Kinerja Perusahaan Menurut Para Ahli

Kinerja Perusahaan Menurut Para Ahli – 2 Efisiensi sumber daya yang tersedia perusahaan. Kinerja adalah istilah yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu dengan ukuran standar seperti biaya masa lalu atau perkiraan berdasarkan kinerja, akuntabilitas atau tanggung jawab manajemen, dan lain-lain (Srimindarti, 2004). ) 2.1. Pengertian Pengukuran Kinerja dan Evaluasi Kinerja Perbedaan pengertian pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Prosedur yang telah ditentukan. Melalui analisis kinerja, manajer dapat menggunakannya untuk mengambil keputusan penting mengenai bisnis perusahaan, seperti menentukan tingkat gaji karyawan, dll, dan langkah-langkah yang akan diambil di masa depan. Sedangkan bagi pihak luar, analisis kinerja merupakan alat visual pertama untuk memilih alternatif strategi investasi, yang digunakan untuk memprediksi masa depan perusahaan. 2.1 Pengendalian dan Implementasi Pengendalian adalah proses pengelolaan sekumpulan variabel, termasuk orang, benda, situasi dan organisasi, untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan kinerja merupakan indikator lengkap mengenai kondisi perusahaan pada waktu tertentu, hasil atau keberhasilan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Hubungan antara karakteristik organisasi dan perilaku masyarakat akan mempengaruhi desain dan penggunaan sistem manajemen. Keberhasilan adalah contoh terbaik dari suatu jenis pengendalian, dan jenis kinerja ini disebut “pengendalian hasil” karena melibatkan penghargaan dan hukuman bagi individu dan kelompok. Imbalan berupa kompensasi finansial, keamanan kerja, promosi, kebebasan dan pengakuan akan diberikan kepada mereka yang mampu membawa hasil positif bagi perusahaan. Sebaliknya, mereka yang memberikan hasil buruk kepada perusahaan akan mendapat hukuman. Oleh karena itu dapat diketahui adanya hubungan atau hubungan antara pengendalian dengan kinerja.

Kinerja Perusahaan Menurut Para Ahli

Kinerja Perusahaan Menurut Para Ahli

Mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan berbagai metode seperti pengembangan karir, kegiatan lain, partisipasi dalam pengambilan keputusan. B. Imbalan ekstrinsik meliputi kompensasi yang diberikan kepada karyawan, baik yang berupa kompensasi langsung (gaji, uang lembur dan uang lembur, bagi hasil, bagi hasil, dan bonus) maupun kompensasi tidak langsung (asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, uang liburan dan uang sakit), secara bersama-sama . dengan kompensasi non-moneter (tempat kerja dengan tempat khusus, peralatan kantor khusus dan tempat parkir yang memadai), semua itu memerlukan informasi mengenai kinerja pegawai agar imbalannya adil bagi pegawai yang menerima imbalan.

Penting! 10+ Komponen Dan 5 Tahapan Manajemen Kinerja Di Perusahaan

2 Mengukur Kinerja Perusahaan Menggunakan Standard Scorecard 2.2 Pengertian Scorecard Pesatnya perkembangan teknologi informasi telah mengubah sifat persaingan perusahaan dari persaingan industri menjadi persaingan pengetahuan, sehingga mengubah standar yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Alat pengukuran tradisional yang berfokus pada rasio keuangan harus diubah untuk memenuhi kebutuhan memberikan pendekatan yang lebih baik kepada perusahaan. Penggunaan rasio keuangan saja tidak dapat menjelaskan kinerja suatu perusahaan secara keseluruhan.

BSC sebagai metode pengukuran kinerja dapat digunakan sebagai alat untuk memantau, mengevaluasi dan meningkatkan strategi organisasi. BSC dikembangkan oleh profesor Harvard Business School, David P. Norton dan Bob Kaplan, pada tahun 1992, setelah menerbitkan artikel mereka di Harvard Business Review edisi Januari-Februari berjudul “Steps That Promote Success” tentang konsep BSC. BSC merupakan definisi dari visi, tujuan dan strategi perusahaan untuk beberapa tujuan, dan definisi ini digunakan sebagai ukuran untuk mengukur keberhasilan perusahaan. Visi, misi dan strategi didefinisikan dalam empat bidang, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. 2.2 Balanced Scorecard sebagai Sistem Manajemen Strategis Balanced Scorecard (BSC) adalah sistem pengukuran teknis atau operasional. Perusahaan yang sukses menggunakan BSC sebagai sistem manajemen strategis, yang bertujuan untuk mengelola tren jangka panjang. Perusahaan yang menggunakan sistem pengukuran BSC untuk mengembangkan praktik manajemen kunci yang berbeda mengatakan hal berikut (Halim, 2012):

