Jenis Pola Asuh Orang Tua

Jenis Pola Asuh Orang Tua – G-tinta! Seperti kita ketahui bersama, pandemi Covid-19 telah melumpuhkan kehidupan manusia di berbagai sektor, mulai dari sektor perekonomian hingga sektor pendidikan.

Sejak kebijakan homeschooling diterapkan setahun lalu (2020), peran orang tua semakin meningkat. Selain mendampingi anak belajar, orang tua juga sebaiknya menerapkan pola asuh (parenting style) yang baik dalam mendampingi anak selama kurang lebih 24 jam.

Jenis Pola Asuh Orang Tua

Jenis Pola Asuh Orang Tua

Kami memahami bahwa situasi di masa pandemi ini telah mengubah segalanya. Saat ini, peran orang tua dalam menciptakan kebahagiaan dan kesuksesan anak sungguh sangat penting. Bentuk pendidikan yang berbeda-beda tentunya akan mempengaruhi pembentukan kepribadian seorang anak.

Cara Memperbaiki Pola Asuh Yang Salah Penyebab Anak Jadi Manja

Kebijakan homeschooling memberikan lebih banyak waktu bagi anak dan orang tua untuk berinteraksi dan mengenal anggota keluarga lebih baik.

Kebijakan belajar dan bekerja langsung di rumah mengembalikan fungsi keluarga sebagai pusat segala aktivitas dan lokus utama pendidikan anak.

Namun di sisi lain, saat mengantar anak belajar daring, sebagian orang tua merasa kesulitan dalam mengantar anaknya belajar sehingga orang tua pun stres, terutama ibu rumah tangga yang tiba-tiba harus mengantar anaknya belajar bersama dengan pekerjaannya yang lain.

Selain itu, seorang anak juga dapat mengalami stres akademik akibat tingginya stres yang terkait dengan berbagai tuntutan tugas sekolah. Jika situasi stres terus berlanjut baik bagi orang tua maupun anak, stres dalam mengasuh anak akan sangat melemahkan.

Ciri Ciri Orangtua Dengan Pola Asuh Otoriter

Pada akhirnya, kualitas dan efektivitas perilaku pengasuhan anak menurun. Tentu saja hal ini akan menyebabkan peningkatan masalah emosi dan perilaku pada anak. Lantas seperti apa tipe orang tua yang “ideal” di masa pandemi saat ini?

Pengasuhan anak, juga dikenal sebagai pengasuhan anak, adalah proses yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial, dan intelektual anak.

Hal ini menjadi tanggung jawab orang tua karena orang tua adalah guru pertama bagi anak yang belajar banyak hal baik secara akademis maupun kehidupan secara umum.

Jenis Pola Asuh Orang Tua

Sebuah studi berjudul Parenting Styles and Parent-Adolescent Relationships: The Mediating Roles of Behavioral Autonomy and Parental Authority mengidentifikasi empat jenis gaya pengasuhan:

Kenali 4 Pola Asuh Anak Usia Dini Dan Dampaknya Berikut Ini

1. Orang Tua Otoriter Buku tentang parenting di era digital menyebutkan bahwa tipe orang tua otoriter biasanya lahir dari gaya pengasuhan yang mereka pelajari semasa kecil.

Orang tua otoriter adalah orang tua yang mempunyai kendali penuh terhadap anak-anaknya. Pola asuh seperti ini tidak memberikan ruang diskusi bagi anak.

Para ahli mengatakan dampak negatif hukuman fisik dapat merugikan anak secara fisik dan mental. Secara psikologis dapat membuat anak bertindak agresif, kurang percaya diri, dan merasa malu.

Selain itu, pola asuh seperti ini mungkin cocok untuk anak yang memiliki masalah perilaku. Misalnya soal aturan jam malam. Jadi, selain garis, orang tua juga bisa menerapkan pola asuh yang baik bagi anaknya yang disebut juga dengan pola asuh.

Pola Asuh Orang Tua

2. Orang tua yang terhormat (reputable parent) disebut juga orang tua demokratis. Inilah gaya pengasuhan yang direkomendasikan oleh sebagian besar ahli. Pola asuh ini memberikan batasan perilaku yang jelas dan konsisten. Selain itu, orang tua yang berwibawa tidak menggunakan kekerasan dalam membesarkan anak.

Dalam pola asuh demokratis ini, orang tua melibatkan anak dalam berbagai aktivitas, termasuk pengambilan keputusan. Misalnya, jelaskan kepada anak apa saja aturan-aturan tertentu.

