Akuntansi Manajemen Pengambilan Keputusan Taktis

Akuntansi Manajemen Pengambilan Keputusan Taktis – 1 Model Pengambilan Keputusan 1 Biaya yang Relevan dan Tidak Relevan 1 Etika Pengambilan Keputusan Strategis 2. Model Pencocokan, Perilaku Biaya dan Penggunaan Sumber Daya Fungsional 3. Relevan atau Tinggi 3 Masalah atau Subyek Terkait 3 Presentasi Keputusan 3 Keputusan atau Lebih Campuran 4 . Keputusan 5. Penetapan harga 5 Penetapan harga berdasarkan biaya 5 Perhitungan target biaya dan penetapan harga 5 Aspek hukum penetapan harga 6. Kesimpulan dan rekomendasi

Pengambilan keputusan strategis adalah pengambilan keputusan dengan memilih beberapa pilihan dalam jangka pendek namun mempunyai dampak yang besar dalam jangka panjang. Artinya pengambilan keputusan strategis melibatkan pemilihan antara berbagai pilihan yang mungkin mempunyai keberhasilan langsung atau terbatas. Oleh karena itu, perusahaan akan memilih opsi yang menawarkan manfaat total terbesar atau biaya terendah.

Akuntansi Manajemen Pengambilan Keputusan Taktis

Akuntansi Manajemen Pengambilan Keputusan Taktis

Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis adalah untuk memilih metode alternatif yang akan mencapai keunggulan kompetitif jangka panjang, tujuan langsungnya adalah jangka pendek atau skala kecil, seperti mendapatkan pesanan khusus untuk meningkatkan keuntungan, daripada membeli barang, meskipun produknya kecil. Oleh karena itu, pengambilan keputusan strategis yang tepat berarti keputusan yang diambil akan bermanfaat untuk jangka panjang dan bukan hanya untuk tujuan terbatas.

Pdf) Peran Dan Fungsi Biaya Relevan Dalam Mengambil Keputusan Pesanan Khusus

Slide contoh model pengambilan keputusan strategis PT. Saat ini Kencana membutuhkan gudang dan ruang kantor yang luas serta ruangan yang besar untuk produksi cetakan plastik, langkah pertama untuk menentukan permasalahan adalah menambah gudang dan kapasitas produksi, dan yang kedua, pengelola memberikan berbagai pilihan seperti di bawah ini. :

Opsi 1 dianggap tidak layak karena opsi 1 akan memakan waktu terlalu lama, opsi 2 dianggap tidak layak karena opsi 2 menambah beban biaya konsumen sehingga banyak produsen yang menjual dengan harga murah. Opsi ketiga juga dinilai tidak layak karena masalah ruang penyimpanan yang tidak mencukupi. Opsi 4 dan 5 sedang dipertimbangkan. Langkah selanjutnya adalah menganalisis biaya dan manfaat. Opsi 4 membutuhkan biaya produksi variabel sebesar 345 juta dan sewa gudang sebesar 135 juta. Sedangkan opsi 5 membutuhkan pendanaan sebesar Rp460 juta. Setelah memperoleh biaya, langkah selanjutnya adalah menghitung total biaya dan melihat manfaat dari perubahan biaya tersebut. Disana terlihat bahwa rute 5 membutuhkan biaya yang tidak sedikit yaitu 20 juta. Langkah selanjutnya adalah menilai faktor kualitas dalam kaitannya dengan kualitas eksternal pemasok, keandalan pemasok, stabilitas harga, dan kemudian hubungan kerja. Langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan, mengambil keputusan sendiri dan menyewa gudang terdekat.

Penekanannya ditempatkan pada pentingnya mengidentifikasi dan menggunakan biaya yang tepat dalam pengambilan keputusan strategis. Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda untuk setiap alternatif**.** Biaya relevan sering disebut biaya diferensial, yaitu biaya yang berubah-ubah.

Di sini terdapat struktur yang jelas sehingga semua keputusan berkaitan dengan masa depan, sehingga hanya biaya masa depan yang relevan dengan keputusan tersebut. Namun, agar relevan, biaya harus bervariasi dari satu opsi ke opsi lainnya, bukan hanya biaya di masa depan.

Keputusan Pengambilan Taktis Halaman 1

Jika terdapat lebih dari satu pilihan biaya masa depan, biaya ini tidak mempengaruhi keputusan. Tagihan ini disebut tagihan tidak sah. Contoh biaya terkait: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, BOP variabel. Contoh biaya yang tidak relevan adalah pembayaran sewa, penyusutan aktiva tetap, biaya umum dan biaya administrasi.

