Contoh Makalah Supply Chain Management

Contoh Makalah Supply Chain Management – Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang memampukan saya menyelesaikan proposal Six Sigma agar dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan di pabrik manufaktur secara tepat waktu.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Amin Syukron, MT. yang memberikan tugas ini untuk membantu kami lebih memahami Six Sigma. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu saya dalam penyusunan dokumen ini.

Contoh Makalah Supply Chain Management

Contoh Makalah Supply Chain Management

Selama penulisan karya ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam karya ini. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan karya ini.

Operational Excellence: Pengertian, Manfaat, Contoh, Dan Cara Implementasinya

Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga pekerjaan ini selesai. Kami sangat berharap semoga dokumen ini bermanfaat bagi kita semua.

Manajemen rantai pasok mencakup seluruh aktivitas, yaitu sejak bahan tiba dari pemasok, setelah bahan diubah menjadi produk setengah jadi atau jadi, hingga produk didistribusikan ke konsumen. Terdapat 63 pengukuran yang diperlukan untuk mengetahui kinerja rantai pasok suatu perusahaan. Pengukuran tersebut memberikan hasil apakah kinerja rantai pasok perusahaan sudah baik atau belum. Dengan rantai pasokan yang berfungsi dengan baik, operasional perusahaan pun menjadi lebih fokus dan memberikan manfaat bagi perusahaan, pemasok, dan konsumen. Manajemen rantai pasokan (SCM) adalah salah satu solusi terbaik untuk meningkatkan keunggulan kompetitif (Zabidi, 2001). Keunggulan kompetitif SCM adalah bagaimana perusahaan dapat mengatur aliran barang atau produk dalam rantai pasok. Tujuan utama SCM adalah pengiriman produk tepat waktu, pengurangan waktu dan biaya untuk memenuhi permintaan, sentralisasi kegiatan perencanaan dan distribusi, dan manajemen persediaan yang baik antara pemasok (penjual) dan konsumen (pembeli) (Pujawan, 2005). SCM menyediakan struktur untuk mengimplementasikan proses dan implementasi rencana dan berbagai sistem untuk mengimplementasikan proses dan implementasi rencana. SCM dapat membuat operasional perusahaan menjadi lebih terstruktur, terkoordinasi, terencana dan terintegrasi sehingga seluruh proses menjadi lebih efisien. Setiap perusahaan sebagai sebuah organisasi harus mampu mengembangkan model rantai pasokan uniknya sendiri untuk menghubungkan proses pemasok dan pelanggan. Kebutuhan untuk berbagi informasi telah berkembang pesat sehingga sistem informasi telah menjadi sumber daya yang penting. Model ini dibuat untuk memberi gambaran

Proses produksi yang dinamis dan menerapkan sistem persediaan progresif. Penggunaan demo memungkinkan implementasi optimal dari proses ini di lokasi dan di jaringan distribusi, yang menjalankan fungsi pembelian dan produksi produk antara dan produk akhir serta mendistribusikan hasil akhir kepada pelanggan. Penting juga bagi organisasi atau departemen rantai pasokan untuk menggunakan metode peramalan dan perencanaan yang sama untuk memastikan bahwa hubungan ini masuk akal dan bahwa setiap bagian dari proses dapat merespons perubahan kecil di lingkungannya dengan tepat.

1 Rumusan Masalah Berdasarkan keterangan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Mengapa perusahaan harus menerapkan strategi supply chain management dalam kondisi kompetitif? b. Bagaimana hubungan manajemen rantai pasokan dengan kualitas produk dan daya saing? C. Mengapa penundaan diperlukan dalam manajemen rantai pasokan? D. Bagaimana desain produk berhubungan dengan cahaya matahari?

