Contoh Makalah Etika Profesi Teknologi Informasi

Contoh Makalah Etika Profesi Teknologi Informasi – Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kontribusi yang disebut “Etika Profesi di bidang TI” mengacu pada etika atau aturan seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya, dengan mempertimbangkan seluruh pekerjaan yang dilakukannya dalam menjalankan pekerjaannya. . Selama penulisan skripsi ini, saya mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Jadi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang membantu saya menulis artikel ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Jadi, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita.

Akhir kata saya mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Kata Penutup Penulis ……………………………………………………………………………….. Kohirangi …………………………………….. … ……………………… … ………………………………………………………. BAB I : PENDAHULUAN Gambaran umum kegiatan teknologi informasi (TI)………… TI sebagai suatu industri…………… BAB II : DAFTAR ISI 2.1.1 Pengertian industri …………………… …… ……………………………………………………………………………………………….. 2.1.2 Profesional …………………………………………………… …… ………… … ……………………… …………… ……… .. 2.1.3 Karakteristik industri …………………………………………… 2.1 .4 Tujuan Kode Etik Profesi …………………………………………… ………… …………… 2.1.5 Sifat Pengertian Etika Profesi …………… … ………………………… 2.1.6 Prinsip-prinsip etika profesi… ………………………. BAB III : PERMASALAHAN UTAMA DALAM BIDANG KOMPUTASI 3.1.1 Sejarah ilmu komputer ……………………………………………………… 3.1.2 Permasalahan pokok metode komputasi ilmu komputer … ………… ………………………………….. BAB IV : Kesimpulan 4.1.1 Kesimpulan……………………………………………………… ……… ……… …………… ……… ……… 4.1.2 Rekomendasi………………………………………………………………………………… ……….. DAFTAR PUSTAKA Etika profesi di bidang teknologi informasi PENDAHULUAN BAB 1.1. Deskripsi Pekerjaan Umum Teknologi Informasi (TI) dfgfgfggfgfgfgfgfgfg Secara umum pekerjaan TI terbagi dalam 4 kelompok, yaitu: Mereka yang bekerja di dunia komputer, mereka yang merancang data sistem operasi, dan dua sistem aplikasi. Kelompok ini mencakup posisi-posisi sebagai berikut: § Analisis sistem, yang tugasnya menganalisis sistem yang akan diterapkan, dimulai dari analisis proses dan alur sistem, kelebihan dan kekurangannya, penelitian praktis dan perancangan sistem. dikembangkan, dll. § Programmer, berperan mengimplementasikan aplikasi analis sistem, khususnya dalam pembuatan proyek (aplikasi dan sistem operasi). § Web Designer untuk melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain proyek pengembangan aplikasi web. § Web programmer yang tugasnya mengimplementasikan permintaan web designer, khususnya membuat proyek web sesuai permintaan yang telah dibuat sebelumnya. 2. Mereka yang mengerjakan alat-alat. Dalam lingkungan ini, terdapat peran sebagai berikut: § Insinyur Teknis, bertanggung jawab atas rekayasa, pemeliharaan, dan perbaikan teknologi komputer. § Insinyur produksi bertanggung jawab atas aspek teknis jaringan komputer mulai dari pemeliharaan hingga pemecahan masalah. 3. Orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan sistem informasi. Dalam lingkungan ini terdapat bidang kerja sebagai berikut: § Pengolahan Data Elektronik (EDP), yang berperan mengelola proyek atau aplikasi yang berkaitan dengan EDP di suatu perusahaan atau organisasi. § Administrator sistem menyediakan administrasi dalam sistem, melakukan pemeliharaan sistem, mempunyai hak untuk mengendalikan hak akses terhadap sistem dan hal-hal terkait dengan kebutuhan organisasi dalam sistem. § Pengelola Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan otoritas utama dalam sistem informasi yang mengelola keseluruhan sistem, baik perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya manusia. 