Bahaya Narkoba Di Kalangan Pelajar

Bahaya Narkoba Di Kalangan Pelajar – Desa Tawangharjo (10/02/2022)-Narkotika merupakan kependekan dari Narkoba dan Narkoba/Bahan Berbahaya. Obat biasanya digunakan oleh pihak medis untuk pengobatan, namun jika disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab akan mengakibatkan kecanduan pada penggunanya.

Penyalahgunaan narkoba sangat mudah terjadi pada generasi muda, yaitu usia tersebut merupakan usia produktif atau usia pelajar. Masa remaja atau pelajar masih belum stabil dalam menemukan jati dirinya. Oleh karena itu, mereka mudah terpengaruh. Biasanya dimulai dengan rasa ingin tahu dan kemudian keinginan untuk mencoba hal baru. Kedokteran mempengaruhi kesehatan fisik, mental dan emosional. Sistem saraf pusat akan terganggu sehingga mengakibatkan kejang, halusinasi, tidak sadarkan diri, dan kerusakan saraf tepi.

Bahaya Narkoba Di Kalangan Pelajar

Bahaya Narkoba Di Kalangan Pelajar

Penyalahgunaan narkoba terjadi karena pemahaman korban terhadap narkoba kurang atau sama sekali tidak ada sehingga mudah disesatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk meningkatkan kesadaran terhadap narkoba, kegiatan sosial dilakukan secara online melalui platform Google Meet. Peserta kegiatan sosial “Bahaya Narkoba dan Penanggulangannya Bagi Generasi Muda” ini adalah para pemuda desa Tawangharco. Untuk menilai pemahaman terhadap materi yang disampaikan, peserta akan mengikuti kuis di Quiziz. Untuk menyebarkan informasi bahaya narkoba, mahasiswa UNDIP membuat poster yang disebar dan ditempel di SD Tawangharjo dan Balai Desa Tawangharjo.

Sosialisasi Bahaya Narkoba Di Kalangan Pelajar Oleh Bhabinkamtibmas Polsek Batununggal Polrestabes Bandung

Dengan melakukan pengumuman dan memasang poster, diharapkan generasi muda dan masyarakat sekitar memahami bahaya narkoba dan cara penanggulangannya. Beri aku sepuluh anak laki-laki dan aku akan mengguncang dunia” (

Pesan ini menunjukkan bahwa pemuda adalah harapan masyarakat. Sejarah telah menunjukkan bahwa generasi muda mempunyai peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Untuk mencapai kebebasan, vitalitas, kekuatan, kecerdasan, kreativitas dan patriotisme pemuda mutlak diperlukan. Selain itu, Indonesia kini menikmati bonus demografi, yaitu keadaan dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia non-produktif. Berdasarkan hasil sensus tahun 2020, usia kerja di Indonesia mencapai 70,72% dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 270,72 juta jiwa (BPS, 2021). Bonus demografi ini merupakan peluang emas bagi Indonesia untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan jika generasi muda merupakan generasi berbakat sebagai bagian dari bonus demografi ini. Untuk itu generasi muda harus dijauhkan dari segala risiko yang dapat merusak kualitas dan kuantitasnya sebagai aset bangsa. Ancaman nyata yang berpotensi merugikan generasi muda adalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi muda mudah menjadi pecandu narkoba. Berdasarkan penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2018 di 18 provinsi, jumlah pecandu narkoba mencapai 2.297.492 orang kategori penggunaan dalam satu tahun di kalangan pelajar dan mahasiswa (BNN, 2019). Belakangan, penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 di 34 provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa rata-rata usia pertama kali menyalahgunakan narkoba berada pada rentang usia muda, yakni 19,2 tahun (BNN, 2020). Berdasarkan data BNN dan Polri, jumlah tersangka kasus narkoba berada pada kategori usia <5 tahun. Penduduk berusia 16-19 tahun sebanyak 4,74 persen atau 2785 orang dari total 58764 orang (BNN, 2021).

Generasi muda (WHO) adalah kelompok usia antara 10-19 tahun, menurut Badan Nasional Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) usia generasi muda adalah 10-24 tahun dan masih berstatus menikah. Generasi muda mengalami perubahan luar biasa dalam aspek fisik, emosional, dan intelektual. Perkembangan ini menyulitkan generasi muda untuk beradaptasi dengan perkembangan fisik baru, identitas sosial, dan pandangan dunia yang lebih luas (Zgourides dalam Anjaswarni & Nursalam, 2019). Generasi muda mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan tertarik pada hal-hal baru.