Untuk melihat indikator kinerja perusahaan, visi organisasi diubah menjadi tujuan dan sasaran. Visi adalah gambaran tentang apa yang akan dilakukan organisasi di masa depan, biasanya diungkapkan dalam satu atau lebih kalimat pendek. Untuk mewujudkan situasi yang digambarkan dalam visi tersebut, perusahaan perlu menyusun strategi. Tujuan merupakan keadaan perusahaan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang, yang merupakan pengembangan lain dari visi perusahaan yang menjadi salah satu landasan dalam melahirkan gagasan-gagasan pengelolaannya. Dalam proses perencanaan strategis, tujuan-tujuan tersebut ditransformasikan menjadi tujuan-tujuan strategis yang dilengkapi dengan indikator keberhasilan. 2. Komunikasikan dan integrasikan berbagai tujuan dan standar. Sasaran dan standar strategis BSC dikomunikasikan ke seluruh organisasi, yaitu dengan memberikan informasi kepada seluruh karyawan tentang berbagai tujuan penting yang harus dicapai agar strategi organisasi berhasil. Tujuan memberikan dasar komunikasi dan merangsang diskusi mengenai strategi bisnis perusahaan untuk memperoleh komitmen dari para eksekutif perusahaan dan dewan direksi terhadap tujuan keuangan jangka pendek serta mengenai pengembangan dan penerapan strategi yang akan mengarah ke masa depan. 3. Merencanakan, menetapkan tujuan, dan mengelola berbagai program.

BSC mengubah misi dan strategi menjadi berbagai tujuan dan ukuran yang disusun dalam empat perspektif, yaitu uang, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. tujuan menyediakan struktur, bahasa untuk mengkomunikasikan tujuan dan rencana; Skor menggunakan metrik untuk memberikan informasi kepada karyawan tentang faktor-faktor yang mendorong kesuksesan saat ini dan masa depan. Dengan mengidentifikasi kebutuhan perusahaan dan pendorong tujuan tersebut, manajer berharap dapat menyalurkan seluruh kekuatan, kemampuan dan pengetahuan sumber daya manusia perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang. 2.2 Konsep Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah konsep pengukuran kinerja yang memberikan dasar komprehensif untuk menerjemahkan visi menjadi tujuan strategis. Tujuan utama ini dapat dikembangkan menjadi sebuah scorecard karena scorecard menggunakan empat perspektif yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan, yaitu metrik kinerja yang saling terkait dan memiliki hubungan sebab-akibat. Balanced Scorecard sebagai sistem manajemen strategis Balanced Scorecard menekankan bahwa seluruh ukuran finansial dan non finansial harus menjadi bagian dari sistem informasi bagi seluruh karyawan di seluruh tingkat organisasi berdasarkan visi dan strategi unit bisnis. Visi dan sistem tersebut diterjemahkan ke dalam empat pandangan yang masing-masing diuraikan dalam

Gambaran Manajemen Kinerja Dan Manajemen Kinerja Sesuai Kmk 300/kmk.01/2022 Tentang Manajemen Kinerja Di

