya perubahan sosial budaya dalam masyarakat tidak hanya didukung oleh berbagai sarana sumber daya manusia yang bertanggung jawab, kreatif, inovatif, infrastruktur yang memadai, modal fisik, dukungan finansial yang besar, namun juga oleh hubungan sosial yang saling percaya, saling menguntungkan dan melembaga. . Kajian tentang modal sosial umumnya digunakan dalam bidang sosiologi, ekonomi dan pembangunan. Namun modal sosial banyak digunakan dalam berbagai ilmu sosial lainnya, termasuk bidang pendidikan. Banyak sarjana yang menggunakan konsep modal sosial untuk menganalisis fenomena pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan tokoh utama konspirasi modal sosial modern yaitu Bourdieu, Coleman dan Putnam. Pembahasan pokok mengenai modal sosial dalam pendidikan disajikan dengan tujuan untuk memberikan pandangan yang lebih luas mengenai hubungan sosial, interaksi sosial, hubungan sosial yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan yang bermakna, yang tidak lepas dari konstruksi sosial yang multifaset. jaringan, lebih terseleksi dalam pengembangan karakter masing-masing individu siswa. Modal sosial bersifat produktif yang keberadaannya sangat penting apabila lembaga ingin mencapai tujuannya. Sunyoto Usman dalam bukunya yang berjudul Modal Sosial (2018) menjelaskan bahwa ada 3 jenis modal yaitu fisik, manusia dan sosial. Modal sosial bersifat abstrak, tidak terlihat (

), namun, dapat diidentifikasi atau dipahami setelah orang menjalin hubungan sosial. Hubungan sosial yang diwujudkan dalam proses pembelajaran merupakan fenomena yang dapat memudahkan pemahaman masyarakat terhadap makna modal sosial. Modal sosial juga dapat dipahami dalam konteks hubungan sosial yang lebih luas seperti kelompok sosial, organisasi, komunitas, dan masyarakat.

Pengertian Modal Sosial Menurut Para Ahli

Pengertian Modal Sosial Menurut Para Ahli

Modal sosial bersifat produktif, memungkinkan tercapainya tujuan yang tidak mungkin tercapai tanpa adanya modal sosial. Seperti modal fisik dan modal manusia, modal sosial tidak sepenuhnya dapat dipertukarkan, namun dapat dipertukarkan dalam kaitannya dengan aktivitas tertentu. Bentuk modal sosial tertentu yang berguna dalam memfasilitasi beberapa aktivitas mungkin tidak berguna atau merugikan aktivitas lainnya. Berbeda dengan bentuk modal lainnya, modal sosial tertanam dalam struktur hubungan antar manusia. Modal sosial dan modal budaya memegang peranan penting dalam proses pembangunan di Indonesia. Permasalahan pendidikan di Indonesia dapat dianalisis dalam dimensi struktural dan budaya. Dinamika pemahaman kesenjangan hubungan dan struktur aktor dapat dikaitkan dengan keberadaan modal sosial, sedangkan dimensi budaya dan produksi budaya dapat dikaitkan dengan kekuatan modal budaya yang dimiliki masyarakat. Untuk memahami hubungan modal sosial dan modal budaya dalam peningkatan mutu pendidikan, pada bab ini akan dibahas konsep dasar modal sosial dan modal budaya, sehingga solusi permasalahan pendidikan dapat diselesaikan secara komprehensif.

Ditulis oleh Julia Hauberer. Secara konseptual, modal sosial telah banyak dipelajari oleh para ilmuwan sosial. Beberapa buku yang mempelajari modal sosial telah banyak dibaca dan dikritik oleh berbagai disiplin ilmu seperti ekonomi, manajemen, politik, pendidikan, dan pekerjaan sosial (Gummer, 1998; Livermore & Neustom, 2003; Sherraden, 1991). Beberapa buku terkenal atas karyanya tentang modal sosial antara lain: Pierre Bourdiue (1989 dengan <Le capital social: Note provisioire=), Robert D. Putnam (1993) = The makmur community: Social capital and public life=, Woolcock (1998). ), <Modal Sosial dan Pembangunan Ekonomi: Menuju Sintesis dan Kebijakan Teoretis

Dua ciri umum: modal sosial terdiri dari beberapa struktur sosial dan memfasilitasi aktivitas tertentu seseorang dalam struktur tersebut (Coleman, 1990:302 dalam Suharjo, 2014:72). Coleman memaparkan konsep modal sosial dalam konteks teori pilihan rasional (