Pdf) Tugas Besar 2 Makalah Manajemen Biaya Stratejik Konsep Jit Dan Scm

1 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: a.Mempelajari bagaimana menerapkan strategi manajemen rantai pasokan yang kompetitif. b.Memahami manajemen rantai pasok untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing c. Memahami peran penundaan dalam manajemen rantai pasokan

2 Manajemen rantai pasok Istilah rantai pasok dan manajemen rantai pasok sudah menjadi jargon yang umum muncul di berbagai media, seperti jurnal manajemen, buletin, majalah, buku atau diskusi. Namun tidak jarang kedua istilah di atas sering disalahartikan. Banyak orang menganggap rantai pasokan sebagai perangkat lunak. Ada juga yang merasa bahwa rantai pasok hanya dimiliki oleh perusahaan manufaktur. Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen rantai pasok merupakan disiplin ilmu yang relatif baru. Cooper (1997) juga mengatakan bahwa istilah “manajemen rantai pasokan” baru muncul pada awal tahun 90an dan diperkenalkan oleh konsultan manajemen. Saat ini manajemen rantai pasok menjadi topik hangat yang menarik untuk dibahas dan juga membangkitkan minat yang sangat besar baik di kalangan peneliti maupun praktisi. Rantai pasok dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas (dalam bentuk entitas/objek) yang berkaitan dengan transformasi dan distribusi barang, mulai dari bahan mentah pertama dari alam hingga produk jadi untuk pengguna akhir. Menurut definisi tersebut, rantai pasok terdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan mentah dari dalam tanah/alam, perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi produk atau komponen setengah jadi, pemasok bahan penolong produk, perusahaan perakitan, distributor dan pengecer yang menjual barang. . . ini untuk pengguna akhir. Terdapat beberapa aktor kunci dalam rantai pasok yaitu perusahaan-perusahaan yang memiliki kepentingan yang sama, yaitu:

2.1 Terdapat beberapa pemain kunci dalam rantai pasok yang merupakan perusahaan dengan kepentingan yang sama, yaitu:

Contoh Makalah Supply Chain Management

2.1 Ada tiga macam hal yang dapat dikendalikan dalam rantai pasok, yaitu:  Aliran barang dari pemasok ke hilir, misalnya bahan mentah dikirim dari pemasok ke pabrik, setelah produksi dikirim ke distributor, pengecer, lalu Keluar. pengguna.  Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan  Aliran informasi yang bisa dari hulu ke hilir atau sebaliknya.

Solution: Makalah Analisis Perusahaan Nida Solihati Nadawiah

Titik awal berkembangnya konsep SCM adalah percepatan perubahan lingkungan bisnis sebagai akibat dari pesatnya perkembangan faktor-faktor penting, antara lain:  kebutuhan konsumen yang semakin kritis.  Infrastruktur telekomunikasi, informasi, transportasi dan perbankan yang terus berkembang memungkinkan terciptanya model aliran material/produk baru.  Siklus hidup produk sangat singkat mengingat perubahan lingkungan pasar.  Kesadaran konsumen akan pentingnya aspek sosial dan lingkungan dalam kehidupan menuntut industri manufaktur untuk mengadopsi konsep ramah lingkungan mulai dari proses desain produk, proses manufaktur, dan proses distribusi.  Perusahaan tidak “kehilangan” apapun karena konsumen tertarik. .

2.3 Keuntungan menerapkan strategi penundaan Menerapkan strategi penundaan pada suatu perusahaan memiliki banyak keuntungan. Penundaan tersebut memudahkan perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar. Manfaat lain dari penerapan strategi ini: a.Pengurangan biaya kepemilikan dan produksi Sebuah studi yang dilakukan oleh Oracle Corporation (2003) menunjukkan bahwa penerapan penundaan yang berhasil dapat mengurangi biaya penyimpanan atau persediaan sebesar 40%. b. Meningkatkan kepuasan konsumen Karena penerapan strategi penundaan identik dengan penyesuaian massal yang artinya produk yang dihasilkan mempunyai beberapa variasi produk sesuai dengan karakteristik penggunanya, sehingga keinginan dan kebutuhan konsumen semakin terpuaskan. . Dengan demikian, penundaan tersebut memberikan keunggulan kompetitif yang lebih besar di pasar, yakni berfokus pada layanan pelanggan. 2.3 Tantangan dalam menerapkan strategi penundaan Ketika suatu perusahaan ingin menerapkan strategi penundaan, maka manajemen dan persiapan organisasi dari perusahaan itu sendiri harus diperhitungkan. Menurut Siagian (2004), banyak tantangan yang harus dihadapi dalam penerapan strategi ini, antara lain: kesulitan dalam adaptasi organisasi, penggunaan waktu manajemen yang berlebihan, dan perubahan yang kompleks. Dengan kata lain, strategi penundaan memerlukan kerjasama tim yang baik dan mencakup seluruh elemen kerja perusahaan.