PT. Kenkana menggunakan mesin untuk memproduksi batang dan pengukur. Mesin tersebut dibeli lima tahun lalu dan disusutkan sebesar 125.000 Tp per tahun. Penyusutan inilah yang disebut dengan sunk cost

Yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh tindakan di masa depan. Karena biayanya sama untuk setiap opsi, itu tidak menjadi masalah. Biaya sewa juga akan selalu terlihat untuk setiap pilihan, sehingga tidak berlaku. Oleh karena itu, hanya tenaga kerja langsung yang penting. 1 Etika Pengambilan Keputusan Taktis Pengambil keputusan harus selalu menjaga kerangka etika. Mencapai suatu tujuan itu penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mencapainya. Semua perusahaan harus memiliki misi dan tujuan yang jelas. Dengan menggunakan akal sehat dan tidak berfokus hanya pada dampak jangka pendek atau jangka panjang dari kelebihan staf dan membiarkan pekerja yang tersisa bekerja lembur secara tidak masuk akal, beberapa masalah etika dapat dihindari.

Akuntansi Manajemen Pengambilan Keputusan Taktis

3.2 Melanjutkan atau berhenti dengan berbagai pengaruh tambahan Ketika Anda mengambil keputusan untuk melanjutkan atau berhenti, seringkali Anda mendapatkan hasil yang berbeda dari awal karena pengaruh faktor sekunder atau pengambilan keputusan yang berbeda.

Pdf) Implementasi Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Taktis

Mempengaruhi pasangan produk lainnya. Menanggapi memo tersebut, direktur pemasaran mengatakan penghapusan jalur jaringan listrik akan mengurangi penjualan blok sebesar 10% dan penjualan batu bata sebesar 8%. Dia menjelaskan, banyak pelanggan yang membeli ubin saat membeli balok atau batu bata. Beberapa orang pergi ke tempat lain jika tidak dapat membeli produk di tempat yang sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai pengaruh penghapusan lini panel atap terhadap penjualan dua lini lainnya. Hal ini didasarkan pada total penjualan perusahaan dan total biaya setiap opsi.

Penyusutan dan biaya tetap umum tidak termasuk karena tidak relevan. Dari hasil tersebut diketahui lebih baik dibandingkan menghentikan produksi atap. Hasilnya adalah: produksi lembaran atap yang berkelanjutan

3.2 Kelanjutan atau penangguhan penggunaan fasilitas lainnya. Inspektur setuju bahwa produksi atap harus dihentikan, namun mengusulkan untuk mengganti produksi ubin. Jadi merupakan input yang masih dapat digunakan sebagai alat produksi dengan menggantikan produk tersebut

Atap atap. Lalu opsi 3. Nah, manajer pemasaran memperhatikan bahwa persaingan di pasar genteng tidak seketat genteng. Namun dua lini lainnya masih akan kehilangan penjualan dengan laju yang sama. Hasilnya tidak diubah dengan membuat kotak. Perkiraan laporan keuangan untuk grid.

Jual Buku Akuntasi Manajemen Karya Baldric Siregar, Bambang Suripto, Dody Hapsoro, Eko Widodo Lo, Frasto Biyanto

Dengan menghilangkan lini ubin, margin keuntungan perusahaan turun sebesar Rp606. Tambahan Rp600 dihasilkan selama produksi ubin. Jadi penghapusan garis persegi dan garis lantai mengakibatkan penurunan margin kotor bersih sebesar Rp6. Dengan membandingkan langsung manfaat dan biaya dari kedua opsi tersebut, terlihat hasil yang sama, sehingga diputuskan untuk melanjutkan produksi genteng daripada menghentikan produksi atap dan mengurangi pendapatan produk lainnya. Juga

Proses pengambilan keputusan mengenai pilihan untuk menghentikan atau melanjutkan produk atau aktivitas tertentu dapat terjadi, jika perusahaan mempunyai lini produk, jika terdapat segmen yang dapat menimbulkan kerugian, dengan memperhatikan: pendapatan diferensial dan kerugian biaya diferensial dan sebelumnya. membayar kompensasi. Jika lini produk tidak dilanjutkan, berbagai kemungkinan harus dipertimbangkan: Hilangnya kontribusi pendapatan, hilangnya manfaat biaya, biaya yang tidak dapat dihindari, manfaat total. Oleh karena itu, opsi yang lebih disukai adalah opsi yang memberikan margin ekuitas dan margin keuntungan lebih tinggi**.**

Fokus pada pertanyaan: Apakah pesanan harga khusus tersebut harus diterima atau ditolak? Biasanya pesanan seperti ini datang ketika perusahaan kurang dari kapasitas produksi maksimalnya.

