Bakteri Yang Berperan Dalam Bidang Pertanian

Bakteri Yang Berperan Dalam Bidang Pertanian – Penulis : Dianti Mayadika P ( ) Endah Dewi Q ( ) Teodora Tara ( ) Syifa Salsabila ( ) Kelas : B Guru dan Fakultas Pendidikan Biologi UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2016

Mikrobiologi pertanian merupakan teknologi tingkat sel yang bekerja dalam bidang pertanian, mempelajari gejala pertumbuhan atau penyakit tanaman hingga sel terkecilnya, sedangkan mikrobiologi tanah merupakan bidang biologi yang mempelajari kehidupan, kerja dan peranan mikroorganisme dalam mikrobiologi. . Dunia. Tanah merupakan lingkungan kompleks tempat hidup berbagai mikroorganisme, dan organisme tanah meliputi vertebrata, invertebrata, dan mikroorganisme. Kelompok yang membentuk populasi mikroba adalah prokariota (bakteri dan aktinomisetes, jamur dan alga), mikrofauna (protozoa dan archaea), mesofauna (nematoda), makrofauna (semut, cacing, dll) dan mikrobiota (mikoplasma, mikoplasma, virus, viroid dan prion).

Bakteri Yang Berperan Dalam Bidang Pertanian

Bakteri Yang Berperan Dalam Bidang Pertanian

Bakteri pengikat nitrogen seperti Pseudomonas sp, Enterobacteriaceae, Bacillus, Azotobacter, Azospirillum dan Herbaspirillum hidup bebas di zona perakaran dan jaringan tanaman padi. Bila diaplikasikan ke tanah atau disemprotkan ke tanaman, efektivitas pemupukan nitrogen. Azotobacter dapat ditumbuhkan dengan menggunakan bakteri pengikat N2.

Tanya Jawab Seputar Mikrobiologi • Mikrobio.id

2. Mikroorganisme pelarut fosfat Mikroorganisme pelarut fosfor (P) adalah mikroorganisme yang mampu melarutkan P yang sukar larut dari tanah atau pupuk menjadi fosfor yang larut sehingga memungkinkan penyerapannya oleh tanaman. Berbagai jenis mikroorganisme pelarut P antara lain Pseudomonas, Microccus, Bacillus, Flavobacterium, Penicillium, Sclerotium, Fusarium dan Aspergillus. Cara melarutkan P dalam zat yang sukar larut berkaitan erat dengan aktivitas mikroorganisme yang terlibat dalam produksi fosfatase dan fitase. Enzim (Alexander 1977) dan asam organik hasil metabolisme seperti asetat, propionat, asam glikolat, asam fumarat, asam oksalat, asam suksinat dan asam tartarat. Proses pelarutan P dalam besi fosfat (Fe) pada tanah padi merupakan proses reduksi yang menjadikan Fe dan P tersedia bagi tanaman Bacillus.

3. Mikoriza Mikoriza berperan dalam meningkatkan serapan fosfor oleh akar tanaman. Mikoriza mempunyai struktur hifa yang tersebar luas di dalam tanah di luar jangkauan rambut akar. Akar mikoriza tetap aktif dan menyerap unsur hara dalam waktu lama. Mikoriza Tanaman yang berakar besar lebih bergantung pada mikoriza dibandingkan dengan tanaman yang berakar panjang dan memiliki banyak bulu akar.

4. Bakteri pereduksi sulfat Bakteri pereduksi sulfat merupakan organisme pengurai utama pada sedimen anaerobik dan berperan penting dalam mineralisasi sulfur organik serta pembentukan Fe dan P yang larut. Bakteri pereduksi sulfat antara lain Desulfovibrio, Desulfotomaculum, Desulfosarcina dan Desulfococcus .

5. Rhizobakteri Banyaknya jenis bakteri rizosfer (di sekitar akar) yang dapat mendorong pertumbuhan tanaman biasa disebut dengan istilah Plant Growth Promoting Rhizobacteria (RPPT). RPPT terdiri dari genera Rhizobium, Azotobacter, Azospirillum, Bacillus, Arthrobacter, Bacterium, Mycobacterium dan Pseudomonas. . Kontrol biologis. Rhizobium

Pemanfaatan Pupuk Organik Pada Industri Pertanian

6. Mikroorganisme pengurai bahan organik Mikroorganisme pengurai bahan organik atau biodekomposer adalah mikroorganisme yang menghancurkan senyawa organik yang mengandung serat, lignin, nitrogen dan karbon dari makhluk hidup. Mikroorganisme pengurai bahan organik antara lain Trichoderma reesei, T. harzianum, T. koningii, Phanerochaeta crysosporium, Cellulomonas, Pseudomonas, Thermospora, Aspergillus niger, A. terreus, Penicillium dan Streptomyces.com tanaman yang mengandung mikroorganisme Widel digunakan untuk mempercepat proses penguraian liggan puing. Trichoderma meningkatkan kandungan bahan organik di dalam tanah.

