Definisi Kognitif Menurut Para Ahli – – Berbeda dengan teori pendidikan behavioral, konstruktivis, dan humanistik, teori pendidikan menekankan fokus pada tahap perkembangan anak.
Pada setiap artikel di website www, semua artikel diawali dengan huruf “dalam” dan dipisahkan dengan spasi, kata utamanya berupa karakter.
Teori ini menekankan bahwa belajar merupakan proses internal yang melibatkan memori, retensi, pemrosesan informasi, emosi, dan aspek kognitif lainnya.
Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioral. Teori belajar kognitif menekankan pada proses belajar daripada hasil belajar. Pengikut aliran kognitif berpendapat bahwa belajar melibatkan lebih dari sekedar hubungan antara motivasi dan respon.
Model pembelajaran kognitif merupakan salah satu jenis teori pembelajaran yang sering disebut model visual. Model ini berasumsi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya terhadap situasi yang berkaitan dengan tujuan belajarnya.
Belajar merupakan suatu perubahan pemahaman dan pemahaman, yang tidak selalu terwujud dalam tingkah laku yang terlihat, selain itu proses belajar kognitif juga menekankan pada aspek situasional yang berhubungan dengan segala situasi.
Mengisolasi atau membagi situasi/isi menjadi bagian-bagian kecil dan memeriksanya secara terpisah tidak ada maknanya. Teori belajar ini menekankan bahwa belajar merupakan proses internal yang melibatkan memori, retensi, pemrosesan informasi, pengaruh emosi, dan aspek psikologis lainnya.
Belajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan pemikiran yang kompleks.Proses belajar antara lain meliputi pengecekan rangsangan yang diterima dan melakukan perubahan proses kognitif yang telah berkembang dan tertanam dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman masa lalu. yang.
Piaget adalah tokoh kunci dalam teori belajar yang meyakini bahwa belajar melibatkan proses kognitif dan bahwa anak melalui tahapan perkembangan kognitif. Piaget menekankan pentingnya pemrosesan informasi dalam pembelajaran dan menganggap bahwa pembelajaran adalah proses mengkonstruksi pengetahuan.
Piaget mengembangkan teori perkembangan kecerdasan yang menekankan pentingnya peran pengalaman dan interaksi dengan lingkungan dalam perkembangan kecerdasan manusia. Menurut Piaget, manusia mengalami empat tahapan perkembangan kognitif yang berbeda, yaitu tahap sensorimotor, tahap persiapan, tahap kinerja formal, dan tahap kinerja formal.
Berfokus pada peran bahasa dan budaya dalam perkembangan kognitif Ia menekankan pentingnya interaksi sosial dalam membentuk pemahaman anak tentang dunia. Vygotsky juga mengembangkan konsep zona perkembangan proksimal, yang mengacu pada perbedaan antara kemampuan anak untuk bekerja mandiri dan kemampuannya. kemampuan untuk bekerja dengan bantuan.
Vygotsky mengembangkan teori Zone of Proximal Development (ZPD) yang menyatakan bahwa pembelajaran melibatkan interaksi sosial dan aktivitas yang mendukung perkembangan kognitif. Menurut Vygotsky, individu mempunyai potensi perkembangan terbesar ketika berada pada zona perkembangan atau ZPD.
Bandura mengembangkan teori pembelajaran sosial yang menekankan pentingnya model atau contoh dalam membentuk perilaku.Menurut Bandura, kunci belajar adalah belajar melalui observasi dan peniruan.
Bandura mengembangkan teori pembelajaran sosial yang menekankan pentingnya peran pemodelan dan pengaruh lingkungan terhadap pembelajaran dan perkembangan kognitif. Menurut Bandura, manusia belajar melalui observasi dan pengalaman di lingkungannya.
Brunner menekankan pentingnya konstruksi pengetahuan dan mengatakan bahwa proses pembelajaran dapat ditingkatkan dengan menyajikan informasi dalam bentuk yang mudah dipahami.