Satuan Narkoba Polres Subang Gencar Sosialisasi Bahaya Narkoba Di Kalangan Pelajar Pantura Subang

Kesenangan berkembang lebih cepat di otak pengontrol. Ketidakseimbangan ini mendorong generasi muda untuk mencari hal-hal baru dan mengambil risiko (Derman & Majela, 2011). Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Pada tahap ini mereka akan mengambil pendapat rekan atau temannya dalam kelompok (Yunalia dalam Yunalia & Etika, 2020). Penjelasan tersebut sesuai dengan hasil penelitian BNN bahwa alasan terbesar terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa adalah karena rasa ingin tahu/eksperimen, disusul dengan alasan bersenang-senang, menyemangati teman, dan stres karena masalah pribadi (BNN, 2019).

Kita perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan generasi muda menjadi kecanduan narkoba, sehingga kita dapat menyusun upaya preventif untuk melindungi mereka dari bahaya narkoba. Berikut faktor risiko yang mendorong generasi muda menggunakan narkoba:

Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan serta pendapat/kepercayaan remaja terhadap narkoba akan mempengaruhi keputusan remaja untuk menggunakan narkoba atau tidak. Kurangnya keimanan dan ketakwaan serta keyakinan bahwa penggunaan narkoba tidak mempunyai dampak negatif akan meningkatkan risiko penggunaan narkoba di kalangan generasi muda. Yang lainnya adalah

Bahaya Narkoba Di Kalangan Pelajar

, rendahnya harga diri, buruknya kemampuan pemecahan masalah, dan anjuran penyalahgunaan narkoba tidak dalam bentuk positif palsu, seperti: narkoba dapat mengubah penampilan seseorang menjadi lebih menarik, narkoba meningkatkan harga diri, dan narkoba merupakan solusi atas permasalahan yang ada. masalah. Jika remaja tidak bisa percaya diri dan berperilaku baik, penipuan ini akan berhasil.

Pemkot Bengkulu Gencar Sosialisasikan Bahaya Narkoba Dikalangan Pelajar Smp

Keluarga tidak hanya menjalankan fungsi produktif. Keluarga mempunyai 7 (tujuh) fungsi lain yang penting dalam kehidupan, yaitu: fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi kasih sayang, fungsi ekonomi, fungsi perlindungan, dan fungsi pembinaan lingkungan hidup. Peran keluarga yang kurang terpenuhi dapat mendorong kecanduan narkoba di kalangan remaja.

Faktor lingkungan tersebut meliputi lingkungan pergaulan, sekolah/kampus dan lingkungan tempat tinggal. Keharmonisan teman sebaya terkadang menimbulkan dampak negatif ketika generasi muda tidak bisa menolak narkoba karena ingin diakui atau dihargai oleh kelompoknya. Lingkungan sekolah/kampus juga dapat berkontribusi terhadap penyalahgunaan narkoba jika sekolah/kampus acuh terhadap permasalahan narkoba, sistem keamanan tidak membantu, dan terdapat warga sekolah/kampus yang menyalahgunakan atau mengedarkan narkoba. Selain itu, terdapat pula faktor kerentanan lingkungan di sekitar rumah, seperti adanya penyusup atau penjual di sekitar rumah, warga yang berada di dekat tempat hiburan malam dan kos-kosan yang kurang pengawasannya, kurang ketatnya pengamanan warga, serta tingginya kriminalitas di kawasan tersebut.

Remaja bisa mendapatkan informasi yang salah tentang narkoba dari buku, website, media sosial dll. Remaja juga bisa terjerumus narkoba karena tidak berhati-hati dalam berteman di media sosial.

Dengan mengetahui faktor risiko tersebut maka kita dapat menentukan upaya preventif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan remaja terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Pada tingkat individu, diperlukan upaya penguatan keimanan dan kesetiaan generasi muda, pendidikan moral dan karakter, pendidikan narkoba dan bahaya penyalahgunaannya, peningkatan keterampilan hidup generasi muda dan literasi media. Maka dalam tataran keluarga, orang tua dan seluruh anggota keluarga berusaha menjalankan tugasnya dengan baik agar tugas keluarga terlaksana dengan baik sehingga remaja merasa aman, nyaman dan puas dengan orang tua dan keluarganya. Sekolah/kampus seperti lembaga pendidikan dan pusat remaja sepulang sekolah berupaya menjadikan lingkungan bersih dari narkoba dengan cara: meningkatkan pengawasan dan pengamanan lingkungan, memperkuat kegiatan keagamaan, membuat peraturan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Pelanggaran dan Peredaran Gelap Narkoba), pelaksanaan pemeriksaan sementara urin, penerapan akses P4GN, perbaikan infrastruktur untuk mengembangkan keterampilan dan hobi remaja – penelitian dan penyediaan fasilitas konseling. Sementara itu, pemangku kepentingan lainnya mendukung integrasi berbagai program P4GN sesuai peran dan tanggung jawabnya.