Dari perspektif rantai pasok, pengembangan produk baru merupakan fungsi vital yang disamakan dengan fungsi lainnya, seperti pengadaan material, manufaktur, dan distribusi. Menurut Fisher (1997), fungsi rantai pasokan secara garis besar dapat dibagi menjadi fungsi fisik dan perantara pasar. Kegiatan seperti

Pengadaan material, produksi, penyimpanan dan pengiriman termasuk dalam kelompok fungsi fisik, sedangkan fungsi perantara pasar meliputi kegiatan riset pasar, desain produk dan layanan purna jual. Kedua kegiatan ini mempunyai implikasi biaya yang berbeda. Operasi fisik menghasilkan biaya persediaan, biaya produksi, biaya pengiriman, dll., sedangkan operasi perantara pasar menghasilkan riset pasar, perencanaan produk, pembayaran kelebihan atau kekurangan produk karena kesalahan perkiraan permintaan.

Pdf) Analisis Dan Perbaikan Manajemen Risiko Rantai Pasok Gula Rafinasi Dengan Pendekatan House Of Risk Analysis And Improvement Of Supply Chain Risk Management Of Refined Sugar Using House Of Risk Approach

Kebutuhan pelanggan yang beragam dan terus meningkat serta persaingan yang ketat mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk baru yang lebih inovatif. Siklus hidup produk yang lebih pendek berdampak signifikan terhadap cara perusahaan bersaing di pasar dan cara mereka mengelola operasional rantai pasokannya.

Marshall Fisher, yang diterbitkan dalam Harvard Business Review pada tahun 1997, membagi produk menjadi dua kategori: produk fungsional dan produk inovatif. Produk fungsional adalah produk dengan konfigurasi standar dan siklus hidup yang panjang, produk inovatif memiliki karakteristik sebaliknya. Setiap kelompok produk inovatif memiliki ratusan atau ribuan variasi. Setiap produk hanya bertahan dalam waktu singkat di pasaran dan digantikan oleh versi produk baru.

3 Strategi manajemen rantai pasokan diterapkan dalam kompetisi. Pada prinsipnya strategi tidak dapat dipisahkan dari tujuan jangka panjang, jika suatu perusahaan ingin memenangkan atau tetap bersaing dalam pasar maka perusahaan harus mempunyai strategi yang dapat memandu perkembangan perusahaan dalam jangka panjang. -tujuan jangka panjang yang ingin Anda capai. Strategi ini juga merupakan suatu keputusan dan tindakan yang didasarkan pada tujuan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang yang telah ditentukan.

Contoh Makalah Supply Chain Management

Kemajuan dalam strategi manufaktur telah menjadi sumber utama keuntungan baru dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Menurut Deming (1982), “kualitas harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan di masa depan.” Produktivitas tidak hanya menunjang kepuasan konsumen saat bersaing di pasar, namun kualitas menjadi hal yang dicari konsumen dan menjadi norma bersaing di pasar karena konsumen sudah dapat membedakan produk yang berkualitas dengan yang tidak. Di sinilah kebutuhan pelanggan untuk menghasilkan produk yang berkualitas mulai tumbuh, karena jika produk berkualitas tinggi atau memenuhi kebutuhan pelanggan dengan biaya rendah, produktivitas meningkat dan tentu saja keuntungan meningkat. secara otomatis

Supply Chain Management (scm) 4.0 Dan Logistik: Digitalisasi Dan Iot Sasi

Contoh jurnal supply chain management, contoh supply chain management perusahaan, aplikasi supply chain management, makalah supply chain management, contoh permasalahan supply chain management, green supply chain management, supply chain management contoh, makalah tentang supply chain management, makalah supply chain management pdf, contoh skripsi supply chain management, contoh aplikasi supply chain management, contoh kasus supply chain management

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like