Tolman mengembangkan teori belajar yang disebut teori peta kognitif. Tolman mengembangkan teori belajar yang menekankan pentingnya berpikir dan perencanaan dalam membentuk perilaku. Menurut Tolman, pembelajaran melibatkan penciptaan peta mental dalam pikiran seseorang yang membantu mereka mengatur perilaku dan menavigasi lingkungannya.
Pavio mengembangkan sistem representasi dua dimensi, yang menyatakan bahwa informasi diproses baik secara verbal maupun visual. Menurut Pavio, penggunaan gambar atau visual dapat meningkatkan daya ingat dan membuat informasi kompleks lebih mudah dipahami.
Anderson mengembangkan teori ACT (Adaptive Control of Thought) yang menekankan peran proses kognitif dalam pembelajaran. Teori ini menyatakan bahwa pembelajaran dihasilkan dari pengembangan dan modifikasi skema atau sistem pengetahuan dalam pikiran manusia.
Kagan mengembangkan teori berbeda yang menekankan kekuatan berbeda setiap orang dalam proses pembelajaran. Menurut Kagan, orang memiliki kemampuan, minat, dan preferensi belajar berbeda yang memengaruhi cara mereka memproses dan mempelajari informasi.
Costa dan Kalik mengembangkan konsep perilaku kognitif, yaitu kemampuan berpikir dan perilaku yang diperlukan untuk pembelajaran yang efektif. Keterampilan berpikir mencakup keterampilan seperti bertanya, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, dan menarik kesimpulan
Gardner mengembangkan teori kecerdasan majemuk, yang menekankan bahwa manusia mempunyai lebih dari satu jenis kecerdasan atau kemampuan kognitif. Teori ini memperluas pemahaman kita tentang kecerdasan dan memperkenalkan konsep-konsep seperti kecerdasan visual-visual, kinestetik, dan interpersonal.
Atkinson dan Shiffrin mengembangkan model memori multistore yang menggambarkan bagaimana informasi disimpan dan diatur dalam memori manusia. Menurut model ini, informasi terlebih dahulu dimasukkan ke dalam memori sensor, kemudian disimpan dalam memori jangka pendek, dan kemudian ditransfer ke memori jangka panjang sesuai kebutuhan.
Ini adalah beberapa teori belajar yang paling terkenal dan terkenal, masing-masing memiliki cara yang berbeda dalam memahami bagaimana orang belajar dan berkembang, dan ide-ide mereka telah mempengaruhi pemahaman kita tentang belajar dan mengajar.
Sangat familiar bagi mereka yang baru mengenal teori pembelajaran. Dalam pembahasan teori belajar kali ini menurut para ahli kita membahas,
Menurut Piaget, perkembangan intelek merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan pada proses biologis perkembangan sistem saraf.
Seiring pertumbuhan dan kedewasaan seseorang, mereka mengalami perubahan biologis di lingkungannya yang mengarah pada perubahan kualitatif dalam struktur kognitifnya.
Perkembangan intelektual tidak terlihat dapat dijelaskan dalam banyak hal, ia menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir atau penalaran anak pada berbagai usia juga berbeda secara positif.
Secara umum, ini melibatkan proses menemukan keseimbangan antara apa yang mereka pikirkan dan ketahui, di satu sisi, dan apa yang mereka lihat sebagai pengalaman atau masalah dan peristiwa baru.
Jika seseorang mampu menghadapi situasi baru dalam keadaannya saat ini maka keseimbangannya tidak menjadi masalah, jika tidak maka ia harus beradaptasi dengan lingkungannya.
Proses adaptasi ada dua jenis dan berlangsung sekaligus yaitu penerimaan dan akomodasi. Asimilasi adalah proses mengubah apa yang dipersepsikan menurut sistem kognitif yang ada sedangkan akomodasi adalah proses mengubah sistem pengetahuan untuk dipahami.
Dengan kata lain, ketika seseorang menerima informasi atau pengalaman baru, informasi tersebut dimodifikasi agar sesuai dengan struktur kognitif yang ada. Proses ini disebut asimilasi
Sebaliknya jika disebut proses kognitif yang memerlukan koreksi dengan informasi yang diterima sebelumnya.
