Contoh Bioteknologi Di Bidang Pangan

Contoh Bioteknologi Di Bidang Pangan – Kelompok 5 : Hanifa Fouadi ( ) Irma Suri ( ) Krisnaligia Mahesi ( ) Syafitri Ratnaningtyas ( ) Thivi Paramita ( ) Teknik Industri Pertanian 2013

Bioteknologi pangan adalah penerapan bioteknologi dalam produksi pangan. Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan bioteknologi pangan meliputi: pertanian, peternakan, mikrobiologi, kimia dan biologi (molekuler).

Contoh Bioteknologi Di Bidang Pangan

Contoh Bioteknologi Di Bidang Pangan

Teknologi fermentasi untuk produksi makanan fermentasi dan bahan tambahan makanan. Penggunaan enzim dalam bioteknologi pangan Penerapan kultur jaringan dalam bioteknologi pangan Kultur sel hewan

Pdf) Bioteknologi Pertanian

4 Berbagai produk fermentasi yang dihasilkan secara tradisional adalah dadih, miso, tauko, traka, dll. Teknologi fermentasi tertua untuk produksi bahan kimia (tetapi juga bahan tambahan makanan) adalah produksi etanol dari ragi dan proses selanjutnya menghasilkan cuka (asam asetat) dari bakteri.

5 Pemanfaatan enzim untuk pengolahan makanan meliputi: pengolahan keju; Produksi sirup glukosa dari pati menggunakan enzim alfa dan beta amilase, amiloglukosidase dan pullulanase; konversi glukosa menjadi fruktosa oleh glukosomerase; penggunaan pektinase untuk membantu ekstraksi pati dari bahan awalnya; modifikasi pati untuk mengubah sifat fungsionalnya, dll; Penggunaan lipase untuk produksi pengemulsi, surfaktan, mentega, coklat buatan; Protease untuk membantu pertumbuhan daging, mencegah kekeruhan bir; Naringinase untuk menghilangkan rasa pahit pada jus jeruk; Glukosa oksidase untuk mencegah reaksi pencoklatan pada produk tepung telur; dan lain-lain.

6 Sel tumbuhan mempunyai sifat “totipotensi”, yaitu kemampuan tumbuh dan berdiferensiasi menjadi tumbuhan utuh dalam lingkungan yang sesuai. Sel-sel ini terkadang tumbuh tanpa diferensiasi tergantung pada komposisi dan tingkat hormon pertumbuhan yang diberikan. Aplikasi kultur jaringan dapat digunakan untuk: § Produksi metabolit atau bahan tambahan pangan §  Perbanyakan benih tanaman dengan produktivitas pangan tinggi.

7 Sifat variasi somaklonal pada banyak populasi sel tumbuhan yang sedang tumbuh dapat digunakan untuk memilih sel tumbuhan unggul untuk produksi metabolit tertentu. Produk tambahan yang diharapkan dari sel tumbuhan meliputi: § pewarna makanan (antosianin, betasinin, kunyit) § perasa (stroberi, anggur, vanila, asparagus) § minyak atsiri (mint, mawar, bawang lemon) § pemanis (stevioside, monelin)

Contoh Bioteknologi Konvensional: Meningkatkan Kekuatan Alam

8 Teknik transfer gen sering kali diperlukan untuk merekayasa sel tanaman untuk tujuan tertentu. Teknik transfer gen meliputi: hibridisasi somatik, perbanyakan sitoplasma, injeksi mikro gen, teknik transfeksi, transfer gen yang dimediasi vektor. Produk tanaman pangan hasil rekayasa bioteknologi (tanaman transgenik) yang memiliki ciri-ciri khusus antara lain: §  Tanaman kentang yang tahan terhadap herbisida Biophos §  Tanaman kapas yang tahan terhadap herbisida glifosat §  Tanaman jagung yang menghasilkan insektisida §  Tanaman yang tahan terhadap kondisi tertentu. yang rasanya asin tanpa tambahan garam § FILM tanaman padi produktivitas tinggi

9 Kultur sel hewan adalah sel hewan (terkadang sel manusia) yang ditumbuhkan dalam media yang sesuai untuk produksi metabolit tertentu. Sistem ini banyak digunakan untuk produksi obat-obatan dan alat diagnostik, dimana jenis produk umumnya berupa molekul protein kompleks. Contoh produk yang umumnya dihasilkan dari kultur sel hewan meliputi: interferon, aktivator plasminogen jaringan, eritropoietin, antigen permukaan hepatitis B.