Sederhananya, orang tua tidak mengatur atau menerima perilaku anak, namun juga tidak terlalu memberikan kontrol. Menariknya, anak akan berusaha bertanggung jawab atas pilihannya.

Jenis Pola Asuh Orang Tua

3. Pola asuh permisif Pola asuh permisif adalah pola asuh orang tua yang memberikan kebebasan pada anak dan tidak memberi batasan pada anak. Pola asuh ini ditandai dengan orang tua yang terlalu sayang atau memanjakan anaknya.

Jenis Jenis Pola Asuh Anak, Contoh Dan Tips Pilih Yang Terbaik

Oleh karena itu, anak kurang disiplin dan mengatur diri sendiri. Selain itu, orang tua yang mengikuti gaya pengasuhan ini biasanya hanya memberikan sedikit tuntutan terhadap perilaku anaknya. Orang tua jarang menghukum anak jika melakukan kesalahan.

4. Orang tua yang tidak mempunyai izin (unresolved parent) disebut juga orang tua yang tidak mempunyai izin atau orang tua yang tidak mempunyai hak asuh. Dalam pendidikan seperti ini, orang tua mengabaikan dan gagal memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anaknya. Menurut para ahli, jenis pendidikan ini adalah yang paling berbahaya.

Anak-anak mungkin menerima atau tidak menerima banyak bimbingan, perhatian, dan perhatian orang tua. Orang tua hanya mempunyai sedikit informasi tentang apa yang dilakukan anak-anaknya.

Mereka berharap anak-anak mereka akan membesarkan mereka. Mereka tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk memenuhi kebutuhan dasar anak.

Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja

Dari pernyataan di atas, orang tua manakah yang bisa kita pilih untuk dihubungi selama pandemi? Ya, jawabannya adalah pola asuh demokratis (authoritative parenting). Mengapa?

Orang tua yang demokratis mempunyai pengaruh positif terhadap anak. Sebab dalam mengasuh anak, orang tua bersifat bertanggung jawab, ramah dan terkendali.

Pola asuh seperti ini akan membesarkan anak yang bertanggung jawab dan mandiri. Selain itu, orang tua yang demokratis memberikan bimbingan yang rasional dan cukup sabar dalam memberikan konsekuensi atas tindakan anaknya.

Jenis Pola Asuh Orang Tua

Saya seorang ibu dari dua anak dan saat ini saya tinggal di Qatar. Saya sangat tertarik dengan desain, parenting, dan psikologi. Orang tua yang otoriter dapat memberikan dampak negatif pada anak. Pelajari tentang karakteristik orang tua dan pengaruhnya terhadap anak.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

Apakah Anda memiliki orang tua yang suka memerintah tanpa kompromi dan tidak menerima masukan dari siapa pun? Ya, pola asuh orang tua dikenal dengan pola asuh otoriter.

Menurut Michigan State University, pola asuh otoriter adalah gaya pengasuhan yang ketat yang ditandai dengan tuntutan yang tinggi terhadap orang tua, namun pada saat yang sama, orang tua memiliki tanggung jawab yang sangat kecil terhadap anak.

Orang tua yang otoriter biasanya mengharapkan anak untuk mengikuti semua aturan yang diberikan kepadanya. Selain itu, aturan-aturan ini dibuat tanpa kompromi apa pun dan tidak dimasukkan dalam proses konsultasi sebelumnya dengan anak-anak.

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter biasanya tidak memberikan informasi atau alasan di balik pemberian perintah atau larangan kepada anaknya. Belum lagi, orang tua akan memberikan hukuman berat pada anak jika tidak menaati aturan.

Parenting Era Pandemi

Ciri utama orang tua otoriter adalah mereka suka menetapkan peraturan yang sangat ketat terhadap anak-anaknya. Daftarnya tidak hanya satu, tapi banyak. Orang tua otoriter mengharapkan anak-anak mereka mengikuti semua aturan.

Atau mengontrol segala sesuatu yang dilakukan anak, baik di dalam maupun di luar rumah. Umumnya, mereka juga mempunyai peraturan tidak tertulis dan mengharapkan anak mengetahui bahwa peraturan itu ada dan harus dipatuhi.

Psikolog Ihsan Bela Persada, M.Psy menambahkan, pengaruh negatif orang tua otoriter dapat mempengaruhi harga diri anak.

Jenis Pola Asuh Orang Tua

Menurut Dr. Orang tua dengan pola asuh otoriter enggan menerima masukan dari anak, kata Magdalena Battles, psikolog yang fokus pada hubungan anak dan keluarga. Pandangan dan pendapat anak-anak tidak ada artinya bagi mereka.