). Ketergantungan sosial terjadi antar aktor karena mereka tertarik pada peristiwa dan sumber daya yang dikuasai oleh aktor lain untuk memaksimalkan manfaat dengan memilih solusi rasional terbaik bagi mereka. Jika terjalin hubungan yang langgeng, seperti hubungan kekuasaan atau hubungan kepercayaan, pertukaran tindakan dan pengalihan hasil kendali (Suharjo, 2014: 73). Modal sosial bukanlah suatu entitas melainkan beberapa jenis entitas yang mempunyai dua ciri umum: modal sosial terdiri dari beberapa aspek struktur sosial dan memfasilitasi tindakan tertentu seseorang dalam struktur tersebut (Coleman, 1990: 302). Berdasarkan pandangan Coleman menunjukkan bahwa modal sosial merupakan bagian dari struktur sosial yang mendukung tindakan para aktor yang tergabung dalam struktur sosial tersebut. Pengertian modal sosial menghubungkan individu dan kolektif. Coleman menjelaskan bahwa modal sosial merupakan 8 aset modal individu9, namun ia melihatnya dibangun dari 8 sumber daya struktural sosial9 yang dikaitkan dengan dua unsur utama, yaitu 8 batasan aktual kewajiban yang harus dipenuhi9 dan 8 tingkat kejujuran. . lingkungan sosial9. Hal ini, pada gilirannya, merupakan konteks yang spesifik dan dibangun oleh struktur sosial, termasuk faktor-faktor yang mendorong pengembangan modal sosial, seperti kedekatan jaringan atau kecenderungan budaya untuk meminta dan memberi bantuan, dan faktor-faktor yang cenderung melemahkannya, seperti kebajikan. . . dan sistem kesejahteraan. . Dalam konteks ini, aktor dengan perspektif pilihan rasional harus memilih untuk menciptakan modal sosial ketika mereka harus mengejar kepentingannya sendiri. Menurut Coleman, modal sosial tidak muncul karena para pelaku memperhitungkan pilihan untuk berinvestasi di dalamnya, namun sebagai produk sampingan dari aktivitas yang dilakukan.

Mencapai tujuan lain9. Oleh karena itu, modal sosial harus dianggap sebagai barang publik daripada barang pribadi (Coleman, 1994:312 dalam Field, 2010:41). Modal sosial, seperti bentuk modal lainnya, bersifat produktif dan memfasilitasi pencapaian tujuan tertentu. Modal sosial bisa digunakan

Pembahasan Teori Perilaku Produsen Lengkap Dengan Faktor Yang Mempengaruhinya

) dengan aktivitas tertentu. Artinya bentuk modal sosial tertentu sangat berguna dalam memfasilitasi tindakan tertentu, namun juga dapat merugikan tindakan lainnya (Coleman 1995:392; 1998:98 dalam Suharjo, 2014:73). Modal sosial tidak seperti modal lainnya, modal sosial merupakan bagian dari struktur hubungan antar manusia dan antar individu yang mempunyai ciri-ciri yang tidak dapat dipisahkan dari individu tersebut. Modal sosial diperoleh melalui perubahan hubungan antar manusia yang memudahkan tindakan (Suharjo, 2014: 73). Modal sosial selalu menjadi elemen struktur sosial yang mendukung tindakan para aktor yang tergabung dalam struktur tersebut. Modal sosial muncul melalui perubahan hubungan antar manusia yang memfasilitasi tindakan. Modal sosial tidak sewujud modal fisik atau manusia. Modal sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kesejahteraan. Pada masyarakat yang tingkat kesejahteraannya relatif tinggi, diberikan bantuan sosial yang mengurangi ketergantungan terhadap orang lain, sehingga modal sosial tidak berkembang, misalnya berdampak negatif pada modal sosial. Coleman membedakan jenis modal sosial dari aspek hubungan yang didasarkan pada rasa saling percaya dan kekuasaan. Kedua aspek inilah yang mendasari terciptanya jaringan keluarga dan organisasi sosial. Rasa saling percaya menjadi aspek penting dalam membangun kerjasama dengan lingkungan sosial dan serangkaian komitmen. Nilai komitmen ditentukan oleh berbagai faktor seperti kebutuhan, ketersediaan sumber daya dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Relasi kekuasaan berkaitan dengan peran aktor yang harus menjalankan hak kendali dalam hubungan kerja. Menciptakan hubungan sosial memerlukan informasi potensial. Dalam konteks ini hubungan sosial mengandung informasi potensial atau kemampuan memberikan informasi kepada anggotanya