Agar situs web ini dapat berfungsi, kami mencatat data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami. Bioteknologi pangan adalah sebuah kata yang kurang familiar bagi orang awam. Namun tidak bagi mereka yang mempelajari teknologi pangan atau mereka yang bekerja di bisnis pangan. Meski masih banyak masyarakat yang belum familiar dengan bioteknologi pangan, namun sebenarnya mereka menikmati banyak produk hasil bioteknologi pangan. Pasalnya, bioteknologi pangan dirancang untuk menghasilkan berbagai produk pangan yang dapat dikonsumsi manusia. Oleh karena itu, sangat menarik bagi semua orang untuk mengetahui lebih jauh apa itu bioteknologi pangan dan produk apa saja yang dihasilkannya.

Contoh Bioteknologi Di Bidang Pangan

Bioteknologi merupakan salah satu bidang ilmu yang memungkinkan siswa mempelajari cara mengendalikan makhluk hidup seperti jamur/jamur, bakteri, virus, dan lain-lain. dan layanan. Dengan demikian, dalam bioteknologi, prinsip-prinsip ilmiah diterapkan dengan menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan jasa atau produk yang berguna bagi manusia. Bioteknologi juga didukung oleh berbagai ilmu pengetahuan lainnya yaitu biokimia, mikrobiologi, teknik kimia, biologi sel dan enzimologi.

Aplikasi Bioteknologi Dalam Bidang Pengolahan Pangan

Bioteknologi sebenarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu “bioteknologi konvensional” dan “bioteknologi modern”. Berikut beberapa informasi mengenai kedua jenis bioteknologi tersebut:

Bioteknologi konvensional sering disebut bioteknologi sederhana. Sebab, pengerjaannya masih menggunakan cara sederhana, bahan-bahan yang mudah ditemukan di daerah tersebut. Misalnya menggunakan ragi yang mengandung berbagai jamur atau bakteri, dll. Keunggulan cara ini tentu saja lebih murah dan cocok untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.

Biologi modern merupakan hasil pengembangan para ahli, dimana dalam prosesnya peneliti menggunakan kaidah ilmiah dari penelitian. Bioteknologi jenis ini dilakukan dengan DNA yang direkayasa atau dimanipulasi dan dapat merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia seperti aspek pangan, peternakan, kesehatan, kedokteran, dan pertanian.

Hal inilah yang menjadi salah satu pembelajaran mahasiswa di Departemen Teknologi Pangan. Untuk bioteknologi konvensional sendiri, para ahli dapat memanfaatkan berbagai mikroorganisme untuk menghasilkan asam asetat, alkohol, gula dan bahan tambahan pangan lainnya seperti kecap, tempe, tape, oncom, yogurt, keju dan lain-lain. Bioteknologi konvensional juga dikenal sebagai bioteknologi kuno, dan salah satu ciri dari proses ini adalah pemanfaatan langsung oleh makhluk hidup, yang sebagian besar tidak menyadari penggunaan enzim. Untuk itu, bioteknologi modern dikembangkan untuk menjadikan produk pangan lebih efektif dan efisien. Bioteknologi pangan modern mulai banyak digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia.

Rekayasa Genetik Untuk Masa Depan Pangan

Baik bioteknologi konvensional maupun bioteknologi modern dalam industri pangan telah berhasil menghasilkan berbagai produk pangan yang dapat dikonsumsi manusia, dan sebagian besar sangat populer dan bermanfaat. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, tentu dimungkinkan untuk menghasilkan produk pangan yang semakin beragam. Berikut beberapa produk pangan yang dapat dihasilkan melalui bioteknologi pangan.

Karena menggunakan beberapa organisme hidup atau mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri baik, ada produk yang dihasilkan melalui proses bioteknologi konvensional. Selain itu, bioteknologi modern mampu menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Di bawah ini beberapa contohnya.

Produk susu. Susu dapat diolah melalui proses bioteknologi konvensional untuk menghasilkan berbagai produk turunan lainnya seperti yogurt, keju, dan mentega. Tentu saja mikroorganisme yang digunakan untuk menghasilkan masing-masing bahan makanan tersebut berbeda-beda dan cara memproduksinya pun berbeda-beda.

Contoh Bioteknologi Di Bidang Pangan

Produk olahan non-susu. Selain produk susu, produk olahan non-susu seperti kecap, tempe, traka, wine, roti, terasi, dan lain-lain telah dihasilkan dengan bioteknologi konvensional. Berbagai produk tersebut sudah dikenal masyarakat bahkan sangat digemari.