Peran Mikroorganisme yang Menguntungkan Dalam penyediaan dan serapan hara oleh tanaman, aktivitas mikroba diperlukan untuk menjaga ketersediaan tiga unsur hara esensial tanaman, antara lain nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K). Mikroorganisme pengikat N yang bersimbiosis Mikroorganisme pengikat N yang tidak bersimbiosis Mikroorganisme yang mampu berbohong dengan P2. Pengendalian mikroba hama tanaman sebagai agen pengendali hayati antara lain: Bacillus thurigiensis (BT), Bauveria bassiana, Paecilomyces fumosoroseus, pengendalian penyakit tanaman, misalnya. Trichoderma sp. Gonoderma sp, jamur akar putih (JAP) dan Phytoptora sp.

Mikroorganisme berbahaya 1. Bakteriologi pertanian Xanthomonas citri menyebabkan penyakit jeruk. Agrobacteria tumefaciens menyebabkan penyakit batang kopi. Erwina trachephila menyebabkan busuk labu. 2. Jamur pertanian Puccina graminis (penyakit gusi) yang menyebabkan penyakit pada tebu dan jagung. Ustilago scitamineae (jamur karat) dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan tingkat tinggi.

Bakteri Yang Berperan Dalam Bidang Pertanian

Virus berbahaya 3. Virologi pertanian Virus mosaik tembakau yang menyebabkan penyakit daun pada tanaman tembakau, dan virus Tungro yang menyerang tanaman.

Selayang Pandang Ilmiah: Peranan Biofertilizer Pada Pertanian Organik

Pengomposan Kompos atau Pupuk Kompos adalah salah satu jenis pupuk yang digunakan yang bekerja melalui proses penguraian bahan organik (tumbuhan dan hewan). Proses pengomposan dapat bersifat aerobik dan anaerobik, yang saling mendukung dalam kondisi lingkungan tertentu. Proses ini disebut juga dekomposisi atau penguraian. Proses pengomposan meniru proses pembentukan humus di alam. Khasiat: 1. Menyuburkan tanah Efek utama kompos adalah menjaga kesuburan tanah sehingga tanaman lebih mudah memanfaatkan unsur hara dari dalam tanah. 2. Manfaat kompos Memberikan unsur hara tanaman Memperbaiki struktur tanah Meningkatkan kapasitas tukar kation Meningkatkan kapasitas menahan air tanah Meningkatkan aktivitas biologis tanah Meningkatkan pH asam tanah Memberikan sifat jejak tanaman Memberikan sifat jejak tanaman.

13 Jurnal Penelitian “Sugarcane mosaik virus (SCMV) menyebabkan penyakit mosaik pada tanaman jagung di Sulawesi.” Penyakit SCMV disebabkan oleh virus dari kelompok potyvirus. Daun tanaman jagung yang terinfeksi SCMV menunjukkan gejala mosaik dengan garis belang-belang berwarna hijau muda, hijau tua dan kuning di sepanjang urat daun. Penyakit SCMV dapat ditularkan secara mekanis maupun pasif melalui serangga vektor. Vektor serangga yang dapat menularkan SCMV antara lain Dactynotus ambrosiae, Hysteroneura setariae, R.maidis, Taxoptera Graminum dan banyak kutu daun. Penyakit ini dapat disebarkan melalui benih, namun efisiensinya sangat rendah. Beberapa upaya efektif untuk mengendalikan penyakit SCMV antara lain penanaman dini, sanitasi lingkungan, pengendalian penyakit, dan penggunaan kultivar tahan.

14 Selain jagung, sorgum dan tebu, terdapat 13 spesies rumput yang dapat dijadikan inang alternatif penyakit SCMV.

Agar situs web ini berfungsi, kami mengumpulkan data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Penggunaan situs web ini mengharuskan Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami, termasuk Kebijakan Cookie kami.2 Pupuk mikroba adalah sediaan dari spesies mikroba tinggi yang dapat menambah atau meningkatkan unsur hara dalam tanah. Kehadirannya memegang peranan yang sangat penting dalam pertanian berkelanjutan. Ada banyak jenis pupuk mikroba yang beredar di pasaran saat ini, antara lain mikroorganisme pengikat nitrogen (N), mikroorganisme pelepas (pelarut) fosfat, mikroorganisme pengikat nitrogen dan pelarut fosfat, serta mikroorganisme pendegradasi.