Jenis Pola Asuh Orang Tua

Orang tua otoriter percaya bahwa mereka mempunyai kekuasaan dan wewenang penuh untuk mengendalikan kehidupan anak-anaknya. Aturan mereka juga tidak bisa dilanggar.

Anak tidak diberikan ruang dan kebebasan untuk memilih atau memilih apa yang ingin dan tidak ingin dilakukannya.

Masalahnya, ketika anak mengatakan sesuatu, orang tuanya tidak memvalidasi atau mendengarkannya. Sehingga, perasaan menyalahkan diri sendiri atau rendah diri bisa muncul, dan ini juga bisa memicu stres dan depresi pada anak. menjelaskan. .

Lalu ada ciri-ciri orang tua yang otoriter, menurut Dr. Aturan Magdalena memerlukan hukuman berat bila seorang anak tidak mematuhi atau tidak ditaati.

Paket Internet Cepat Dukung Pola Asuh Anak Yang Lebih Baik

Hukuman Memukul atau hukuman fisik lainnya sering terjadi. Orang tua otoriter lebih memilih hukuman fisik dan emosional daripada anak yang memberikan pelajaran positif.

Akibatnya, anak-anak mungkin berperilaku agresif atau menggunakan kekerasan seperti yang dilakukan orang lain. Kecil kemungkinannya bahwa metode ini akan digunakan di masa depan ketika anak tersebut menjadi orang tua.

Orang tua otoriter juga suka mengontrol sikap dan perilaku anaknya tanpa berusaha memahami perasaan atau pikirannya.

Jenis Pola Asuh Orang Tua

Faktanya, mereka mungkin lebih memilih untuk menggunakan kekerasan atau menganiaya anak mereka daripada dukungan atau pujian yang positif.

Parenting, Sebuah Proses Untuk Memantaskan Diri Menjadi Orang Tua Teladan

Mereka percaya bahwa cara ini dapat membuat anak menjadi lebih disiplin, patuh dan taat pada aturan yang ditetapkannya. Sayangnya, hal ini membuat orang tua terlihat dingin, tidak peduli, dan kasar.

Daripada membiarkan anak mengambil keputusan sendiri dan menghadapi konsekuensi dari pilihannya sendiri, orang tua otoriter lebih memilih mendiktekan perintah kepada anaknya dan memastikan anaknya tidak pernah melakukan kesalahan.

Padahal, pola asuh seperti ini bisa merugikan anak. Menurut psikolog Ihsan, keadaan tersebut bisa membuat anak takut mengambil keputusan secara mandiri.

Selain itu, anak juga kurang mempunyai kebebasan untuk menunjukkan bahwa dirinya bisa berperilaku baik tanpa disuruh oleh orang tuanya.

Pola Asuh Orang Tua Di Era Pandemi Covid 19

Ciri orang tua otoriter lainnya adalah mereka menuntut terlalu banyak dari anak. Orang tua dengan pola asuh otoriter mengharapkan anaknya selalu memenuhi harapannya dan menaati segala aturan yang ditetapkannya.

Selain itu, anak tidak diperkenankan bertanya mengenai tujuan peraturan tersebut. Akibatnya, anak-anak menaati peraturan bukan karena mereka memahami tujuan dari peraturan tersebut, namun karena mereka takut akan hukuman.

Psikolog Ihan Bella Persada juga menilai orang tua otoriter punya kecenderungan merendahkan anak. Cara ini digunakan untuk memaksa anak mengikuti setiap aturan yang ditetapkannya.

Jenis Pola Asuh Orang Tua

Orang tua otoriter percaya bahwa pendekatan ini dapat memotivasi anak untuk melakukan yang terbaik. Faktanya, merendahkan anak dapat menyebabkan mereka merasa rendah diri, sulit bergaul, serta merasa takut dan malu berada di dekat orang lain.

Pola Asuh Orang Tua Berpengaruh Pada Perkembangan Anak Usia Dini

Pola asuh otoriter dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah perilaku pada anak. Jadi, jika Ayah dan Bunda menggunakan gaya pengasuhan seperti ini, segera perbaiki.

Sehingga ikatan emosional tersebut bisa semakin berkembang

Jenis jenis pola asuh orang tua, pola asuh orang tua adalah, bentuk pola asuh orang tua, pola asuh orang tua, pengaruh pola asuh orang tua, pentingnya pola asuh orang tua, 4 pola asuh orang tua, 4 jenis pola asuh orang tua, konsep pola asuh orang tua, pola asuh orang tua demokratis, tipe pola asuh orang tua, pengertian pola asuh orang tua

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like