Untuk lebih efektif mengejar tujuan bersama = (Putnam 1996:56 dalam Baron, Field dan Schuller, 2000 dalam Suharjo, 2014:74). Ketiga elemen ini adalah 3 jaringan (

) 3 adalah trinitas yang mendominasi pembahasan konsep Putnam, menekankan perbedaan antara modal sosial dan modal lainnya. Modal sosial merupakan bagian dari kehidupan sosial yang berupa jaringan, norma, dan keyakinan (Field, 2011: 5). Modal fisik mengacu pada objek fisik, dan model manusia mengacu pada hak milik individu. Sedangkan modal sosial mengacu pada hubungan antar individu 3 jaringan sosial dan norma-norma timbal balik serta kepercayaan yang dihasilkan darinya. Dalam hal ini, modal sosial juga terkait dengan apa yang disebut dengan politik sipil (civic politic).

Pengertian Modal Sosial Menurut Para Ahli

). Bedanya, modal sosial menekankan bahwa kebajikan warga negara akan semakin kuat ketika mereka terikat oleh rasa jaringan hubungan sosial yang timbal balik. Masyarakat yang mulia, namun individu yang terisolasi tidak membutuhkan banyak modal sosial (Putnam, 2000: 1 dalam Suharjo, 2014). Ciri khas kehidupan sosial adalah modal sosial. Modal sosial memungkinkan masyarakat untuk bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan bersama. Modal sosial ibarat kebaikan bersama dan mempunyai hubungan erat dengan partisipasi politik, yang bergantung pada hubungan dengan institusi politik, dan modal sosial bergantung pada hubungan antar masyarakat (Putnam, 1995: 665 dalam Hauberer, 2011). Dengan kata lain, interaksi memungkinkan orang membangun komunitas, terlibat satu sama lain, dan menjalin struktur sosial. Rasa memiliki dan pengalaman jejaring sosial yang sesungguhnya dapat memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Putnam menekankan rasa saling percaya dalam karyanya selanjutnya (

Masalah Ekonomi Modern: Definisi, Masalah Pokok, Dan Faktor Yang Mempengaruhi

). Dalam hal ini Putnam menyatakan bahwa manusia memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, namun tidak aktif secara sosial hingga menjadi antisosial. Namun, akibatnya, masyarakat mungkin punya alasan kuat untuk tidak percaya

Ada juga yang berkontribusi banyak dalam membangun modal sosial (Suharjo, 2014:75). Kualitas sosial berkaitan dengan jaringan sosial timbal balik. Modal sosial mencakup aspek individu dan kolektif. Individu menciptakan hubungan yang mengedepankan kepentingan mereka sendiri, sedangkan aspek kolektif dari modal sosial akan bermanfaat bagi tempat kerja dan negara. Hasil penelitian Putnam menunjukkan bahwa modal sosial dianggap lebih penting bagi stabilitas, efisiensi pemerintah dan pembangunan ekonomi dibandingkan modal fisik dan manusia (Putnam, 1995: 665 dalam Hauberer, 2011). Putnam menjelaskan ada beberapa unsur modal sosial, di antaranya: kepercayaan, jaringan hubungan bersama, norma. Modal sosial tetap valid jika ada kepercayaan dalam hubungan. Keyakinan adalah pelumas kehidupan. Semakin tinggi tingkat rasa saling percaya dalam masyarakat, maka semakin besar kemungkinan terjadinya kerjasama. Kepercayaan sosial dalam lingkungan modern dapat muncul dari dua sumber yang berkaitan erat, yaitu norma timbal balik dan jaringan ikatan umum (Putnam, 1993: dalam Hauberer, 2011). Elemen kedua, jaringan ikatan timbal balik, diperkenalkan oleh Alexis de Tacqueville sebagai asosiasi yang diperlukan dalam kehidupan sosial.

Pengertian kelompok sosial menurut para ahli, pengertian ilmu sosial menurut para ahli, pengertian sosial menurut para ahli, pengertian modal menurut para ahli, sosial menurut para ahli, pengertian proses sosial menurut para ahli, pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli, pengertian diferensiasi sosial menurut para ahli, sosial media marketing menurut para ahli, pengertian sosial ekonomi menurut para ahli, pemasaran media sosial menurut para ahli, pengertian gerakan sosial menurut para ahli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like