Karakteristik Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Karakteristik Kewirausahaan Menurut Para Ahli – Menurut David (1996), karakteristik bisnis mencakup persyaratan keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovasi, kreativitas, kemampuan beradaptasi, dinamisme, kemampuan berkolaborasi, kemampuan mengambil risiko dalam pengambilan keputusan, integritas, dan berjuang. Kekuatan dan etika pasti akan menentukan efektivitas perusahaan/organisasi. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 1.

Menurut Bygrave (1996), karakter seorang wirausaha merupakan gabungan dari berbagai sikap mental yang positif dan memerlukan proses internal.

Karakteristik Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Karakteristik Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Selain ciri-ciri yang telah disebutkan di awal, di bawah ini kami akan menjelaskan ciri-ciri bisnis yang diambil dari berbagai sumber secara lebih mendalam.

Peran Kewirausahaan Dalam Perekonomian Indonesia Halaman All

1. Memiliki kreativitas yang tinggi. Menurut Theodore Levitt, kreativitas adalah kemampuan berpikir yang baru dan berbeda. Menurut Levitt, kreativitas adalah memikirkan sesuatu yang baru (thinking of Something New), maka menurutnya kewirausahaan adalah memikirkan sesuatu yang baru atau memikirkan sesuatu yang lama dengan cara yang baru. Menurut Zimmerer dalam Suryana (2003:24), ide kreatif muncul ketika wirausahawan melihat sesuatu yang lama dan memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu, kreativitas berarti membuat sesuatu dari ketiadaan (making sesuatu dari ketiadaan). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas untuk memecahkan masalah dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang tersebut untuk meningkatkan atau memperkaya kehidupan manusia.

Rahasia kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah terhadap barang dan jasa dengan menggunakan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang tersedia bagi semua orang. Mengambil inisiatif berarti melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah. Inisiatif mengarah pada kreativitas (ingenuity) dan kemudian pada inovasi. 2. Senantiasa lekat dengan kerja, etos kerja dan tanggung jawab. Seorang wirausaha harus mempunyai rasa komitmen terhadap usahanya dan keputusan yang tegas untuk mencurahkan seluruh perhatiannya terhadap usaha yang digelutinya, keputusan yang penuh semangat dan membara (gairah yang besar) untuk mengembangkan usaha yang sukses sambil menjalankan usaha tersebut. Dalam usahanya ia tidak tanggung-tanggung, berani mengambil resiko, bekerja keras dan tidak takut menghadapi peluang pasar. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh dalam pekerjaan yang digelutinya, sekalipun itu bisnis yang besar, ia pasti akan menghadapi kegagalan dalam bisnisnya. Oleh karena itu sangat penting bagi seorang wirausaha untuk berkomitmen terhadap usaha dan pekerjaannya. 3. Tidak mandiri dan tidak tergantung. Sesuai dengan hakikat wirausaha, yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif untuk menciptakan peluang menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif untuk mengembangkan ide dan pemikiran khususnya untuk menciptakan peluang usaha. Ia dapat menjalankan usaha yang digelutinya tanpa bergantung pada orang lain, seorang wirausaha harus selalu menciptakan hal-hal baru dengan mengumpulkan sumber daya yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, mencari ilmu baru, mencari cara baru. Menciptakan barang dan jasa baru dengan lebih efisien, meningkatkan produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memuaskan pelanggan. 4. Berani mengambil resiko. Richard Cantillon yang pertama kali menggunakan istilah wirausaha pada awal abad ke-18 mengatakan bahwa wirausaha adalah pengambil risiko. Dunia usaha tidak boleh bertindak berdasarkan dugaan saja, namun melakukan perhitungan secara hati-hati. Ia berani mengambil resiko dalam pekerjaannya karena itu penting. Oleh karena itu, wirausahawan selalu berani mengambil risiko yang moderat, yaitu risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian mengambil risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat memotivasi wirausahawan untuk mengejar peluang yang membuahkan hasil. Hasil harus akurat/jelas dan obyektif, dan umpan balik harus diciptakan untuk mendorong kegiatan dengan baik (Suryana, 2003: 14-15). 5. Pencapaian tujuan yang tinggi. Menurut para ahli, orang tertarik berbisnis karena adanya tujuan tertentu, yaitu tujuan kesuksesan. Menurut Gede Angan Suhanda (Suryanama, 2003:32) motivasi berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menitikberatkan pada keinginan untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan pribadi. Elemen dasar adalah persyaratan yang harus dipenuhi. Mengenai teori motivasi yang dikemukakan oleh Maslow (1934) yang dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan, menurut tingkat kepuasannya, yaitu kebutuhan fisiologis (physiological need), kebutuhan akan rasa aman (safety need), kebutuhan harga diri (self-harga diri). membutuhkan rasa hormat). ), dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization need).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like