1.2. Bidang IT sebagai karir Untuk dapat mengatakan bahwa pekerjaan tersebut merupakan karir atau tidak, Anda perlu menguji kriteria pekerjaan tersebut. Misalnya, bekerja sebagai administrator komputer (hanya administrator) tidak diklasifikasikan sebagai pekerjaan jika diperlukan pengetahuan administrator. Pekerjaan seorang insinyur komputer dapat dikatakan sebagai suatu profesi, karena seseorang yang bekerja sebagai insinyur komputer perlu mengetahui dan mempunyai pengalaman kerja di bidangnya. Julius Hermawan (2005) mengemukakan bahwa ada dua ciri yang harus dimiliki seorang insinyur komputer agar dapat disebut sebagai suatu bisnis, yaitu: 1. Kejelasan Persyaratan profesional seorang insinyur komputer untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilannya dan memperbaikinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. pekerjaan mereka. 2. Tanggung jawab pribadi aasasasasasasagajshgdkjsagdkasgdasdaksjdgakjsgdaks Mengetahui cara menerima pekerjaan sebagai tanggung jawab pribadi. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan efektif, seorang software engineer harus terus mengembangkan bidang pengetahuan di bidang pengembangan perangkat lunak seperti: Bidang pengetahuan dalam metode pengembangan perangkat lunak Manajemen sumber daya Manajemen kelompok kerja Komunikasi BAB II KEGIATAN 2.1 . 1. Definisi Pekerjaan jkzskdksfgdkjsfgjsdkfgjsdkfsdfsdfdsfwerfgwkegfkjwegfkwgef Tidak ada konsensus dalam definisi pekerjaan karena tidak ada standar pekerjaan atau pekerjaan yang dianggap pekerjaan. Ada yang mengatakan “bisnis itu tidak komersial”. Dulu ada 4 profesi yang populer yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan pelayanan. Saat ini di Indonesia dipahami bahwa yang dimaksud dengan profesi (pekerjaan) dan syarat profesi (orang yang bekerja dalam profesi tersebut) adalah: Melalui pendidikan formal yang setara dengan gelar sarjana (seminar pendidikan rumah tangga) Penggunaan kode profesi etika dihargai dan dipatuhi Suatu tujuan atau sasaran terutama untuk kepentingan klien Pemahaman tentang profesionalisme, profesionalisme dan kerja Profesionalisme adalah pengetahuan bahwa tindakan kerja tertentu harus dilakukan di masyarakat, dan berbekal keahlian yang tinggi, atas dasar praktis . – dan janji (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan ini – dengan semangat dan kesiapan membantu orang lain yang membutuhkan (Wignjosoebroto, 1999). Jadi jelas bahwa seorang profesional harus mempunyai pekerjaan, yang diperolehnya melalui program pendidikan atau pelatihan khusus. Selain itu juga merupakan bagian dari semangat pelayanan (profesionalisme) dalam bekerja. Hal ini perlu ditegaskan untuk membedakannya dengan kegiatan biasa (pekerjaan) yang semuanya terfokus pada mencari nafkah atau kekayaan. sdfsdfsdfdsfwerfgwkegfkjwegfkwgasdsadsadasdef Nana Sudjana (1997) menjelaskan sepuluh ciri suatu profesi: Memiliki fungsi sosial dan penting Memiliki beberapa keahlian atau keterampilan Keahlian atau keterampilan yang diperoleh dengan menggunakan konsep dan metode ilmiah Berdasarkan metode ilmiah yang jelas Dipelajari dari waktu ke waktu. ​Kode etik Kebebasan mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah di tempat kerja Tanggung jawab dan independensi profesional Perusahaan disertifikasi dan dibayar untuk layanan profesional. Wignjosoebroto (1999) menguraikan profesionalisme dalam tiga aspek pekerjaan yang menjadi syarat bagi seluruh aktivitas profesional, yaitu: pekerjaan profesional berupaya mencapai kemenangan, menjaga kehormatan profesi yang dijalankannya, sehingga tidak boleh berlebihan. . pentingnya atau ekspektasi biaya material; pekerjaan profesional harus didasarkan pada keterampilan teknis bermutu tinggi yang diperoleh melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, terspesialisasi, dan sulit; Profesionalisme – diukur dari kualitas teknis dan kualitas moral – harus konsisten dengan kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama dalam organisasi profesi. Ketiga bentuk kerja ini berusaha membentuk para