Sifat tujuan yang ingin dicapai organisasi, ruang lingkup tujuan, kegiatan yang diharapkan di masa depan, dan rencana yang perlu dibuat untuk mencapai tujuan strategis. Laporan akuntansi yang dibuat berdasarkan keempat perspektif tersebut disebut Balanced Scorecard (BSC). Konsep neraca mempunyai arti luas, finansial dan non finansial, yaitu segala sesuatu yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya, memberikan dasar analisis yang lengkap dibandingkan dengan analisis yang hanya menggunakan uang. data. Oleh karena itu, penggunaan BSC merupakan bagian penting dari seluruh strategi yang digunakan perusahaan untuk menjadi dan tetap kompetitif. Balanced Scorecard menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam serangkaian ukuran yang komprehensif, memberikan dasar bagi sistem pengukuran dan pengendalian strategis. Apabila visi dan rencana tersebut dinyatakan dalam sasaran, standar, dan sasaran strategis yang jelas, maka hal tersebut dikomunikasikan kepada setiap anggota organisasi, sehingga diharapkan setiap anggota organisasi dapat memahami dan menggunakannya sehingga visi dan rencana tersebut dapat terwujud. organisasi. organisasi tersedia. Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran kinerja. Perusahaan profesional menggunakan kartu skor sebagai sistem manajemen untuk perencanaan strategis jangka panjang. Perusahaan menggunakan kartu skor untuk mengembangkan berbagai proses manajemen utama, termasuk:

Jika strategi, implementasi, dan eksekusi perusahaan berkontribusi terhadap keuntungan perusahaan. Tujuan dan tindakan keuangan harus melakukan dua hal: menentukan hasil keuangan yang diharapkan dari rencana tersebut dan menjadi tujuan utama dari tujuan dan tindakan berwawasan ke depan lainnya. Balanced Scorecard membaginya menjadi tiga tahap yaitu (Yuwono, dkk, 2007) 1) Pertumbuhan (Growth) Tahap pertama dalam kehidupan suatu perusahaan dimana perusahaan tersebut mempunyai produk atau jasa dengan potensi pertumbuhan yang lebih baik. Dalam fase pertumbuhan, perusahaan sering kali beroperasi dalam arus kas negatif dengan pengembalian modal yang rendah. Oleh karena itu, ukuran kinerja yang tepat saat ini adalah tingkat pendapatan atau pertumbuhan penjualan pada segmen pasar sasaran. 2) Konfirmasi (Confirm) Tahap kedua, dimana perusahaan masih melakukan investasi dan melakukan investasi kembali, dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian terbaik. Saat ini, perseroan berusaha mempertahankan pangsa pasarnya bahkan meningkatkannya jika memungkinkan. Tujuan keuangan pada tahap ini didasarkan pada tingkat pengembalian investasi. 3) Harvest (Pertumbuhan) Tahap ketiga dimana perusahaan memanen/mengumpulkan hasil investasi pada tahap sebelumnya. Tidak akan ada investasi besar juga

Penambahan atau perbaikan bangunan baru, tidak termasuk biaya pemeliharaan dan perbaikan. Tujuan keuangan utama pada tahap ini, yang dijadikan patokan, adalah untuk meningkatkan arus kas dan mengurangi biaya operasional. B. Perspektif pelanggan Perspektif pelanggan dalam Balanced Scorecard mengidentifikasi situasi pelanggan dan segmen pasar yang dipilih perusahaan untuk bersaing dengan pesaing. Segmen yang dipilih menunjukkan keberadaan pelanggan sebagai sumber pendapatan. Dalam pandangan ini, pengukuran dilakukan dengan menggunakan lima faktor utama yaitu (Yuwono, dkk, 2007)

Kinerja Perusahaan Menurut Para Ahli

Dengan kebutuhan pasar). Kegiatan penelitian dan pengembangan ini penting dalam menjamin keberhasilan perusahaan terutama dalam jangka panjang. 2) Proses Operasi Operasi adalah proses penciptaan nilai gelombang pendek dimana perusahaan menyediakan produk dan layanan hanya kepada pelanggan yang sudah ada, yaitu mulai dari menerima pesanan pelanggan hingga menyerahkan produk dan layanan kepada pelanggan. Proses

Mengenal Key Performance Indicator (kpi): Definisi Dan Penerapannya

Kinerja pemasaran menurut para ahli, pengertian kinerja perusahaan menurut para ahli, kinerja karyawan menurut para ahli, kinerja karyawan menurut para ahli 2019, kinerja keuangan menurut para ahli, pengukuran kinerja menurut para ahli, kinerja guru menurut para ahli, kinerja menurut para ahli, teori kinerja menurut para ahli, pengertian kinerja menurut para ahli, evaluasi kinerja menurut para ahli, kinerja menurut para ahli 2017

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like