Akuntansi Manajemen Pengambilan Keputusan Taktis

Misalnya, sebuah perusahaan es krim beroperasi pada 80% kapasitas produksinya. Perusahaan ini berkapasitas 20.000 unit setengah liter. Di bawah ini Anda dapat melihat total biaya yang terkait dengan produksi dan penjualan 16.000 unit.

Tata Kelola Keuangan Untuk Perguruan Tinggi Dengan Sistem Informasi Realisasi Anggaran

Seorang distributor es krim di daerah lain ingin membeli 2 unit dengan harga Rp 15 per unit asalkan distributor tersebut dapat mencantumkan nama merek pada es krim tersebut. Distributor juga setuju untuk membayar biaya pengiriman. Karena distributor berhubungan langsung dengan perusahaan, tidak ada komisi penjualan**.**

Tawaran harga tersebut lebih rendah dibandingkan harga jual reguler. Tentu saja harga tersebut lebih murah dari total biaya per unitnya. Perusahaan mempunyai kapasitas cadangan dan pesanan tidak menggantikan unit lain yang diproduksi untuk dijual dengan harga reguler. Selain itu, banyak dari biaya-biaya ini tidak berhubungan.

Semua biaya variabel kecuali pengiriman dan komisi juga akan berlaku, sehingga menimbulkan biaya sebesar Rp 14 per unit. Laba bersihnya adalah Rp 1 per unit, dari Rp 15 menjadi Rp 14).

Pendapatan = 2 unit x Rp. 15 = Rp. 31. Jika perusahaan menerima pesanan khusus, terlihat keuntungan bertambah sebesar Rs2.000 (Rp 1 x 2000 unit). Merupakan pilihan untuk menerima pesanan khusus jika pesanan dapat ditingkatkan

Jual Akuntansi: Informasi Dalam Pengambilan Keputusan (asli) Di Seller Zenoo Store

3. Keputusan mengenai penjualan atau pemrosesan lebih lanjut Produk-produk umum mempunyai proses yang sama dan sampai pada titik di mana biaya produksi terbagi atau pada titik di mana kedua produk tersebut dapat dipertukarkan. Pemrosesan lebih lanjut dari produk gabungan setelah titik pemisahan dan sebelum penjualan terkadang lebih ekonomis. Misalnya PT. Sayaa bertani dengan menanam apel. Ketika apel sudah matang, pekerja dipekerjakan untuk memetiknya. Selanjutnya apel dikirim ke penyimpanan, dicuci dan disortir. Estimasi biaya seluruh kegiatan adalah Rp 3.000 per ton. Apel dibagi menjadi tiga kategori (A, B dan C) menurut ukuran dan kerusakannya. Setiap ton apel menghasilkan 800 bibit tipe A, 600 bibit tipe B, dan 600 bibit tipe C. Bibit apel tipe A dijual dengan harga Rp 4. Bibit apel B dijual dengan harga Rp 13. Maka apel C adalah diolah menjadi saus apel yang dijual dalam kemasan kaleng harga Rp 7. Biaya pengolahannya Rp 1 per apel. Produksi akhir adalah 500 kaleng.

Kemudian jaringan supermarket besar meminta PT menyediakan isian pai apel kalengan seharga 9/kaleng. PT menentukan bahwa apel Tipe B cocok untuk memenuhi pesanan ini dan memperkirakan bahwa dibutuhkan Rp 2/potong untuk mengolah apel tersebut hingga menjadi isi pai apel. Produksi 500 kaleng. Jadi, total pendapatan pada titik pemisahan tersebut adalah Rp 1.500. (Rp 12 x 120). Jika apel dibuat untuk mengisi pai apel, maka total pendapatannya adalah Rs. 4.500 (Rp 9 x 500). 120 (dari 2 x 600 biji) dikurangi biaya pengolahan, dari analisa PT tipe B. apel harus diolah

Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi, peranan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, pengambilan keputusan dalam manajemen, pengambilan keputusan dalam bisnis, pengambilan keputusan, makalah manajemen pengambilan keputusan, pengambilan keputusan taktis akuntansi manajemen, manajemen pengambilan keputusan, pengambilan keputusan taktis, pengambilan keputusan dalam manajemen pendidikan, buku manajemen pengambilan keputusan, proses pengambilan keputusan manajemen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like