Pangan Rekayasa Genetika

Bahan atau produk pangan tersebut ada yang dapat dikonsumsi secara langsung, dan ada pula yang harus diolah terlebih dahulu untuk memperoleh produk pangan olahan lainnya yang bernilai pasar tinggi.

Makanan tersebut seringkali diproduksi melalui proses fermentasi, khususnya menggunakan mikroorganisme seperti jamur, bakteri, enzim, dll. Karena berbasis penelitian, produk makanan tersebut sudah teruji keamanannya dan aman dikonsumsi. Faktanya, sebagian besar produk tersebut memiliki nilai gizi yang baik dan umur simpan yang lebih lama. Jika dimanfaatkan untuk bisnis tentu saja bioteknologi pangan akan sangat bermanfaat, karena produk yang dihasilkan dari teknologi tersebut mempunyai nilai jual yang tinggi.

Bioteknologi pangan yang erat kaitannya dengan bidang teknologi pangan memungkinkan mahasiswa menekuni berbagai profesi di Indonesia. Misalnya saja mereka bisa memulai karir sebagai quality controller, menjadi karyawan suatu perusahaan, bekerja di instansi pemerintah, menjadi pengusaha sukses, dan lain-lain. Kami berharap informasi mengenai bioteknologi pangan dan produk yang dihasilkannya dapat bermanfaat dan dapat membuat banyak orang mengetahui lebih jauh mengenai teknologi pangan. teknologi yang melibatkan mayat hidup.

Secara sederhana, bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari pemanfaatan makhluk hidup, baik berupa bakteri, jamur, maupun virus.

Agrobisnis Basis Teknologi Jadi Unggulan

Bioteknologi sebenarnya sudah dikenal manusia sejak lama. Banyak catatan menunjukkan bahwa manusia mengetahui dan menggunakan bioteknologi sebelum abad ke-1 Masehi.

Penggunaan ragi untuk membuat roti, lakban, dan minuman seperti wine menjadi bukti bahwa manusia telah lama mengenal bioteknologi.

Saat ini, bioteknologi telah dikembangkan di banyak bidang. Dahulu bioteknologi hanya ada di bidang pangan.

Contoh Bioteknologi Di Bidang Pangan

Dengan demikian, Anda dapat dengan mudah mengetahui apa saja contoh bioteknologi modern yang ada saat ini. Anda akan menemukannya di artikel berikutnya

Pengertian Bioteknologi Konvensional, Karakteristik, Produk, Kelebihan & Kekurangan

Cara memperoleh produk ini adalah dengan menambahkan gen endotoksin delta Bacillus thuringiensis pada tanaman kapas menggunakan metode DNA rekombinan.

Tumbuhan kemudian mempunyai kemampuan untuk menghasilkan protein delta endotoksin, yang bila bereaksi dengan enzim di perut serangga, menjadi racun yang dapat membunuh serangga yang dimakannya.

Beberapa tanaman yang bisa ditanam dengan menggunakan media hidroponik adalah tanaman sayuran seperti selada, kangkung, tomat, paprika dan lain-lain.

Sistem pertanian hidroponik ini sangat menguntungkan. Karena selain dapat mengoptimalkan lahan yang ada juga dapat memberikan penghasilan bagi keluarga.

Contoh Contoh Produk Bioteknologi

Ibarat tanaman yang ditanam di tanah. Tanaman yang ditanam dengan teknik hidroponik juga membutuhkan nutrisi untuk menunjang pertumbuhannya.

Tanaman hidroponik biasanya mendapat nutrisi dengan cara disiram atau dialirkan melalui pipa-pipa yang merupakan media tumbuhnya tanaman.

Salah satu cara mengembalikan kesuburan tanah yang terlalu banyak mendapat pupuk kimia adalah dengan menggunakan pupuk organik.

Contoh Bioteknologi Di Bidang Pangan

Pupuk organik dibuat dari bahan-bahan alami seperti kotoran hewan yang dicampur dengan mikroba sehingga menghasilkan unsur hara yang ramah tanaman.

Contoh Bioteknologi Konvensional Dan Bakteri Penghasil Nya?

Salah satu tanaman itu

Contoh peranan bioteknologi di bidang lingkungan adalah, bioteknologi di bidang pertanian, aplikasi bioteknologi dalam bidang pangan, contoh bioteknologi di bidang lingkungan, contoh bioteknologi di bidang pertanian, bioteknologi pada bidang pangan, bioteknologi di bidang pangan, bioteknologi pangan, manfaat bioteknologi di bidang pangan, contoh bioteknologi pangan, contoh makalah bioteknologi pangan, bidang bioteknologi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like