Pembangunan Berkelanjutan Menurut Emil Salim

Pembangunan Berkelanjutan Menurut Emil Salim – Profesor Emil Salim menjadi pembicara pertama pada webinar Hukum Lingkungan Hidup yang diselenggarakan baru-baru ini (22/07/21) oleh Indonesian Center for Environmental Law (ICEL).

Profesor Emil Selim menyimpulkan dengan mengatakan: “Lingkungan hidup tidak hanya harus diperhatikan dan dibicarakan, tetapi kita harus menghayatinya sebagai bagian dari pembangunan bangsa yang sejahtera dan berkelanjutan.”

Pembangunan Berkelanjutan Menurut Emil Salim

Pembangunan Berkelanjutan Menurut Emil Salim

Dalam konferensi tersebut, Profesor Emile Selim membahas tingkat dukungan politik terhadap pemerintahan saat ini dibandingkan masa lalu. Ia pun bersikeras mengizinkan penambangan emas di Pulau Sanji yang menempati separuh luas pulau kecil tersebut, padahal pulau tersebut memiliki keanekaragaman yang besar.

Joe Biden Perbesar Peluang Pendanaan Hijau Di Indonesia

Insya Allah sebuah pulau kecil telah dihancurkan dan diubah menjadi tambang emas dengan menggunakan teknologi beracun.

Selain itu, Profesor Emil Salim yang kerap disapa sebagai Bapak Lingkungan Hidup di Indonesia juga menekankan pentingnya upaya masyarakat dalam menjaga lingkungan dan menghidupkan kembali semangat pembangunan berkelanjutan.

Emil Salin mengungkapkan keprihatinannya terhadap keadaan Indonesia pada tahun 1970-an yang tidak hanya dirundung kemiskinan tetapi juga mempunyai permasalahan lingkungan.

Di sini muncul gagasan bahwa pembangunan tidak harus bertumpu pada ekonomi, tetapi juga pada permasalahan sosial dan lingkungan.

Perusahaan Berperan Sukseskan Pembangunan Berkelanjutan

Oleh karena itu, pelajaran penting dalam perjalanan ini bukanlah perbedaan ilmu yang diperoleh dari Eropa dan Amerika yang umum di negara-negara maju, tetapi bagaimana mengintegrasikannya dengan negara kita. Kemampuan untuk eksis di negara kita,” jelas Emil Slim.

Menurutnya, pembangunan tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi harus menghilangkan kemiskinan. Tidak masalah jika pendapatannya tinggi, tetapi koefisien Gini-nya tinggi, artinya masih banyak kerugian.

Pembangunan harus merupakan kombinasi ekonomi (peningkatan kesejahteraan), hubungan sosial – untuk menghilangkan kemiskinan, dan lingkungan – untuk menyelamatkan alam – dengan beralih dari penggunaan sumber daya ke kekayaan.

Pembangunan Berkelanjutan Menurut Emil Salim

Ahmad Santosa yang juga pendiri IEL membahas perjalanan hukum lingkungan hidup di Indonesia dan bagaimana pembangunan di tingkat global mempengaruhi reformasi hukum lingkungan hidup.

Kuliah Sesi Ke 2: Pembangunan Berkelanjutan, Prof. Emil Salim

Dimulai dengan UU GBHN 1973-1978 yang untuk pertama kalinya memuat konsep pembangunan lingkungan hidup, UU No. 2.4 Tahun 1982 dan Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dikeluarkan, menyusul wacana global Brundtland Commission melalui laporannya “We. Common Future” pada tahun 1987, yang kemudian mengkaji konsep Pembangunan Berkelanjutan.

Permasalahan inilah yang mendorong Indonesia mengeluarkan UU No. 11. UU No. (23) Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan proses positif ini dilanjutkan dengan pengakuan hak lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan terhadap lingkungan hidup dalam undang-undang melalui amandemennya pada tahun 2002, serta diterbitkannya Undang-undang No. 123. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Sayangnya, langkah-langkah progresif yang dilakukan saat ini perlahan-lahan semakin berkurang, terutama pasca UU Cipta Kerja.

Perlunya meninjau dan mereformasi undang-undang lingkungan hidup di Indonesia. Sebab, kondisi saat ini sudah memasuki masa Antroposen, dimana gangguan manusia merusak sistem alam di seluruh dunia.

Emil Salim: Meretas Jejak Hijau Lingkungan Hidup Indonesia Hingga Tak Terlupakan

Kegagalan undang-undang lingkungan hidup dalam mendukung keberlanjutan diperburuk oleh kesalahpahaman yang memisahkan undang-undang tersebut dari tata kelola yang baik, demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia.

“Undang-undang lingkungan hidup akan memperkuat negara, sehingga negara juga memberdayakan masyarakatnya. Indonesia tidak bisa menerjemahkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam sistemnya. Perlu dilakukan integrasi, analisis, dan penyempurnaan gagasan dan konsep.