Manfaat Dan Peranan Bakteri Dalam Bidang Pertanian

Ada enam jenis utama mikroorganisme pengikat N2 yang dapat ditemukan di tanah: Bakteri yang hidup bebas seperti Bacillus, Klabsiella (anaerob fakultatif), dan Clostridium (anaerob) b. Bakteri dari genus Rhizobia hidup berasosiasi dengan tumbuhan. C. Actinomycetes dari genus Frankia, yang memiliki hubungan simbiosis dengan angiospermae

E. Ganggang biru hijau yang hidup bersimbiosis dengan lumut dan pakis air (Azolla) f. Bakteri pengikat N2 yang berhubungan dengan akar tanaman tertentu, seperti Azotobacter, Beijerinckia dan Azospirilium

A) Rhizobium dikenal sebagai bentuk simbiosis pengikat N antara mikroorganisme dengan tumbuhan tingkat tinggi, yaitu simbiosis bakteri yang termasuk dalam kelompok rhizobia dan tumbuhan. Berbagai jenis kacang-kacangan termasuk kedelai, kacang tanah, buncis, dan kacang penutup tanah (LCC), serta spesies pohon seperti akasia dan ngón. Pemanfaatan simbiosis jenis ini dengan lebih baik memerlukan pemahaman lebih dalam tentang proses yang terjadi ketika bakteri bergabung dengan tanaman inangnya.

Bakteri Yang Berperan Dalam Bidang Pertanian

6 Bakteri Rhizobium hidup pada akar tanaman polong-polongan dan menjalin hubungan simbiosis. Bakteri ini menyerang sistem akar dan korteks akar, membentuk bintil akar dan mengikat (fix) nitrogen. Oleh karena itu, bakteri ini disebut patogen bintil akar. Peran tanaman inang adalah menyediakan karbohidrat energi bagi rimpang dan memperoleh unsur N untuk pertumbuhan. Nitrogen tetap digunakan untuk pertumbuhan tanaman inang dan tanaman bukan inang (non-kacang-kacangan) yang tumbuh pada habitat tersebut. Ketika bintil akar rontok dan membusuk, nitrogen tetap berada di dalam tanah.

Pdf) Mengenal Pgpr, Bakteri Perakaran Sahabat Tanaman

7 N Penyelesaian Rhizobium pada kondisi ideal dapat mencapai 160 kg/ha, namun biasanya mencapai 90-100 kg/ha. Pada tanaman kedelai, fiksasi rhizobium N mewakili 47% dari total N yang diserap tanaman. Tiga faktor yang menentukan laju fiksasi N: konsentrasi Rhizobium, tanaman inang, dan lingkungan, seperti suhu, kelembaban, udara, dan jumlah kalsium aktif. Bakteri Rhizobium yang aktif terlihat berupa bintil-bintil bulat pada akar tanaman. Ketika akar dipatahkan atau digosok, cairan merah yang disebut leghemoglobin dilepaskan.

8 Pada tanaman polong-polongan, permintaan N terbesar akibat fiksasi Rhizobium oleh tanaman dilaporkan terjadi pada tahap vegetatif dan reproduksi. Artinya 45% terjadi pada tahap pembungaan hingga muncul polong dan 43% terjadi pada tahap pengisian hingga biji matang. Data tersebut menunjukkan bahwa bakteri Rhizobium sangat penting untuk memperoleh hasil yang tinggi. Bakteri Rhizobium aktif mengikat N pada tanah dengan konsentrasi N rendah dan mereduksinya pada tanah dengan konsentrasi N tinggi. Oleh karena itu, pemupukan nitrogen yang berlebihan dapat menghambat aktivitas Rhizobium dalam mengikat nitrogen di atmosfer.

11 Azolla Azolla (Azolla spp.) merupakan tumbuhan paku air yang mampu mengumpulkan nitrogen dari udara melalui simbiosis dengan Annabaena azollae (alga biru-hijau). Azolla banyak digunakan pada padi bagian selatan, baik dalam bentuk segar maupun dalam biomassa yang membusuk (pupuk kandang). Kompos azolla, selain N, mengandung unsur hara lain yang dibutuhkan tanaman. Penelitian menunjukkan bahwa Azolla dapat meningkatkan N sebesar 90-120 kg/ha dan meningkatkan hasil padi sebesar 35-58%. di atas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like