Cegah Narkoba Di Kalangan Pelajar, Lrppn Bi Berikan Sosialisasi Bahaya Narkoba Ke Smpn 4 Banyuwangi

Terkait dengan pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda, Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama BNN Provinsi DIY beserta jajarannya mengedepankan tugas untuk meningkatkan kemandirian generasi muda dari bahaya narkoba. program nasional yang paling penting, seperti: program ketahanan keluarga terhadap narkoba, program dialog interaktif generasi muda dan program desa bersinar. Program ketahanan keluarga ditujukan kepada keluarga (orang tua dan anak). Program ini merupakan intervensi kecakapan hidup keluarga penyalahgunaan narkoba, meliputi pola asuh dan keterampilan pengasuhan, efikasi diri anak/remaja, dan ketahanan penyalahgunaan narkoba dalam keluarga. Tujuan program penyalahgunaan narkoba bagi keluarga adalah untuk meningkatkan keterampilan mengasuh anak dan ketahanan anak, serta mengurangi perilaku negatif anak. Program dialog interaktif pemuda dilaksanakan dalam rangka pengembangan kerja sama anti narkoba di kalangan generasi muda. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan yang tepat bagi remaja untuk menciptakan persahabatan yang adaptif dalam memerangi penyalahgunaan narkoba. Program desa bersinar (bebas narkoba) dilaksanakan pada satuan lokal di tingkat desa/kelurahan dengan beberapa parameter memiliki program P4GN yang besar. Program desa terang diperkuat dengan intervensi anti narkoba berbasis keluarga yang berbasis sumber daya pembangunan desa. Dalam program ini, desa/kelurahan diharapkan dapat mengerahkan potensi sumber daya yang dimilikinya untuk meningkatkan keselamatan keluarga dan masyarakat dari bahaya narkoba guna menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan damai. Program-program ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan banyak pemangku kepentingan di wilayah tersebut.

Permasalahan narkoba di kalangan pelajar merupakan permasalahan yang kompleks dan menjadi tanggung jawab semua pihak untuk bekerja sama mengatasinya. Siapakah kita, mari kita bergerak bersama dan bergerak! Ciptakan generasi emas Indonesia dan jadikan bonus demografi Indonesia menjadi peluang membangun negeri!

Situs web ini menggunakan cookie untuk memberikan pengalaman penelusuran terbaik. Dengan mengakses situs web ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Ambil kebijakan privasi

Bahaya Narkoba Di Kalangan Pelajar

Situs web ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda saat menjelajahi situs web. Di antara cookie ini, cookie yang dikategorikan sebagai perlu disimpan di browser Anda karena cookie tersebut penting untuk mengaktifkan fungsi dasar situs web. Kami juga menggunakan cookie pihak ketiga yang membantu kami menganalisis dan memahami cara Anda menggunakan situs web ini. Cookies ini hanya akan disimpan di browser Anda dengan persetujuan Anda. Anda juga mempunyai pilihan untuk tidak menerima cookie ini. Namun, memilih untuk tidak menerima beberapa cookie ini dapat memengaruhi pengalaman penelusuran Anda.

Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja

Cookies mutlak diperlukan agar situs web dapat berfungsi dengan baik. Kategori ini hanya mencakup cookie yang menjamin fungsionalitas dasar dan fitur keamanan situs web. Cookies ini tidak menyimpan informasi pribadi apa pun.

Cookie apa saja

Pidato tentang narkoba di kalangan pelajar, stress dalam kalangan pelajar, makalah tentang pergaulan bebas di kalangan pelajar, power point bahaya narkoba bagi pelajar, makalah narkoba di kalangan pelajar, pidato tentang bahaya narkoba di kalangan pelajar, contoh pidato tentang bahaya narkoba bagi pelajar, bahaya narkoba bagi pelajar, penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, berita tentang narkoba di kalangan pelajar, artikel tentang narkoba di kalangan pelajar, narkoba di kalangan pelajar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like