Ketidaksepakatan dan penyesuaian terjadi ketika seseorang mempunyai ketidaksesuaian atau kurangnya penghayatan antara apa yang diketahuinya dengan apa yang dilihat atau dirasakannya saat ini. Proses ini mempengaruhi proses kognitif
Menurut Piaget, proses pembelajaran terjadi ketika mengikuti proses pengorganisasian, akomodasi dan stabilitas (organisasi). Proses asimilasi adalah proses mengasimilasi atau mengintegrasikan informasi baru ke dalam proses kognitif yang sudah ada.
Proses akomodasi merupakan proses adaptasi kognitif terhadap situasi baru, sedangkan proses merupakan proses yang teratur antara penerimaan dan akomodasi, misalnya anak sudah memahami prinsip-prinsip persalinan.
Dalam kajian prinsip-prinsip pembagian, terjadi proses intervensi antara prinsip-prinsip pembagian yang mengatur prinsip-prinsip pembagian (informasi baru). Hal ini disebut dengan proses asimilasi, ketika anak ditanyai pertanyaan tentang keterpisahan maka keadaan ini disebut akomodasi, artinya anak dapat menerapkan atau menggunakan prinsip keterpisahan dalam situasi yang baru dan spesifik.
Agar masyarakat dapat mengembangkan dan menambah pengetahuannya sekaligus menjaga kestabilan mental dalam dirinya, diperlukan pendekatan yang sistematis. Sistem organisasi menyeimbangkan lingkungan eksternal dengan sistem kognitif di dalamnya.Proses ini disebut keseimbangan
Tanpa struktur, perkembangan intelektual manusia akan terganggu dan berubah, dsb. Transisi terjadi ketika proses kognitif sudah teratur
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proses asimilasi dan akomodasi mempengaruhi struktur organisasi.Perubahan struktur kognitif merupakan fungsi dari pengalaman, dan kedewasaan seorang anak terjadi pada tahap perkembangan tertentu.Menurut Piaget, proses belajar manusia mengikuti norma. dan proses perkembangan sesuai dengan usianya
Proses dan prosedur ini bersifat sistematis, artinya harus diselesaikan dalam urutan tertentu dan seseorang tidak dapat mengetahui apa pun di luar tingkat kecerdasannya.
Mudah dan intuitif untuk melihat pertumbuhan keterampilan dan keterampilan motorik anak.
Ciri utama perkembangan zaman ini adalah penggunaan tanda atau bahasa isyarat dan mulai berkembangnya pemikiran yang mendalam. Tahapan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu – persiapan dan introspeksi
Dalam proses kognitif (4-7 atau 8 tahun), anak dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan informasi yang detail. Kesimpulan seringkali tidak diungkapkan secara lisan
Oleh karena itu, anak usia ini sudah bisa mengungkapkan perasaannya secara simbolis, terutama yang sudah memiliki banyak pengalaman. Ciri-ciri zaman ini adalah sebagai berikut:
Ciri utama perkembangan pada masa ini adalah anak mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis serta menunjukkan keluwesan dan ketidakfleksibelan.
Karya adalah karya yang bertujuan untuk memanipulasi benda atau gambar dalam dirinya. Oleh karena itu, pekerjaan ini memerlukan proses perubahan informasi agar pekerjaan menjadi lebih efisien.
Anak tidak lagi mau mencoba dan melakukan kesalahan karena anak dapat berpikir untuk melakukan aktivitas tertentu dengan “probabilitas” tertentu. Anda bisa menggunakan hasil yang sudah didapat
Anak-anak dapat mengelola sistem klasifikasi. Meskipun anak-anak dapat mengorganisasikan, mengorganisasikan, dan mengorganisasikan masalah-masalah, namun mereka belum mengetahui prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya.
Namun dapat dikatakan tingkat berpikirnya tinggi, anak tersebut sudah tidak ada lagi