Turut menjadi pembicara, Sandrayati Munyaga, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberikan pendapat mengenai perkembangan komunitas rehabilitasi. Setelah dianalisa secara cermat, perkembangan hukum lingkungan hidup sejak tahun 1980-an tidak lepas dari kiprah organisasi masyarakat sipil yang terus melakukan upaya hukum untuk mendukung reformasi hukum lingkungan hidup, mendukung dukungan masyarakat, mendukung pemajuan hak-hak sipil dan kebijaksanaan sipil. Yang mengarah pada membantu melindungi lingkungan. Dukungan lingkungan.

Pembangunan Berkelanjutan Menurut Emil Salim

Menurut Komisi Hak Asasi Manusia, konsekuensinya adalah menjunjung tinggi hak atas tempat yang aman dan sehat dalam hukum. Artinya negara wajib melindungi, memajukan, mengayomi, dan memenuhi hak-hak tersebut bagi seluruh warga negaranya yang tidak berhak atasnya.

Emil Salim Dan Pembangunan Berkelanjutan By Dwi Pramono

Di akhir pemaparannya, Sandra Munyaga menekankan perlunya mempertimbangkan gerakan lingkungan hidup dan hak asasi manusia sebagai satu sektor untuk menciptakan perubahan kebijakan yang adil dan berkelanjutan.

Sementara itu, Wakil Direktur Program ICEL Greta Anandarini mencoba melihat bagaimana kinerja hukum lingkungan hidup di Indonesia. Ia menegaskan, praktik tersebut justru menunjukkan berkurangnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di berbagai bidang. Dari Departemen Perencanaan Pertanahan dan Departemen Kehutanan hingga Departemen Pengelolaan Energi dan Pertambangan.

Beragamnya perangkat dan kebijakan perlindungan lingkungan hidup di tingkat departemen benar-benar menunjukkan betapa pengembangan perangkat lingkungan hidup yang telah dibangun sejak lama kini menemui kegagalan.

Greta Anendarini menegaskan, tantangan tersulit dalam melakukan reformasi hukum lingkungan hidup adalah memastikan bahwa ketiga metode tersebut dapat diakses, yaitu hak atas informasi, hak untuk berpartisipasi, dan hak atas keadilan.

Gubernur Sumbar Resmikan Taman Kehati Emil Salim Di Kawasan Taman Kandi Sawahlunto

“Meskipun berbagai peraturan perundang-undangan telah memberikan hak untuk berpartisipasi dan mengakses informasi, namun penerapan hak tersebut masih menghadapi tantangan.

“Misalnya, akses masyarakat terhadap dokumen penting lingkungan hidup, seperti Amdal dan HGU, harusnya bersifat publik, meski proses hukum untuk mendapatkan persetujuan hukum tetap ada,” pungkas Jetta.

Pasal ICEL memuat 4 rekomendasi penting yang patut diperkuat sebagai syarat reformasi hukum lingkungan hidup ke depan, antara lain: Nama Emil Slim dan lingkungan hidup adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan salah satu dari sedikit orang Indonesia yang berkarya di dunia internasional. . Serta meraih prestasi dan kesuksesannya di bidang lingkungan hidup.

Pembangunan Berkelanjutan Menurut Emil Salim

Sekadar informasi, Emile Slim merupakan seorang ekonom dan pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup hingga masa transisi.

Emil Salim Ahli Ekonomi Asal Lahat

Kepeduliannya terhadap lingkungan mengantarkan Emil Slim menerima Lifetime Achievement Award dari World Wide Fund for Nature (WWF).

Menurut statistik Golkar, pembangunan lingkungan hidup harus dikelola secara efektif dan efisien dengan memperkaya dan memberikan nilai lebih.

“Bagaimana (bagaimana) di alam yang Tuhan berikan, kita kembangkan nilai tambah. Ini impian saya.” – kata Emil Selim.

“Bagian-bagian itu tidak mati, makhluk hidup itu hidup, mereka menyebutnya lingkungan.” Makanya muncul ide, bukan untuk memanfaatkan sumber daya alam, tapi untuk mewujudkan sumber daya alam.”

Pdf) Emil Salim Dan Pembangunan Berkelanjutan

Emil Salim menekankan, penting untuk memasukkan tiga faktor dalam model pembangunan, yaitu ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial.

“Mengapa lingkungan hidup itu penting, karena perekonomian menggunakan sumber daya lingkungan, dan sumber daya juga ada pekerja non-ekonomi yaitu warga negara, komunitas yang berubah, dan petani,” ujarnya.

“Hutan tropis Indonesia paling kaya di dunia. Dua samudera, khatulistiwa, matahari, dan sumber daya alam. Makanya orang bilang duduk di peti mati emas,” pungkas Emil.

Pembangunan Berkelanjutan Menurut Emil Salim

Pengertian pembangunan berkelanjutan menurut emil salim, apa itu pembangunan berkelanjutan, emil salim, tujuan pembangunan berkelanjutan, pembangunan berkelanjutan di indonesia, pengertian pembangunan berkelanjutan menurut ignas kleden, pengertian pembangunan berkelanjutan menurut para ahli, jelaskan tujuan pembangunan berkelanjutan, karakteristik pembangunan berkelanjutan, pembangunan berkelanjutan, pembangunan yang berkelanjutan, teori pembangunan berkelanjutan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like