profesional (kelompok sosial yang berpengetahuan) untuk mempertahankan gagasan tersebut. sdfsdfsdfdsfwerfgwkegfkjwegfkwgefsa Jika ada pembayaran (honorarium) selama pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan, itu hanya merupakan “kehormatan” (honor) untuk menjaga kehormatan pekerjaan tersebut. sdfsdfsdfdsfwerfgwkegfkjwegfkwgefasasfdsadasdsadasdasda Kelompok sosial terpelajar manakah yang dianggap profesional yang memiliki kehormatan dan kekuasaan besar? Pada awal tumbuhnya “pencerahan” profesi ini, para dokter dan guru – terutama yang bekerja sama dengan menteri agama – dengan jelas dan tanpa heran mengatakan bahwa mereka adalah ahlinya. Para profesional (dokter, guru, dan profesi lainnya) berusaha untuk mengintegrasikan bakat yang mereka identifikasi dan kenali melalui keterampilan dan keahlian yang dikembangkan dari perspektif keunggulan. . sdfsdfsdfdsfwerfgwkegfkjwegfkwgefsadasdsaasdasdasdasdasdasd Jika tidak, para profesional berkumpul dalam organisasi profesi (yang dibentuk khusus) yang mempunyai visi dan tujuan untuk menjaga kehormatan profesional, melaksanakan pekerjaan dan mengembangkan keterampilan, atau keahlian yang berkualitas, dan menjamin kepatuhan terhadap kode etik profesi. . Tujuan dari Kode Etik adalah untuk memastikan bahwa para profesional memberikan layanan terbaik kepada pengguna atau kliennya. Perilaku tidak profesional dilindungi oleh hukum administrasi. Ketaatan terhadap etika profesi merupakan ketaatan naluriah yang tertanam dalam pikiran, jiwa dan perilaku para profesional. Jadi semua orang mendengarkan, bukan dengan paksaan. Jika seorang profesional melanggar kode etiknya, karirnya akan hancur dan dia akan mati. Setiap organisasi profesi menyusun kode etik untuk diterapkan pada masing-masing profesi. Misalnya ada kode etik dokter, guru, pustakawan, pengacara dan lain-lain. Pelanggaran kode etik tidak dituntut karena pelanggaran kode etik tidak selalu merupakan pelanggaran hukum. Misalnya, ada Kode Praktik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia. Jika seorang dokter dinilai melanggar kode etik, maka akan diperiksa oleh Dewan Etik Indonesia, bukan pengadilan. 2.1.2. Profesionalisme dianggap sebagai kualitas yang harus dimiliki semua profesional. Kualifikasi Profesional: Keterampilan tingkat lanjut di lapangan dan mengetahui cara menggunakan alat-alat tertentu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan bidang Pengetahuan dan pengalaman, serta mengetahui cara menganalisis suatu masalah dan fokus membaca situasi dengan cepat dan akurat. dan cermat dalam mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan pengetahuan di bidangnya. Sikap berorientasi masa depan, sehingga mempunyai kesempatan untuk melihat perkembangan dunia di masa depan. Sikap unik dalam percaya diri terhadap kemampuan diri dan keterbukaan untuk mendengarkan serta menghormati pendapat orang lain. orang lain, namun berhati-hati dalam memilih apa yang terbaik bagi mereka dan pengembangan pribadi mereka 2.1. 3. Ciri-ciri Pekerjaan Menurut International Encyclopedia of Education, terdapat 10 ciri-ciri profesi, yaitu: Merupakan tempat kerja yang terorganisir, keadaan mental yang terus berkembang dan berkembang Metode intelektual Menggunakan penerapan proses kognitif untuk tujuan praktis.

Contoh Makalah Etika Profesi Teknologi Informasi

Contoh Makalah Etika Profesi Teknologi Informasi

Etika profesi teknologi informasi, etika pemanfaatan teknologi informasi, etika profesi dalam teknologi informasi, makalah etika profesi teknologi informasi, etika dalam teknologi informasi, profesi teknologi informasi, etika teknologi informasi, contoh makalah etika profesi, etika profesi teknologi informasi dan komunikasi, etika dalam penggunaan teknologi informasi, etika profesi sistem informasi, makalah etika profesi pendidikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like